Generasi Y (juga dikenal sebagai Millennials, lahir antara tahun 1981 dan 1996) cenderung lebih terbuka terhadap teknologi dan inovasi. Mereka lebih mungkin menggunakan layanan fintech karena kenyamanan, aksesibilitas, dan kemudahan penggunaan yang ditawarkannya.
Gen Y juga menghargai pengalaman digital yang mulus dan sering kali lebih terbuka untuk mencoba platform dan aplikasi baru.
Generasi Z (lahir antara tahun 1997 dan 2012) atau dikenal juga sebagai Generasi Post Millennial merupakan generasi digital yang tumbuh dengan teknologi.Â
Mereka cenderung sangat akrab dengan fintech dan lebih mungkin untuk memilih layanan non-perbankan seperti dompet digital, layanan pembayaran online, dan investasi melalui aplikasi mobile.
Gen Z juga mungkin mencari inovasi baru dalam fintech dan menginginkan pengalaman yang terintegrasi dengan teknologi.
Sementara itu, Generasi Alpha (lahir setelah tahun 2012) karena masih sangat muda, preferensi dan perilaku finansial mereka belum sepenuhnya terbentuk.
Namun, mengingat Gen Alpha dibesarkan dalam era digital dan teknologi, diperkirakan bahwa mereka akan memiliki preferensi yang lebih cenderung ke layanan non-perbankan dan mungkin mengembangkan preferensi unik seiring dengan perkembangan teknologi keuangan.
Untuk mengakomodasi preferensi setiap generasi, perbankan dan institusi non-perbankan perlu terus beradaptasi dan mengembangkan layanan mereka untuk tetap relevan di dunia fintech yang terus berkembang.
Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan untuk menghadapi persaingan dari institusi non-perbankan di dunia fintech adalah sebagai berikut:
- Inovasi Teknologi: Perbankan harus mengadopsi teknologi terbaru dan terus memperbarui platform mereka. Hal ini termasuk pengembangan aplikasi perbankan mobile yang user-friendly, penggunaan teknologi era kecerdasan buatan (AI) dan analitik untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, serta penerapan teknologi keamanan yang canggih untuk melindungi data nasabah.
- Kolaborasi dengan Fintech:Â Perbankan dapat menjalin kemitraan dengan perusahaan fintech untuk menggabungkan kekuatan mereka. Kolaborasi ini dapat menghasilkan inovasi baru dalam produk dan layanan keuangan serta memberikan akses ke teknologi yang dikembangkan oleh fintech.
- Peningkatan Layanan Digital:Â Perbankan harus memastikan bahwa layanan mereka mudah diakses secara digital dan memberikan pengalaman yang seamless. Ini mencakup pemrosesan transaksi yang cepat, dukungan pelanggan 24/7 melalui saluran digital, dan kemampuan untuk melakukan perbankan online dengan mudah.
- Personalisasi Layanan:Â Perbankan dapat menggunakan data dan analitik untuk memahami kebutuhan dan preferensi masing-masing generasi. Dengan melakukan personalisasi layanan, perbankan dapat memberikan pengalaman yang lebih relevan dan bermanfaat bagi nasabah mereka.
- Fokus pada Keamanan dan Perlindungan Data: Dalam dunia fintech yang semakin terhubung, perbankan harus memprioritaskan keamanan dan perlindungan data. Investasi dalam infrastruktur keamanan yang kuat dan edukasi nasabah mengenai praktik keamanan digital menjadi sangat penting untuk membangun kepercayaan nasabah.
Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, perbankan dapat tetap bersaing dan memenuhi kebutuhan masing-masing generasi dalam dunia fintech yang terus berubah.