Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Menjadi Pelaju Bintaro-Jakarta Pusat dengan Commuter Line Jabodetabek

4 September 2023   14:53 Diperbarui: 4 September 2023   15:02 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunggu Kereta di Stasiun Tanah Abang sebelum renovasi. Sumber gambar: Merza Gamal

Saya ingin mengajak Anda sejenak mengenang tentang perjalanan saya dengan KAI Commuter Line, khususnya dari Bintaro ke Pusat Kota Jakarta, antara tahun 2004 hingga akhir tahun 2015.

Kenangan menjadi pelaju Bintaro-Jakarta Pusat 2004-2015 bersama KRL. Sumber gambar: Merza Gamal
Kenangan menjadi pelaju Bintaro-Jakarta Pusat 2004-2015 bersama KRL. Sumber gambar: Merza Gamal

Setelah menyelesaikan kuliah S1 di Bandung pada tahun 1989, saya memulai karir di ibukota negara. Pada awalnya, saya tinggal dekat dengan kantor, dan saat itu saya menggunakan mobil pribadi untuk bepergian. Namun, pada tahun 2000, tugas kerja membawa saya ke daerah, dan pada tahun 2004, saya kembali ke Jakarta.

Akan tetapi, setelah selesai tugas di daerah dan kembali ke kantor pusat, saya tidak lagi tinggal pada rumah saya di Bekasi, melainkan pindah ke rumah saya di Bintaro.

Di sinilah awal perjalanan saya dengan Kereta Api sebagai moda transportasi sehari-hari ke kawasan Thamrin di Jakarta. Melihat semakin padatnya lalu lintas di Jakarta, saya akhirnya memutuskan untuk mencoba Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai cikal bakal KAI Commuter Line. meskipun sering kali harus ikut berdesakan.

Kenagan yang indah walau berdesakan dalam KRL. Sumber gambar: Merza Gamal
Kenagan yang indah walau berdesakan dalam KRL. Sumber gambar: Merza Gamal

Ketika itu Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai Commuter Line Jabodetabek masih terbatas, sehingga saya sering juga menumpang Kereta Api (KA) jurusan Rangkas Bitung-Jakarta Kota. Sementara itu KRL dari dan ke Bintaro ada dua, yakni Serpong-Tanah Abang dan Sudimara-Tanah Abang.

Pada saat itu, KA Rangkas Bitung-Jakarta Kota dan KRL Jabodetabek belum semuanya memiliki AC, dan pintu kereta masih terbuka lebar dengan suara yang cukup bising. Beberapa jalur kereta masih tunggal, sehingga jika ada dua kereta yang berlawanan arah, salah satu harus menunggu di stasiun terdekat.

Ketika tidak kebagian KRL, maka siap naik KA Jurusan Rangkas Bitung-Jakarta Kota. Sumber gambar: Merza Gamal
Ketika tidak kebagian KRL, maka siap naik KA Jurusan Rangkas Bitung-Jakarta Kota. Sumber gambar: Merza Gamal

Namun, di tengah semua itu, saya menjadi bagian dari komunitas pelaju dari Bintaro yang dikenal dengan ROBIN (Rombongan Bintaro). Naik kereta api membawa kami lebih dekat dengan sesama penumpang, dan hubungan kami menjadi akrab. Kami berbagi pengalaman dan cerita selama perjalanan kami.

Salah satu kenangan yang tak terlupakan selama perjalanan saya dengan KRL adalah tas Doraemon yang selalu menemani saya. Tas itu berisi berbagai perlengkapan seperti payung, jas hujan, kotak makanan, senter, bahkan pisau lipat dan obeng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun