Perubahan ini membawa dampak ekonomi yang signifikan. Properti di Puncak, yang sebelumnya terjangkau bagi penduduk setempat, mengalami lonjakan harga yang signifikan.
Hal tersebut mengakibatkan kesulitan bagi penduduk asli untuk mempertahankan tempat tinggal mereka karena biaya hidup yang semakin meningkat.
Selain itu, usaha-usaha lokal yang sebelumnya melayani komunitas yang lebih miskin juga dapat tergantikan oleh bisnis yang lebih eksklusif dan berorientasi pada pasar yang lebih tinggi. Akibatnya, kesenjangan ekonomi di Puncak pun semakin membesar.
Perubahan Sosial dan Budaya
Pada sisi sosial dan budaya, gentrifikasi juga berdampak besar. Pendatang kota yang membawa budaya dan gaya hidup perkotaan membawa perubahan dalam komposisi penduduk.
Bahasa, nilai-nilai, dan kebiasaan baru mungkin mulai mendominasi daerah ini. Ini bisa merusak atau menggantikan budaya dan tradisi lokal yang telah ada selama bertahun-tahun. Sebagian penduduk asli mungkin merasa terpinggirkan atau kehilangan identitas mereka dalam proses ini.
Selain dampak sosial dan ekonomi yang signifikan, gentrifikasi di Puncak juga telah berdampak parah pada lingkungan alam. Kawasan ini awalnya memiliki vegetasi alami yang kaya dan berfungsi sebagai daerah tangkapan air yang penting.
Namun, dengan pembangunan vila, hotel, dan infrastruktur pariwisata yang semakin merajalela, lahan hijau dan vegetasi alami digantikan oleh bangunan. Dampaknya adalah ekosistem alam Puncak mengalami kerusakan yang serius.
Banjir dan Longsor: Imbas dari Perubahan Lingkungan
Kerusakan ekosistem alam Puncak tidak hanya berdampak pada kawasan itu sendiri. Bagian hilir, terutama Jakarta, telah merasakan imbasnya. Banjir kiriman yang disebabkan oleh kerusakan di Puncak telah menjadi masalah kronis bagi Jakarta.