Fokus tersebut termasuk mempertimbangkan fleksibilitas dalam jam kerja dan memaksimalkan efisiensi dalam pengeluaran real estat, khususnya dalam konteks di mana pekerjaan fleksibel menjadi norma.
Penting untuk diingat bahwa menjadi pemimpin pertumbuhan membutuhkan keterampilan kepemimpinan yang kuat, kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan risiko, serta kemauan untuk melakukan perubahan dan inovasi.
Pemimpin pertumbuhan yang sukses akan tetap fokus pada visi jangka panjang mereka sambil tetap responsif terhadap perubahan dan tantangan yang muncul di sepanjang jalan.
Pemimpin pertumbuhan harus menerima bahwa pekerjaan yang fleksibel dapat berubah dan bahwa perubahan akan terus berlanjut.
Pemimpin pertumbuhan harus mengadopsi sikap fleksibel dan tanggap dalam menghadapi tantangan dan memperbaiki strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pemimpin pertumbuhan dapat mengadopsi pendekatan berbasis uji coba dalam menciptakan model kerja fleksibel.
Dengan mencoba dan menguji berbagai opsi, mereka dapat mengevaluasi dan meningkatkan strategi berdasarkan hasil yang diperoleh.
Pemimpin pertumbuhan harus mendorong kultur inovasi di perusahaan dan mengizinkan karyawan untuk belajar dari kegagalan.
Hal tersebut akan memperkuat ketangguhan perusahaan dalam menghadapi perubahan yang tidak terduga.
Menjadi seorang pemimpin pertumbuhan memerlukan keterampilan kepemimpinan yang kuat, fleksibilitas, dan kemampuan untuk menerima perubahan sebagai bagian dari proses.