Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tantangan Serius bagi Ketahanan Pangan di Indonesia Akibat Peristiwa El Nino

9 September 2023   20:20 Diperbarui: 19 September 2023   03:01 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak kekurangan makanan. (Sumber: Shutterstock/coffee prince via kompas.com)

Perubahan iklim telah membawa tantangan serius bagi sistem pertanian dan ketahanan pangan di seluruh dunia. Salah satu fenomena alam yang memperburuk kondisi ini adalah El Nino, yang akhir-akhir ini mampir ke Indonesia.

El Nino, yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik menjadi lebih hangat dari biasanya, dapat menyebabkan berbagai dampak ekstrem, termasuk kekeringan yang serius.

Artikel sederhana ini akan membahas bagaimana kekeringan akibat El Nino memengaruhi ketahanan pangan, baik di Indonesia maupun di level dunia.

El Nino dan Kekeringan di Indonesia

El Nino sering kali berdampak signifikan pada pola cuaca regional dan global. Salah satu dampak paling mencolok adalah penurunan curah hujan, yang mengakibatkan kekeringan di berbagai wilayah, termasuk Indonesia. 

Rendahnya curah hujan, surutnya persediaan air, dan keringnya tanah dapat menyebabkan gagal panen dan kelangkaan pangan.

Pakar Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkemuka Indonesia, Rendy Artha, menjelaskan bahwa kekeringan tersebut tidak hanya berdampak pada sektor pertanian. 

Akan tetapi kekeringan akibat El Nino juga dapat menyebabkan masalah sosial ekonomi, termasuk kenaikan harga pangan, migrasi penduduk, bahkan potensi konflik di antara masyarakat. Selain itu, risiko peningkatan titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga meningkat tajam.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dampak pada Ketahanan Pangan di Indonesia

Kekeringan akibat El Nino sangat merugikan sektor pertanian di Indonesia, yang merupakan tulang punggung ekonomi negara. Gagal panen mengakibatkan kelangkaan pangan dan kenaikan harga, yang pada gilirannya dapat mengancam ketersediaan makanan bagi jutaan penduduk Indonesia.

Selain itu, migrasi penduduk dari daerah yang terkena dampak ke daerah lain dapat menimbulkan ketidakstabilan sosial dan ekonomi.

Pengaruh Global

Penting untuk diingat bahwa dampak kekeringan akibat El Nino di Indonesia tidak terbatas pada tingkat nasional. Indonesia adalah salah satu produsen utama komoditas pertanian global seperti minyak kelapa sawit dan karet.

Gangguan dalam produksi komoditas ini dapat berdampak pada pasokan global, yang pada gilirannya dapat memengaruhi harga pangan di pasar internasional.

Langkah-langkah Menuju Ketahanan Pangan

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Menghadapi tantangan kekeringan akibat El Nino dan masalah ketahanan pangan yang terkait dengannya memerlukan tindakan konkret. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:

  1. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Lebih Baik: Meningkatkan manajemen sumber daya air, seperti pembangunan waduk dan penggunaan air yang efisien dalam pertanian.
  2. Pengembangan Pertanian yang Tahan Kekeringan: Investasi dalam pertanian yang lebih tahan terhadap kekeringan, seperti varietas tanaman yang lebih tahan kekeringan atau metode irigasi yang efisien.
  3. Sistem Peringatan Dini: Pengembangan sistem peringatan dini untuk mengantisipasi kekeringan dan memberi tahu petani dan masyarakat tentang tindakan yang harus diambil.
  4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan dan cara menghadapi kekeringan.

Kekeringan akibat El Nino adalah tantangan serius bagi ketahanan pangan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya berdampak pada produksi pangan, tetapi juga pada kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat.

Upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan membangun sistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Kesadaran tentang perubahan iklim, kesiapan menghadapi cuaca ekstrem, dan inovasi dalam pertanian akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini di masa depan.

Penting bagi kita semua untuk menyadari bahwa perubahan iklim dan peristiwa seperti El Nino bukanlah sekadar isu-isu jauh yang hanya berdampak di tempat-tempat terpencil. Mereka adalah tantangan yang nyata, yang berdampak langsung pada kehidupan kita sehari-hari, terutama dalam hal makanan yang kita makan.

Ketika kekeringan melanda dan produksi pangan terganggu, kita semua merasakan dampaknya, dari kenaikan harga di pasar lokal hingga kontribusi pada ketidakstabilan global dalam pasokan pangan.

Kondisi tersebut merupakan peringatan bahwa perubahan iklim adalah masalah yang mendesak yang harus kita tangani bersama-sama.

Namun, di tengah tantangan ini, ada juga peluang. Peluang untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan lebih adil dalam distribusi hasil panen. Peluang untuk memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga ketersediaan pangan.

Kita semua memiliki peran dalam menghadapi perubahan iklim dunia dan mengatasi dampak El Nino. Kita dapat mendukung kebijakan yang berpihak kepada lingkungan dan ketahanan pangan, mengurangi jejak karbon kita, dan berperan aktif dalam pendidikan dan kesadaran masyarakat.

Masa depan ketahanan pangan kita tergantung pada tindakan kita saat ini. Dengan kesadaran, kerjasama, dan komitmen untuk bertindak, kita dapat menjaga pangan di meja kita, sekarang dan untuk generasi mendatang.

Kita harus bersatu untuk menghadapi tantangan ini, karena ketahanan pangan adalah hak setiap individu dan tanggung jawab bersama kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun