Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompleksitas Mengukur Produktivitas Pengembang Perangkat Lunak

23 Agustus 2023   05:18 Diperbarui: 23 Agustus 2023   05:19 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.7pace.com

Akhirnya, meskipun sulit, mengukur produktivitas pengembang perangkat lunak memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, dan mendukung inovasi dalam pengembangan perangkat lunak.

Untuk membantu mengatasi tantangan ini dan membuat tugas penting ini lebih layak, McKinsey mengembangkan pendekatan untuk mengukur produktivitas pengembang perangkat lunak yang lebih mudah diterapkan dengan survei atau data yang ada (seperti alat manajemen backlog).

Pendekatan yang dijelaskan oleh McKinsey untuk mengukur produktivitas pengembang perangkat lunak melalui survei atau data yang ada adalah langkah positif dalam mengatasi tantangan pengukuran yang kompleks. Menggunakan metrik yang dapat diukur pada berbagai tingkat - sistem, tim, dan individu - membantu mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kinerja pengembangan perangkat lunak dan faktor-faktor yang memengaruhinya.

Dalam konteks ini, beberapa poin penting dari pendekatan ini dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Diversifikasi Metrik: Memahami bahwa berbagai tingkat pengembangan membutuhkan jenis metrik yang berbeda adalah langkah penting. Metrik yang cocok untuk mengukur produktivitas tim mungkin tidak cocok untuk mengukur kinerja individu. Oleh karena itu, menggunakan berbagai metrik yang relevan pada setiap tingkat dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap.
  2. Melibatkan Dimensi Manusia: Pendekatan ini juga mengakui pentingnya faktor manusia, seperti budaya organisasi, dampak terhadap kualitas kerja, dan kesejahteraan karyawan. Ini mencerminkan pemahaman bahwa produktivitas dalam pengembangan perangkat lunak tidak hanya tentang mengukur output teknis, tetapi juga melibatkan elemen kemanusiaan.
  3. Penekanan pada Kualitas: Pengurangan cacat produk yang dilaporkan pelanggan dan peningkatan skor pengalaman karyawan menunjukkan bahwa fokus pada produktivitas juga dapat berdampak positif pada kualitas produk dan kepuasan tim.
  4. Memanfaatkan Wawasan: Dengan mengumpulkan dan menganalisis data produktivitas yang lebih kaya, perusahaan dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan kinerja, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam pengembangan perangkat lunak.
  5. Berdasarkan Pendekatan Industri: Mengadopsi elemen dari kerangka metrik yang sudah ada, seperti metrik DORA yang dijelaskan, memungkinkan perusahaan untuk membangun pendekatan yang kuat dan teruji dalam mengukur produktivitas.

Namun, perlu diingat bahwa sementara metrik dapat memberikan wawasan yang berharga, mereka tidak selalu memberikan gambaran lengkap.

Pengembangan perangkat lunak tetap merupakan proses yang kompleks dan kreatif, dan beberapa aspek kinerja mungkin sulit diukur secara kuantitatif.

Oleh karena itu, selalu penting untuk memadukan pengukuran kuantitatif dengan evaluasi kualitatif dan pemahaman yang lebih luas tentang konteks kerja pengembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun