Karakteristik seperti otoritatif, tantangan, dan konsultatif juga berperan dalam membentuk budaya kerja yang positif. Mendorong orang untuk melakukan lebih dari yang mereka pikir mungkin dan memberdayakan karyawan melalui komunikasi dan pendelegasian meningkatkan keterlibatan dan kinerja tim.
Lingkungan kerja yang suportif dan inspirasional menciptakan keharmonisan tim dan memotivasi karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Keterlibatan karyawan, kepemilikan pribadi, dan pengembangan bakat juga berkontribusi pada pertumbuhan individu dan organisasi.
Penelitian McKinsey tersebut juga menemukan bahwa organisasi dengan manajer berkinerja tinggi menghasilkan pengembalian total pemegang saham yang lebih tinggi hingga 21 kali lipat selama lima tahun. Hal tersebut menunjukkan dampak signifikan yang dimiliki manajer menengah yang kuat. Dengan demikian, peran manajer bukan hanya memengaruhi kinerja individu dan tim, tetapi juga memiliki konsekuensi yang signifikan pada hasil keuangan dan kesuksesan jangka panjang organisasi.
Namun, untuk menciptakan manajer yang kuat, perusahaan perlu melakukan beberapa langkah. Pertama, mereka harus memastikan struktur organisasi dan desain peran yang mendukung kinerja manajer. Ini berarti memberikan ruang kepada manajer untuk fokus pada peran strategis dan kepemimpinan, bukan hanya tugas administratif.
Kedua, perusahaan perlu merancang ulang peran manajer agar sesuai dengan tuntutan bisnis dan kebutuhan organisasi saat ini. Ini mungkin melibatkan pembagian ulang tanggung jawab atau penyesuaian struktur tim.
Selanjutnya, pembangunan kemampuan manajer harus menjadi prioritas. Perusahaan harus memberikan pelatihan dan program pengembangan yang ditargetkan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan mereka.
Selain itu, penting untuk memberikan manajer pengalaman yang beragam. Proyek khusus, rotasi peran, atau penugasan lintas departemen dapat membantu mereka memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan adaptasi.
Terakhir, perusahaan perlu membangun mekanisme akuntabilitas yang jelas untuk manajer. Ini termasuk penetapan tujuan yang terukur, pengukuran kinerja objektif, dan umpan balik yang konstruktif secara teratur.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, perusahaan dapat memperkuat kinerja manajer mereka. Manajer yang kuat dapat memelihara bakat, mendorong inovasi, dan mencapai hasil yang lebih baik. Ini memiliki dampak positif pada kesehatan organisasi secara keseluruhan dan kinerja keuangan yang lebih baik.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pengembangan manajer mereka. Dengan melibatkan manajer dalam program pelatihan, memberikan mereka kesempatan untuk berkembang, dan menciptakan lingkungan yang mendukung, perusahaan dapat menciptakan manajer yang kuat yang akan membawa kesuksesan jangka panjang bagi organisasi.