Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Kepuasan Rendah Pendidikan K-12 di Amerika, Apakah Terjadi Juga di Indonesia?

14 September 2023   20:29 Diperbarui: 15 September 2023   00:20 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pendidikan adalah aspek kunci dalam pembangunan suatu bangsa. Di Amerika Serikat, baru-baru ini terjadi penurunan yang signifikan dalam tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pendidikan K-12 (setingkat SD), yang dicatat dalam survei Gallup.

Hal ini mengundang pertanyaan: Apakah Indonesia akan menghadapi tantangan serupa dengan penerapan Kurikulum Merdeka di tingkat sekolah dasar?

Dalam artikel sederhana ini, kita akan melihat hasil survei di Amerika Serikat dan mencoba menggali pelajaran yang dapat diambil untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Kepuasan Rendah di Amerika Serikat: Pertanda Permasalahan dalam Pendidikan

Penting untuk memahami bahwa pendidikan adalah salah satu fondasi penting dalam perkembangan suatu bangsa.

Hasil survei Gallup yang baru-baru ini dilakukan di Amerika Serikat menggambarkan suatu realitas yang mungkin menjadi sorotan perhatian dalam dunia pendidikan. Survei tersebut mencatat bahwa tingkat kepuasan masyarakat Amerika terhadap sistem pendidikan K-12 telah mencapai titik terendah dalam 24 tahun terakhir, hanya mencapai 36%.

Kondisi tersebut merupakan sinyal yang sangat serius yang menunjukkan bahwa ada permasalahan yang mendalam dalam sistem pendidikan Amerika Serikat. Masyarakat, secara umum, merasa puas dengan kualitas pendidikan yang diterima oleh anak-anak mereka dalam tingkat sekolah dasar hingga menengah.

Bahkan, 76% dari orang tua siswa K-12 mengatakan bahwa mereka merasa puas dengan pendidikan yang anak-anak mereka terima. Namun, perlu diperhatikan bahwa ada kesenjangan yang cukup besar antara pandangan orang tua dan pandangan masyarakat secara umum terhadap pendidikan, yaitu sekitar 31 poin persentase.

Mengapa Kepuasan Rendah Menjadi Perhatian Bersama

Penurunan yang tajam dalam tingkat kepuasan masyarakat Amerika terhadap pendidikan K-12 adalah isyarat bahwa permasalahan dalam sistem pendidikan tidak bisa diabaikan.

Meningkatnya kesenjangan antara pandangan orang tua dan pandangan umum terhadap pendidikan menciptakan ketidakseimbangan dalam pemahaman tentang kualitas pendidikan di negara ini. Ini adalah masalah yang perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.

Pendidikan adalah aset berharga yang mempengaruhi masa depan anak-anak dan masa depan negara.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk mengevaluasi dengan cermat sistem pendidikan, mengidentifikasi permasalahan yang mungkin ada, dan mencari solusi yang akan memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan relevan.

Kesuksesan pendidikan adalah tanggung jawab bersama, dan oleh karena itu, kita semua memiliki peran penting dalam meningkatkannya.

Penerapan Kurikulum Merdeka di Indonesia: Mewujudkan Pendidikan yang Lebih Adaptif

Kurikulum Merdeka telah menjadi topik pembicaraan utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam konteks ini, kurikulum ini dirancang untuk memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pembelajaran, menekankan keterampilan yang relevan untuk dunia kerja, dan meningkatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran.

