Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menavigasi Ranah Digital dan Memitigasi Risiko Siber dalam Bisnis

27 Agustus 2023   15:01 Diperbarui: 27 Agustus 2023   15:10 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pada lanskap bisnis modern, ranah digital telah menjadi sumber peluang sekaligus sarang potensi risiko.

Di antara risiko-risiko ini, risiko siber menonjol sebagai keprihatinan kritis yang harus diatasi oleh organisasi untuk menjaga operasi, reputasi, dan kesehatan finansial mereka.

Artikel sederhana ini akan menjelaskan konsep risiko siber, dampaknya yang beragam pada bisnis, dan strategi untuk mengurangi konsekuensi potensial yang mungkin terjadi.

Risiko siber, juga dikenal sebagai ancaman siber atau risiko digital, mencakup berbagai jenis kerugian potensial yang dapat dihadapi oleh bisnis di ranah digital.

Kerugian-kerugian ini meliputi berbagai dimensi, termasuk masalah finansial, reputasi, operasional, terkait produktivitas, dan peraturan. Meskipun asal usul risiko siber berasal dari ancaman digital, dampaknya tidak terbatas pada dunia virtual saja.

Insiden-insiden siber dapat berdampak pada dunia fisik, menyebabkan kerusakan nyata seperti gangguan peralatan operasional.

Penting untuk diketahui adanya perbedaan antara risiko siber dan ancaman siber. Ancaman siber adalah bahaya-bahaya spesifik yang menimbulkan risiko siber. Ancaman-ancaman ini termasuk tindakan seperti eskalasi hak istimewa (memanfaatkan kerentanan untuk mendapatkan akses yang tidak sah) atau serangan phishing.

Dampak risiko siber yang berasal dari ancaman siber meliputi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan aset digital yang terancam, bersama dengan kejahatan finansial, kehilangan data, atau tidak tersedianya sistem.

Pada masa lalu, organisasi sering kali mengandalkan pendekatan keamanan siber berbasis kematangan untuk mengelola risiko siber. Namun, lanskap ini telah berkembang, mendorong munculnya strategi keamanan siber berbasis risiko.

Pendekatan berbasis risiko memprioritaskan pengurangan risiko sebagai tujuan utama. Ini berarti bahwa organisasi mengalokasikan sumber daya berdasarkan efektivitas program keamanan siber mereka dalam mengurangi risiko.

Selain itu, pendekatan ini membagi target pengurangan risiko menjadi program-program implementasi yang spesifik yang sejalan di seluruh organisasi.

Perusahaan dapat fokus pada mengatasi kerentanan yang paling kritis, bukan hanya menerapkan kontrol di seluruh poin. Berikut adalah beberapa praktik terbaik untuk mengembangkan pendekatan keamanan siber berbasis risiko:

  1. Memasukkan keamanan siber sepenuhnya ke dalam kerangka manajemen risiko perusahaan.
  2. Menentukan sumber nilai di seluruh tim, proses, dan teknologi.
  3. Memahami kerentanan organisasi secara keseluruhan---baik itu manusia, proses, atau teknologi---baik secara internal maupun terhadap pihak ketiga.
  4. Memahami aktor-aktor ancaman yang relevan, kemampuan mereka, dan motivasi mereka.
  5. Menghubungkan kontrol dalam aktivitas yang berjalan dan yang berkembang, mencocokkan kerentanan yang diatasi dengan upaya baru yang diperlukan.
  6. Memetakan risiko perusahaan dari kerangka manajemen risiko perusahaan, memperhitungkan aktor-aktor ancaman dan kemampuan mereka, kerentanan yang ingin mereka eksploitasi, dan kontrol keamanan yang dieksekusi oleh program keamanan siber dalam aktivitas yang berjalan dan program perubahan.
  7. Menyeimbangkan risiko dengan toleransi risiko, melaporkan bagaimana usaha siber telah mengurangi risiko perusahaan.
  8. Memantau risiko dan usaha siber terhadap toleransi risiko, indikator risiko siber utama, dan indikator kinerja utama.

Ketangguhan Strategis Menghadapi Risiko Siber

Dalam dunia di mana inovasi digital adalah dasar pertumbuhan bisnis, organisasi harus secara proaktif mengelola risiko siber untuk memastikan kelangsungan dan kesuksesan mereka.

Dengan teliti mengevaluasi dampak potensial dan kemungkinan risiko baik yang besar maupun kecil, bisnis dapat mengidentifikasi kerentanan yang menimbulkan ancaman eksistensial.

Kewaspadaan semacam itu memungkinkan para pemimpin untuk mengalokasikan sumber daya dengan bijaksana, menyusun rencana tanggapan krisis, dan meningkatkan ketahanan keseluruhan perusahaan.

Berinvestasi dalam keamanan siber bukan hanya tentang melindungi aset digital; ini tentang melindungi inti dari bisnis itu sendiri. Dengan mengadopsi pendekatan berbasis risiko, organisasi dapat secara efektif menghadapi lanskap ancaman siber yang terus berubah dan memastikan mereka berkembang dalam lingkungan ketidakpastian.

Sikap proaktif terhadap risiko siber bukan hanya strategi, tetapi adalah kebutuhan bagi bisnis modern untuk tetap kompetitif, aman, dan tangguh.

Menghadapi Masa Depan dengan Kewaspadaan Cyber Risk

Dalam era digital yang semakin kompleks, risiko siber telah menjadi bayangan tak terhindarkan bagi setiap organisasi. Ancaman dapat datang dari sudut mana saja, mengintai dalam kerapuhan sistem dan celah keamanan yang tak terduga.

Sebuah pelajaran berharga dari berbagai insiden siber yang telah terjadi adalah bahwa tidak ada yang benar-benar kebal terhadap risiko tersebut. Namun, bukanlah masalah apakah sebuah organisasi akan menghadapi risiko siber, tetapi bagaimana organisasi tersebut akan menghadapinya.

Artikel ini telah menguraikan esensi dari risiko siber dalam bisnis, mengajak kita untuk merenungkan sejauh mana dampaknya bisa merusak. Dari reputasi yang rusak hingga kerugian finansial yang signifikan, risiko siber memiliki potensi untuk menghancurkan fondasi yang telah dibangun dengan susah payah.

Untuk para pemimpin dan eksekutif, menghadapi risiko siber dengan mata terbuka dan strategi berbasis risiko bukanlah sekadar tugas teknis, tetapi sebuah prinsip bisnis yang lebih luas.

Prinsip bisnis adalah perpaduan antara inovasi dan kehati-hatian, antara pertumbuhan dan perlindungan. Mengatasi risiko siber tidak hanya melibatkan teknologi canggih, tetapi juga melibatkan budaya organisasi yang sadar akan keamanan dan kesiapan.

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama merangkul kesadaran akan risiko siber dalam bisnis kita. Mari kita investasikan waktu, sumber daya, dan upaya untuk memahami dan mengurangi dampaknya.

Dengan mengambil langkah-langkah yang terarah dan terencana, kita bisa memitigasi risiko siber dan memastikan bahwa bisnis kita tetap kokoh di tengah badai digital yang tak terduga.

Mari kita hadapi masa depan dengan kewaspadaan terhadap cyber risk sebagai pilar utama bagi kesuksesan, ketahanan, dan kelangsungan bisnis kita di dunia yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun