Pendekatan Investor untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan dalam Pemasaran Selama Masa Ketidakpastian
Ketika masa ekonomi yang sulit melanda, perusahaan sering kali cenderung memangkas anggaran marketing (pemasaran) sebagai upaya mengurangi cost (biaya). Namun, berbagai berita dan penelitian menunjukkan bahwa pemotongan anggaran pemasaran secara drastis mungkin bukanlah strategi yang paling efektif.
Dalam situasi seperti ini, ada pendekatan yang lebih bijak yang dapat diambil oleh perusahaan, yakni pendekatan investor untuk pertumbuhan.
Menurut survei McKinsey, sebagian besar Chief Marketing Officer (CMO) merasa tertekan untuk memotong anggaran pemasaran mereka. Namun, apa yang mereka kurang yakini adalah kemampuan mereka untuk menghasilkan pertumbuhan dalam situasi sulit. Itulah mengapa penting bagi perusahaan untuk melihat pemasaran sebagai investasi jangka panjang yang dapat mendorong pertumbuhan.
Sebuah studi tentang United Airlines menunjukkan contoh nyata dari pendekatan ini. Alih-alih memotong anggaran pemasaran mereka selama awal pandemi COVID-19, United Airlines justru menggandakan upaya branding dan meluncurkan kampanye iklan terbesarnya dalam satu dekade.
Hasilnya, perusahaan mencatat pertumbuhan jumlah penumpang dan jumlah mil penumpang yang diterbangkan. Hal ini menunjukkan bahwa berinvestasi dalam pemasaran selama masa sulit dapat membantu perusahaan untuk terus maju.
Pendekatan investor untuk pemasaran tidak hanya berarti menghemat anggaran, tetapi juga mengalokasikan kembali dana tersebut ke area yang memiliki potensi ROI (Return on Investment) jangka panjang yang lebih tinggi.
Dalam penelitian McKinsey, perusahaan yang berhasil menghemat biaya pemasaran antara 10 hingga 20 persen dengan menghilangkan pengeluaran yang tidak efisien dan menginvestasikan kembali dana tersebut dalam upaya pemasaran yang lebih efisien dan kampanye yang ditargetkan. Dengan pendekatan yang terperinci dan fokus pada pertumbuhan, perusahaan dapat menciptakan jarak dari pesaing mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa keberlanjutan konsumen tetap kuat selama masa ketidakpastian ekonomi. Meskipun terdapat perubahan dalam perilaku belanja, konsumen tetap memiliki niat untuk berbelanja.
Data menunjukkan bahwa tabungan konsumen telah meningkat, dan pengeluaran konsumen telah bangkit kembali, bahkan melampaui tingkat prapandemi dalam beberapa kategori. Inilah mengapa perusahaan perlu memanfaatkan keinginan konsumen untuk berbelanja dan mengalokasikan sumber daya pemasaran untuk menarik dan mempertahankan pelanggan.