Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keseimbangan antara Beribadah dan Bekerja dalam Ajaran Islam

4 Agustus 2023   13:57 Diperbarui: 5 Agustus 2023   04:13 1646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Spiritual Leadership (Materi Ajar Merza Gamal)

Pelajaran dari Surah Al-Jumu'ah (62) Ayat 9-10 dan Surah At-Taubah (9) Ayat 105

Bagi Anda yang Muslim, tentunya pernah mendengar atau melakukan doa yang diajarkan setelah selesai shalat, "Rabbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah wa qina 'adzabannar".

Doa tersebut mencerminkan konsep keseimbangan antara usaha (berusaha) dan doa (ibadah) dalam ajaran Islam. Dalam doa tersebut, umat Muslim memohon kepada Allah untuk memberikan kebajikan di dunia (fiddunya) dan kebajikan di akhirat (fil akhirati).

Permohonan dalam doa tersebut mencakup keberhasilan dan keberkahan dalam kehidupan dunia, serta kebahagiaan dan keselamatan di kehidupan akhirat. Namun, doa tersebut tidak hanya sebatas permohonan belaka.

Kata "hasanah" yang berarti kebajikan atau kebaikan mencerminkan bahwa doa ini juga menandakan keinginan untuk mendapatkan kebajikan dengan cara-cara yang baik, baik dalam usaha dunia maupun ibadah.

Sebagai contoh, ketika berdoa untuk mendapatkan keberhasilan dalam pekerjaan atau usaha, seseorang juga diharapkan untuk bekerja keras dan cerdas dalam mencapainya. Doa tidak boleh menjadi pengganti usaha atau alasan untuk berdiam diri.

Sebaliknya, doa menjadi motivasi dan dukungan spiritual bagi umat Muslim untuk terus berusaha dengan ikhtiar dan tawakkal (tawakal kepada Allah) untuk meraih kebajikan dan kesejahteraan.

Dengan demikian, doa ini mengajarkan pentingnya keseimbangan antara berusaha dengan sungguh-sungguh dan bertawakal kepada Allah. Umat Muslim diajak untuk bekerja keras, berusaha untuk meraih kebajikan dan keberhasilan di dunia, serta tidak lupa untuk selalu bergantung pada Allah dalam segala hal.

Prinsip ini memberikan panduan yang seimbang dalam hidup, di mana ibadah, doa, dan usaha saling melengkapi untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.

Islam mengajarkan pentingnya menjalani kehidupan yang seimbang antara beribadah ritual dan melakukan usaha dalam dunia ini. Surah At-Taubah ayat 105 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran yang menegaskan tentang pentingnya bekerja dan berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyuruh hamba-hamba-Nya untuk bekerja dan beramal dengan baik. Allah menyatakan bahwa Dia, Rasul-Nya, dan para mukmin akan melihat pekerjaan dan amal perbuatan mereka.

Ayat tersebut mengandung makna bahwa Allah memperhatikan tindakan dan usaha setiap individu. Tidak ada pekerjaan atau usaha yang tersembunyi dari pengetahuan Allah, baik yang terlihat oleh manusia maupun yang tersembunyi dari pandangan manusia.

Dengan demikian, ayat tersebut menegaskan bahwa bekerja dan berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup dan memenuhi tanggung jawab keluarga adalah tindakan yang bernilai ibadah dalam Islam.

Jika dilakukan dengan niat yang tulus, hal itu dapat mendekatkan diri kepada Allah dan dianggap sebagai bentuk ibadah yang diberkahi.

Sebagaimana disampaikan di atas bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan keseimbangan dalam hidup, di antara beribadah ritual kepada Allah dan melakukan usaha untuk mencari nafkah.

Ajaran keseimbangan ini juga tercermin dalam Surah Al-Jumu'ah (62) ayat 9-10 yang memberikan panduan yang kuat bagi umat Muslim tentang bagaimana menjalani kehidupan yang seimbang, dengan mengutamakan ibadah dan memadukan usaha dunia sebagai bagian dari ibadah.

Surah Al-Jumu'ah (62) Ayat 9-10: Prioritaskan Ibadah, Namun Juga Berusaha Mencari Karunia Allah

Surah Al-Jumu'ah ayat 9 dan 10 menekankan pentingnya hari Jumat sebagai hari istimewa bagi umat Islam dan keutamaan shalat Jumat di masjid. Allah memerintahkan umat-Nya untuk segera meninggalkan urusan dunia, seperti jual beli, ketika panggilan untuk shalat Jumat dikumandangkan.

