Gentrifikasi adalah fenomena yang telah merubah banyak kawasan perkotaan di seluruh dunia. Namun, efek gentrifikasi tidak terbatas pada wilayah perkotaan saja. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah kawasan Puncak di Bogor, Indonesia.
Puluhan tahun lalu, Puncak adalah kawasan pedesaan yang damai, tetapi dengan datangnya warga kota yang mencari tempat peristirahatan akhir pekan, kawasan ini mengalami transformasi yang signifikan.
Artikel sederhana dari seorang penulis awam ini akan menjelaskan bagaimana gentrifikasi telah berdampak pada kerusakan alam dan lingkungan di Puncak.
Gentrifikasi: Perubahan Sosial dan Ekonomi
Pertama-tama, mari kita memahami apa yang dimaksud dengan gentrifikasi. Gentrifikasi adalah proses yang melibatkan perubahan signifikan dalam kawasan tertentu, terutama di perkotaan, ketika kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi secara perlahan menggantikan kelompok yang lebih rendah dalam hal kepemilikan rumah, penggunaan lahan, dan karakter kawasan tersebut.
Di Puncak, Bogor, gentrifikasi tidak terjadi dalam semalam, tetapi dimulai puluhan tahun yang lalu saat orang-orang kota mulai mencari tempat peristirahatan akhir pekan yang menyediakan ketenangan dan iklim yang lebih sejuk daripada kota yang ramai. Kondisi tersebut, kemudian membawa perubahan ekonomi dan sosial yang signifikan di daerah tersebut.
Mengubah Karakter Daerah Pedesaan
Puncak, yang dulunya dikenal sebagai daerah pedesaan yang tenang dan subur, menjadi magnet bagi para warga kota yang ingin melarikan diri dari kebisingan perkotaan. Mereka membangun vila, hotel, dan tempat peristirahatan akhir pekan mereka sendiri di tengah hijaunya pegunungan Puncak.
Dengan begitu, kawasan yang awalnya didominasi oleh pertanian, kebun teh, dan vegetasi alami berubah menjadi kawasan yang penuh dengan properti komersial dan tempat peristirahatan mewah.