Salah satu perubahan utama adalah penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), dengan tujuan mengajarkan siswa bagaimana mengelola lingkungan alam dan sosial sebagai satu kesatuan.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Namun, dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, ada beberapa kemungkinan tantangan yang perlu kita pertimbangkan:

  • Perubahan dalam Pendekatan Pembelajaran: Kurikulum Merdeka menekankan pendekatan pembelajaran yang lebih berbasis keterampilan dan pengalaman. Ini mungkin memerlukan perubahan besar dalam cara guru mengajar. Guru perlu mendapatkan pelatihan yang cukup untuk memahami dan menerapkan pendekatan ini dengan efektif.
  • Penggabungan Mata Pelajaran: Penggabungan mata pelajaran IPA dan IPS menjadi IPAS adalah langkah yang ambisius. Meskipun tujuannya adalah memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang lingkungan alam dan sosial, perlu waktu untuk menilai sejauh mana penggabungan ini berhasil dalam menghasilkan pemahaman yang lebih dalam.
  • Penyesuaian Kurikulum: Perubahan dalam kurikulum memerlukan penyesuaian dan perancangan yang matang. Penting untuk memastikan bahwa materi pembelajaran, penilaian, dan metode pengajaran sesuai dengan visi Kurikulum Merdeka. Hal ini juga memerlukan dukungan dari semua pemangku kepentingan, termasuk guru, orang tua, dan siswa.
  • Pengukuran Kepuasan: Kepuasan terhadap perubahan dalam pendidikan adalah faktor penting yang perlu dipahami. Untuk mengukur keberhasilan Kurikulum Merdeka, diperlukan pengukuran yang teliti terhadap tingkat kepuasan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan.

Dalam menghadapi tantangan ini, penting untuk diingat bahwa perubahan dalam pendidikan memerlukan waktu. Implementasi Kurikulum Merdeka adalah langkah positif dalam upaya meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Namun demikian, suksesnya akan sangat bergantung pada upaya bersama semua pemangku kepentingan untuk menjadikan pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan berkualitas. Kita semua memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Pelajaran yang Dapat Diambil: Membangun Pondasi Pendidikan yang Lebih Baik

Melihat kondisi pendidikan di Amerika Serikat dan upaya implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat menjadi panduan bagi upaya meningkatkan pendidikan di Indonesia:

  • Monitoring yang Ketat: Penting untuk melakukan pemantauan yang ketat terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Ini mencakup pengukuran tingkat kepuasan dari berbagai pihak, termasuk guru, siswa, dan orang tua. Monitoring yang cermat akan memungkinkan identifikasi masalah dan tantangan yang mungkin muncul selama proses perubahan. Dengan data yang akurat, perbaikan yang sesuai dapat dilakukan sesuai kebutuhan.
  • Keterlibatan Orang Tua: Orang tua memiliki peran kunci dalam mendukung perkembangan pendidikan anak-anak mereka. Keterlibatan orang tua dalam memahami dan mendukung perubahan dalam pendidikan sangat penting. Komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan ini. Orang tua dapat mendukung pembelajaran di rumah dan berkontribusi pada sukses siswa.
  • Pengembangan Keterampilan: Salah satu fokus utama Kurikulum Merdeka adalah pengembangan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Penting untuk memastikan bahwa implementasi kurikulum ini benar-benar memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan yang mereka butuhkan untuk masa depan. Pelatihan yang memadai bagi guru dalam mengajar keterampilan ini dengan efektif juga menjadi aspek penting dalam kesuksesan Kurikulum Merdeka.
  • Penyesuaian Berkelanjutan: Pendidikan adalah arena yang terus berubah. Oleh karena itu, perlu adanya kemampuan untuk melakukan penyesuaian berkelanjutan terhadap kurikulum dan metode pengajaran. Dengan memahami bahwa perubahan adalah hal yang konstan dalam dunia pendidikan, kita dapat mempersiapkan diri untuk mengatasi perubahan ini dengan bijaksana dan efektif.

Dalam mengambil pelajaran ini, kita dapat berkontribusi pada pembangunan pondasi pendidikan yang lebih kuat dan lebih relevan bagi generasi mendatang.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang dalam masa depan, dan dengan perhatian, kerja keras, dan kerja sama bersama semua pemangku kepentingan, kita dapat memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan untuk meraih potensi penuh mereka dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun