Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Implikasi Berlakunya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 23 pada Dunia Kerja

7 September 2023   20:23 Diperbarui: 7 September 2023   20:32 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Implikasi Berlakunya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023: Menyesuaikan Pendidikan Tinggi dengan Dunia Kerja

Pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam membentuk karier dan masa depan profesional mahasiswa. Tetapi, pertanyaan mendasar muncul: apakah pendidikan tinggi saat ini cukup mempersiapkan lulusan untuk menghadapi dunia kerja yang dinamis dan berubah dengan cepat?

Pertanyaan ini menjadi semakin penting seiring dengan berlakunya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 53 Tahun 2023, yang memberikan perguruan tinggi kebebasan untuk menentukan format pengganti skripsi sebagai syarat kelulusan.

Perubahan ini memunculkan pertanyaan tentang bagaimana perguruan tinggi dapat memastikan pendidikan mereka tetap relevan dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang.

Berikut saya akan mencoba membahas Implikasi Berlakunya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 dari sudut pandang seorang yang selama 35 tahun terlibat dalam proses penerimaan pegawai/karyawan baru dan sempat selama 5 tahun ikut mengelola Perguruan Tinggi.

Sebelum berlakunya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, skripsi telah menjadi salah satu syarat kelulusan yang khas dalam pendidikan tinggi di banyak negara. Ini adalah tugas akhir yang mencoba mengukur pemahaman akademik dan kemampuan penelitian mahasiswa dalam bidang studi tertentu.

Namun, kritik terhadap skripsi konvensional adalah dapat mengukur kemampuan akademik, tetapi tidak selalu mencerminkan kompetensi praktis yang dibutuhkan di dunia kerja.

Dunia kerja saat ini menghadapi perubahan yang cepat dan tuntutan yang semakin kompleks. Kemajuan teknologi, globalisasi, dan perkembangan ekonomi yang dinamis mempengaruhi cara kerja dan kebutuhan tenaga kerja.

Di tengah perubahan ini, pemberi kerja semakin menilai kemampuan praktis, keterampilan interpersonal, dan kesiapan lulusan untuk beradaptasi dengan perubahan.

Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 membawa perubahan penting dalam pendidikan tinggi dengan memberikan perguruan tinggi fleksibilitas untuk menentukan format pengganti skripsi.

Hal tersebut berarti mahasiswa sekarang dapat mengejar berbagai bentuk tugas akhir yang mencerminkan kompetensi yang relevan dengan bidang studi mereka dan kebutuhan dunia kerja.

Format Pengganti Skripsi yang Relevan dengan Dunia Kerja

Perguruan tinggi harus mempertimbangkan dengan cermat format pengganti apa yang paling sesuai dengan bidang studi mereka dan bagaimana format tersebut dapat mengukur kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.

Beberapa format yang dapat diimplementasikan meliputi proyek penelitian, pengembangan prototipe, proyek sosial, analisis mendalam, portofolio kreatif, atau bahkan kombinasi dari berbagai bentuk tugas akhir.

  1. Proyek Penelitian: Format ini mencakup tugas akhir yang melibatkan penelitian ilmiah yang mendalam dalam bidang studi tertentu. Mahasiswa akan mengembangkan pertanyaan penelitian, merancang metodologi penelitian, mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyajikan temuan dan kesimpulan mereka. Proyek penelitian ini dapat memungkinkan mahasiswa untuk mendemonstrasikan kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan pemahaman konsep-konsep penting dalam disiplin ilmu mereka.
  2. Pengembangan Prototipe: Dalam format ini, mahasiswa akan fokus pada pengembangan prototipe produk, sistem, atau teknologi yang relevan dengan bidang studi mereka. Mereka akan merancang, membangun, dan menguji prototipe tersebut. Proyek ini memungkinkan mahasiswa untuk mengasah keterampilan teknis dan kreatif mereka, serta memahami proses pengembangan produk yang praktis.
  3. Proyek Sosial: Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan proyek sosial yang berfokus pada masalah-masalah masyarakat atau kemanusiaan yang berkaitan dengan bidang studi mereka. Mereka dapat merencanakan dan melaksanakan inisiatif yang membantu masyarakat atau menyumbangkan pengetahuan mereka untuk memecahkan masalah sosial. Proyek sosial ini memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berkolaborasi, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.
  4. Analisis Mendalam: Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan analisis mendalam tentang topik tertentu yang relevan dengan bidang studi mereka. Ini bisa berupa studi kasus, analisis kebijakan, atau pemahaman mendalam tentang tren industri. Proyek ini memungkinkan mahasiswa untuk mendemonstrasikan kemampuan analisis kritis dan pemahaman mendalam tentang isu-isu yang relevan dalam disiplin ilmu mereka.
  5. Portofolio Kreatif: Untuk mahasiswa yang bergerak dalam bidang seni, desain, atau kreatif lainnya, portofolio kreatif dapat menjadi format pengganti yang ideal. Mereka dapat menyusun koleksi karya seni, desain, atau proyek kreatif lainnya yang mencerminkan keterampilan dan bakat mereka selama masa studi. Portofolio ini dapat digunakan untuk mempresentasikan karya-karya mereka kepada calon pemberi kerja.
  6. Kombinasi dari Berbagai Bentuk: Tidak jarang perguruan tinggi memungkinkan mahasiswa untuk menggabungkan beberapa bentuk tugas akhir. Misalnya, mahasiswa dapat melakukan proyek penelitian yang diikuti dengan pengembangan prototipe berdasarkan temuan penelitian mereka. Kombinasi ini dapat menciptakan pengalaman yang lebih komprehensif dan relevan dengan dunia kerja.