Hal tersebut menunjukkan bahwa shalat Jumat memiliki prioritas yang tinggi dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat Jumat adalah bentuk ibadah ritual yang menjadi kewajiban bagi kaum lelaki Muslim yang mampu.

Melalui shalat Jumat, umat Muslim berkumpul di masjid untuk bersama-sama beribadah dan mendengarkan khutbah yang memberikan petunjuk dan pengajaran. Ini adalah momen penting untuk memperkuat iman, meningkatkan hubungan dengan Allah, dan menyatukan umat Muslim dalam persaudaraan.

Namun demikian, setelah menunaikan shalat Jumat, umat Muslim dianjurkan untuk bertebaran di muka bumi dan mencari karunia Allah.

Ayat ini menunjukkan bahwa setelah beribadah, seorang Muslim tidak boleh berhenti di situ saja. Mereka harus kembali ke dunia dan melanjutkan aktivitas dengan semangat baru, menghadapi dunia dengan semangat dan ketulusan.

Bertebaran dan mencari karunia Allah tidak hanya merujuk pada mencari nafkah semata, tetapi juga mencakup usaha dalam segala hal untuk memperbaiki kehidupan dan berkontribusi pada masyarakat.

Islam mengajarkan bahwa kehidupan ini adalah ujian, dan bagaimana kita menggunakan waktu, bakat, dan kesempatan yang Allah berikan merupakan bagian dari ibadah kita kepada-Nya. Dalam aktivitas dunia kita, kita diharapkan untuk berperan sebagai hamba Allah yang bertakwa, berlaku adil, berbuat baik, dan mencari rizki halal dengan niat yang baik.

Implementasi ajaran dari Surah Al-Jumu'ah (62) ayat 9-10 dan Surah At-Taubah (9) ayat 105, serta doa setiap habis sholat dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan seorang Muslim:

  1. Prioritas Ibadah: Shalat dan ibadah ritual lainnya harus menjadi prioritas utama dalam hidup seorang Muslim. Mereka harus menjadwalkan dan mengatur kehidupan mereka dengan memastikan bahwa ibadah tidak terganggu oleh urusan dunia.
  2. Bekerja dengan Ikhlas: Ketika berusaha mencari nafkah, seorang Muslim harus melakukannya dengan ikhlas dan niat yang benar. Mereka harus berusaha mencari nafkah yang halal, menghindari usaha yang merugikan orang lain, dan selalu ingat bahwa bekerja adalah bentuk ibadah kepada Allah.
  3. Bertebaran untuk Kebaikan: Setelah menunaikan ibadah, seorang Muslim tidak boleh terisolasi dari masyarakat. Mereka harus aktif berkontribusi dalam masyarakat, berusaha menciptakan kebaikan, membantu orang lain, dan berjuang untuk kemaslahatan bersama.
  4. Berperan sebagai Hamba Allah: Dalam segala aspek kehidupan, seorang Muslim harus berperan sebagai hamba Allah yang bertakwa. Mereka harus mematuhi perintah-Nya, menghindari larangan-Nya, dan berusaha selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam setiap tindakan dan aktivitas.

Pelajaran yang bisa kita tarik adalah: ajaran Islam mengajarkan keseimbangan antara beribadah ritual dan bekerja mencari nafkah sebagai bentuk ibadah. Ayat-ayat dari Surah Al-Jumu'ah (62) ayat 9-10 dan Surah At-Taubah (9) ayat 105 memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna. Dalam aktivitas dunia, seorang Muslim diharapkan untuk menjadi

Sebagai penutup artikel ini, penting untuk memperkuat pemahaman bahwa bekerja juga merupakan ibadah dalam ajaran Islam. Bekerja dengan niat yang benar dan diniatkan untuk ibadah dapat memberikan makna dan keberkahan pada setiap aktivitas yang kita lakukan.

Dengan menjalani kehidupan yang seimbang antara beribadah dan berusaha, umat Muslim diharapkan dapat meraih kebahagiaan dan kesuksesan di dunia dan akhirat serta mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun