Urutan-urutan yang dilakukan dalam permainan "Setatak" adalah sebagai berikut:
- Ucak Tikam: Pemain melakukan tikaman dengan ucak pada petak 1 sampai petak 9, kemudian kembali ke petak 5 sampai petak 1. Selama melompat sebelah kaki, pemain menjepit gacuk pada jari kaki.
- Ucak di Tangan:Â Pemain menempatkan ucak di telapak tangan dan melompat sebelah kaki untuk naik dan turun lapangan. Pemain harus melambungkan ucak di belakang telapak tangan dan menangkapnya dengan telapak tangan itu sendiri.
- Ucak di Lengan: Pemain meletakkan ucak pada lengan yang ditelentangkan dekat siku. Kemudian, dengan tangan yang ditujukan ke samping, pemain melompat sebelah kaki. Pemain harus menurunkan ucak dari tangan dan menangkapnya kembali dengan telapak tangan yang sama.
- Ucak di Kepala:Â Pemain meletakkan ucak di kepala dan berjalan melewati lapangan. Pemain kemudian menjatuhkan ucak dari kepala dan menangkapnya dengan tangan.
- Ucak di Belakang Kaki: Pemain meletakkan ucak pada belakang kaki kanan dan melompat dengan kaki kiri. Ucak yang ada di belakang kaki dilambungkan ke atas dan ditangkap dengan tangan kanan.
- Ucak di Telapak Tangan:Â Pemain memegang ucak di telapak tangan dan melompat dengan kaki sebelah kiri.
- Meraba-raba Ucak di Petak Bintang: Pemain membelakangi petak bintang dengan mata terpejam. Dalam posisi duduk mencangkung, pemain meraba-raba untuk mengambil ucak di petak bintang. Setelah itu, ucak dilambungkan dan ditangkap dengan belakang telapak tangan. Pemain bergerak membelakangi arena permainan untuk mempersiapkan ancang-ancang untuk menikam bintang.
- Ambil Bintang:Â Bintang merupakan biji kemenangan dalam permainan "Setatak". Pemain berusaha merebut bintang dari 10 petak yang ada. Pemain dengan jumlah bintang terbanyak dianggap sebagai pemenang.
Selain di Riau, terdapat permainan tradisional serupa dengan "Setatak" yang ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah: Main Ponci (Sumatera Barat), Engklek (Jawa), Manda Engklek (Jawa Barat), Sekebat (Aceh),Pecut Kelapa (Bangka Belitung), Kecek (Bali).Â
Permainan tradisional mirip "Setatak" ternyata juga terdapat juga di beberapa negara lain. Beberapa contoh permainan mirip "Setatak" tersebut adalah:
- Hopping Game (Inggris): Hopping Game adalah permainan tradisional yang populer di Inggris. Pemain melompati pola kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai dengan menggunakan satu atau dua kaki. Tujuan permainan ini adalah untuk melompati kotak-kotak dengan urutan yang ditentukan tanpa menyentuh garis atau kotak yang salah.
- Hopscotch (Amerika Serikat): Hopscotch adalah permainan yang sangat populer di Amerika Serikat. Permainan ini melibatkan pola kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai dengan nomor yang terurut. Pemain harus melompati kotak-kotak dengan satu kaki sambil melemparkan biji ke dalam kotak-kotak tertentu. Tujuan permainan ini adalah untuk mencapai akhir pola dengan berhasil melewati semua kotak dengan benar.
- Rayuela (Spanyol): Rayuela adalah permainan tradisional yang berasal dari Spanyol. Permainan ini melibatkan pola kotak-kotak yang digambar di atas tanah atau lantai dengan nomor yang terurut. Pemain harus melompati kotak-kotak dengan satu kaki atau dengan cara melompati pola dengan menggunakan kedua kaki. Tujuan permainan ini adalah untuk mencapai akhir pola dengan berhasil melewati semua kotak dengan benar.
- Zondag Maandag (Belanda):Â Zondag Maandag adalah permainan tradisional yang berasal dari Belanda. Permainan ini melibatkan pemain yang melompati pola kotak-kotak dengan menggunakan kaki atau melompati garis-garis yang digambar di atas tanah. Tujuan permainan ini adalah untuk melompati pola dengan urutan yang ditentukan tanpa menyentuh garis atau kotak yang salah.
Menilik tulisan Apak Tjiptadinata di Kompasiana, tanggal 15 Juli 2023 tentang adanya patung (monument) yang mirip permainan "Setatak" di Burswood Park, Australia Barat. Bisa jadi, monumen tersebut sebagai bukti bagaimana permainan tradisional seperti "Setatak" masih dihargai dan diapresiasi di berbagai belahan dunia, termasuk di Australia sebagai negara kolonial Inggris.Â
Permainan tradisional merupakan warisan budaya yang berharga dan telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat sejak zaman dahulu. Mereka tidak hanya memberikan hiburan dan kesenangan kepada generasi sekarang, tetapi juga membawa cerita, memori, dan mengajarkan nilai-nilai sosial yang melekat dalam budaya kita.
Di era digital ini, anak-anak dan bahkan orang dewasa sering terjebak dalam permainan online yang menarik perhatian mereka dengan grafik yang canggih dan fitur interaktif. Namun, kita tidak boleh melupakan pentingnya mempertahankan permainan tradisional sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kita sebagai bangsa.
Permainan tradisional memberikan kesempatan untuk menghubungkan generasi muda dengan sejarah, budaya, dan tradisi nenek moyang mereka. Mereka juga mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, keterampilan motorik, kreativitas, dan ketekunan.
Saya mengajak Kompasianer dan pembaca lainnya untuk mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak dan keluarga Anda. Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam permainan seperti "Setatak" atau permainan tradisional lainnya. Melalui permainan ini, kita dapat memperkuat ikatan keluarga, mendorong interaksi sosial, dan menjaga keberlanjutan warisan budaya kita.
Selain itu, berbagai komunitas dan organisasi lokal sering mengadakan acara atau festival yang mempromosikan permainan tradisional. Dukung upaya mereka dan ikut serta dalam kegiatan tersebut untuk memperluas pemahaman kita tentang permainan tradisional dan mewariskannya kepada generasi mendatang.
Mari kita jaga keanekaragaman budaya kita dengan melestarikan dan menghargai permainan tradisional. Sambil menikmati kemajuan teknologi, kita tidak boleh melupakan akar dan identitas budaya kita yang kaya. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa permainan tradisional terus hidup dan dinikmati oleh anak-anak di masa depan.