Setiap format pengganti ini memiliki nilai tersendiri dan harus dipilih berdasarkan bidang studi, tujuan karir, dan keahlian individu mahasiswa. Hal yang penting adalah bahwa format ini memungkinkan mahasiswa untuk mengukur kompetensi yang lebih relevan dengan dunia kerja, termasuk keterampilan praktis, analisis kritis, dan kemampuan berkolaborasi.

Persiapan yang Lebih Baik untuk Dunia Kerja

Dengan fleksibilitas yang diberikan oleh Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, mahasiswa sekarang memiliki peluang yang lebih besar untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi dunia kerja yang terus berubah dan menuntut.

Itulah sebabnya mengapa pendekatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi mahasiswa yang ingin mencapai kesuksesan di dunia kerja.

  1. Pengembangan Keterampilan Praktis: Mahasiswa sekarang dapat fokus pada pengembangan keterampilan praktis yang langsung dapat diterapkan dalam dunia kerja. Misalnya, jika seorang mahasiswa dalam bidang teknik, mereka dapat memilih untuk mengembangkan prototipe teknologi yang dapat mengukur kemampuan teknis mereka. Begitu mereka lulus, mereka akan memiliki bukti nyata keterampilan mereka yang dapat ditunjukkan kepada calon pemberi kerja.
  2. Pengalaman Relevan: Kemungkinan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman yang lebih relevan dengan bidang studi mereka semakin terbuka. Magang, proyek kampus, atau kerja paruh waktu yang berhubungan dengan disiplin ilmu mereka dapat menjadi bagian integral dari persiapan mereka. Ini memberi mereka wawasan yang lebih dalam tentang dunia kerja dan memberikan peluang untuk membangun jaringan profesional yang berharga.
  3. Pemahaman tentang Tren Industri: Dengan kemampuan untuk mengejar proyek-proyek yang sesuai dengan tren dan perkembangan terbaru dalam industri, mahasiswa dapat memastikan bahwa mereka selalu terkini dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar kerja. Ini membantu mereka menjadi lulusan yang lebih diinginkan oleh perusahaan yang mencari individu yang dapat berkontribusi secara langsung pada kesuksesan mereka.
  4. Kemampuan Beradaptasi: Dengan melibatkan diri dalam proyek-proyek yang beragam dan dinamis, mahasiswa belajar untuk beradaptasi dengan perubahan dan tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam karir mereka. Ini adalah atribut yang sangat dihargai dalam dunia kerja yang selalu berubah.
  5. Keunggulan Bersaing: Dengan memanfaatkan fleksibilitas dalam format tugas akhir mereka, mahasiswa dapat menonjol dalam persaingan di pasar kerja yang kompetitif. Mereka dapat menghadirkan bukti konkret tentang kemampuan mereka yang relevan dan memberikan nilai tambah yang signifikan kepada perusahaan tempat mereka melamar pekerjaan.

Dengan berfokus pada persiapan yang matang dan komprehensif, mahasiswa dapat lebih percaya diri saat mereka memasuki dunia kerja. Pendidikan tinggi yang sesuai dengan dunia kerja memberikan manfaat jangka panjang bagi mahasiswa dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, berlakunya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 membawa perubahan yang positif dalam cara pendidikan tinggi membantu lulusan mencapai sukses dalam dunia kerja yang penuh tantangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun