Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menapak Sejarah dan Sastra Melayu ke Makam Raja Ali Haji di Pulau Penyengat

8 September 2023   09:05 Diperbarui: 8 September 2023   09:08 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Merza Gamal, Lokasi: Pulau Penyengat-Kepulauan Riau 

Pulau Penyengat, sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, adalah destinasi yang mungkin tidak sebanyak yang diketahui oleh banyak orang. Namun, pulau ini adalah tempat yang sarat dengan sejarah, budaya, dan sastra Melayu yang kaya.

Saya memutuskan untuk melakukan perjalanan ke sana untuk menggali lebih dalam tentang salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia, Raja Ali Haji, dan karyanya yang fenomenal, Gurindam Dua Belas.

Dalam panasnya sinar matahari yang menyentuh wajah, kami mendarat di dermaga kecil di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Dari sana, kami melanjutkan perjalanan kami menuju Pulau Penyengat, tujuan utama kami: Makam Raja Ali Haji.

Raja Ali Haji, nama yang mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, adalah seorang tokoh penting dalam sejarah, sastra, dan bahasa di Indonesia. Dia dikenal sebagai "Bapak Bahasa" karena peran kuncinya dalam pembentukan Bahasa Indonesia.

Raja Ali Haji, lahir pada tahun 1808, adalah seorang ulama, sejarawan, dan sastrawan Melayu yang meninggalkan warisan budaya yang tak ternilai.

Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah "Gurindam Dua Belas" - sebuah puisi didaktik berbahasa Melayu Kuno yang berisi nasehat dan petunjuk tentang kehidupan, moral, dan agama. Karya ini menjadi tonggak sastra Melayu dan tetap relevan hingga hari ini.

Gurindam Dua Belas adalah salah satu karya sastra terpenting dalam budaya Melayu. Karya ini ditulis oleh Raja Ali Haji pada tahun 1847 ketika beliau berusia 38 tahun.

Karya ini mengandung 12 pasal yang berisi nasihat dan petunjuk tentang kehidupan, moralitas, dan agama. Gurindam Dua Belas adalah contoh sempurna dari sastra didaktik, yang memberikan nasehat dan petunjuk kepada pembacanya.

Puisi ini mengandung pesan-pesan tentang ibadah, kewajiban raja, hubungan orang tua dan anak, serta tugas masyarakat dalam bermasyarakat. Gurindam Dua Belas adalah bukti nyata kontribusi besar Raja Ali Haji dalam memelihara dan memperkaya warisan budaya Melayu.

Setelah 20 menit perjalanan dengan pompong melintasi selat, kami tiba di Pulau Penyengat. Berjalan melewati gerbang selamat datang, kami merasakan aura sejarah yang kuat yang melingkupi pulau ini. Kami menuju kompleks pemakaman yang menjadi tempat istirahat terakhir Raja Ali Haji dan beberapa pembesar kerajaan lainnya.

Ikon Pulau Penyengat, sumber gambar: Merza Gamal
Ikon Pulau Penyengat, sumber gambar: Merza Gamal

Makam Raja Ali Haji, terletak di sebuah bangunan terpisah yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang ditebarkan oleh para peziarah. Pada bagian atas makam terdapat nisan prasasti yang menuliskan nama Raja Ali Haji dan angka 1808 - 1873, mewakili tahun kelahiran dan wafatnya.

Lokasi pemakaman merupakan tempat yang tenang dan penuh hikmah, tempat di mana kita dapat menghormati warisan sejarah dan sastra Melayu.

Sumber gambar: Merza Gamal
Sumber gambar: Merza Gamal

Kunjungan ke Makam Raja Ali Haji dan Pulau Penyengat bukan hanya tentang menghargai sejarah dan budaya Melayu, tetapi juga tentang memahami asal-usul Bahasa Indonesia. Raja Ali Haji adalah salah satu tokoh kunci dalam perjalanan panjang menuju pembentukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang menyatukan bangsa Indonesia.

Selain itu, Pulau Penyengat adalah destinasi wisata budaya yang mempesona dengan arsitektur Melayu tradisionalnya yang indah dan pemandangan alam yang menakjubkan. Ini adalah pengalaman yang mendalam bagi pecinta sejarah, budaya, dan sastra, serta bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang perjalanan intelektual yang membentuk bahasa nasional Indonesia.

Jadi, jika Anda adalah seorang pecinta sejarah, budaya, atau sastra, maka makam Raja Ali Haji dan Pulau Penyengat adalah tempat yang harus Anda sambangi. Ini adalah perjalanan yang akan membawa Anda lebih dekat ke akar budaya Melayu dan menghormati seorang pahlawan sastra yang sangat penting dalam sejarah Indonesia.

Sumber gambar: Merza Gamal
Sumber gambar: Merza Gamal

Menyelami Warisan Raja Ali Haji: Mengenang Gurindam Dua Belas

Perjalanan kami ke Pulau Penyengat dan berziarah ke Makam Raja Ali Haji telah membuka pintu bagi kami untuk memahami sejarah dan budaya Melayu yang begitu berharga.

Di tengah suara ombak yang tenang dan aroma bunga yang harum, kami merenungkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya dan sastra yang telah ditinggalkan oleh tokoh besar seperti Raja Ali Haji.

Sumber gambar: Merza Gamal
Sumber gambar: Merza Gamal

Gurindam Dua Belas, sebuah karya sastra yang menciptakan tonggak penting dalam sastra Melayu dan berperan dalam pembentukan Bahasa Indonesia, adalah bukti kecerdasan dan kebijaksanaan Raja Ali Haji. Karya ini bukan hanya sekedar puisi, tetapi juga nasehat dan petunjuk hidup yang masih relevan hingga saat ini.

Ketika kita melangkah keluar dari kompleks pemakaman itu, kita membawa dengan kita bukan hanya kenangan tentang seorang tokoh besar, tetapi juga komitmen untuk menjaga dan memahami lebih dalam warisan budaya dan sastra Melayu.

Kisah Raja Ali Haji dan Gurindam Dua Belas adalah pengingat bagi kita semua bahwa kita harus mengenang dan merayakan akar budaya kita.

Dengan ini, kami mengundang Anda, Kompasianer dan pembaca umumnya, untuk menyelami warisan Raja Ali Haji dan Gurindam Dua Belas.

Jika Anda pernah merasa penasaran tentang sejarah, budaya, atau bahasa, ini adalah kesempatan yang sempurna untuk memulainya. Kunjungilah Pulau Penyengat, berziarah ke Makam Raja Ali Haji, dan temukan keindahan dan kebijaksanaan dalam Gurindam Dua Belas.

Sumber gambar: Merza Gamal
Sumber gambar: Merza Gamal

Mari kita jaga warisan budaya kita, dan terus mengenang Raja Ali Haji, seorang tokoh yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam membentuk identitas budaya dan sastra Indonesia yang kaya dan beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun