Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Hak Asasi Manusia dan Menghormati Kewajiban Azasi Manusia dalam Persahabatan

30 Juli 2023   06:22 Diperbarui: 30 Juli 2023   06:27 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Merza Gamal

Pembahasan terkait Kaum Pelangi, saat ini, memang merupakan isu kompleks yang mencerminkan berbagai pandangan dan perspektif dalam masyarakat. Berbagai sudut pandang terjadi terkait Kaum Pelangi ini. Ada yang membela dan ada pula yang menolak keberadaan mereka.

Pihak yang menerima adalah para pejuang Hak Asasi Manusia, sementara yang menolak terkait dengan pandangan moral masyarakat, aspek agama yang memuat kutukan dan azab terhadap kaum Sodom yang diyakini oleh beberapa agama.

Di sisi lain, pihak yang netral, menyampaikan bahwa pentingnya Kaum Pelangi untuk tidak hanya menuntut hak asasi manusia, tetapi juga memahami dan memenuhi kewajiban azasi manusia.

Dalam menghadapi isu LGBT atau Kaum Pelangi, penting untuk membangun dialog antar kelompok dan mencari kesatuan dalam keberagaman. Dialog yang terbuka dan inklusif membantu memahami perspektif yang berbeda-beda dan mencari titik tengah yang menghargai hak-hak individu sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan agama.

Hak asasi manusia adalah prinsip yang harus dihormati untuk setiap individu, termasuk anggota LGBT. Penerapan hak asasi manusia memastikan kesetaraan, kebebasan, dan perlindungan bagi semua anggota masyarakat, tanpa terkecuali.

Namun, di samping menuntut hak asasi manusia, kita juga perlu mengingatkan para anggota LGBT untuk memenuhi kewajiban hak azasi manusia mereka. Menghargai kewajiban azasi manusia berarti menjalankan nilai-nilai moral, menghormati hak-hak orang lain, dan berperilaku dengan etika, tanpa melanggar keyakinan atau nilai-nilai agama orang lain.

Masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk tidak melakukan diskriminasi dan memberikan ruang bagi keberagaman tanpa memaksa orang lain untuk melanggar keyakinan atau nilai-nilai agama mereka.

Kesatuan dalam keberagaman bisa tercapai dengan memahami dan menghormati hak asasi manusia setiap individu, tanpa memandang orientasi seksual atau identitas gender mereka, serta dengan saling memahami dan menghargai kewajiban azasi manusia.

Dengan berdialog, menghargai perbedaan, dan bekerja sama, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan menghormati keberagaman, sambil tetap memahami dan menjalankan nilai-nilai moral dan keyakinan agama dengan bijaksana.

Mari kita bersatu dalam memahami hak asasi manusia dan menghormati kewajiban azasi manusia, untuk menciptakan dunia yang lebih adil, harmonis, dan berdampingan dengan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun