Anda tentu saja sudah mendengar bahwa teknologi telah mengubah cara kerja kita selama beberapa dekade terakhir. Mesin-mesin industri memungkinkan pekerja manusia melakukan tugas fisik yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan oleh tubuh mereka. Dan komputer telah memberikan kemampuan perhitungan yang dahulu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dilakukan secara manual.
Inilah yang diteliti oleh McKinsey Global Institute (MGI) dalam penelitian mereka yang bertajuk "The Economic Potential of Generative AI" yang terbit pada Juni 2023. Mereka mengevaluasi dampak teknologi otomatisasi pada pekerjaan dan mengamati bagaimana Generative AI dapat mempercepat potensi otomatisasi teknis.
Dalam penelitian mereka, McKinsey menganalisis lebih dari 2.100 aktivitas kerja yang terdapat dalam Biro Statistik Tenaga Kerja AS. Mereka menilai tingkat kemampuan yang diperlukan untuk setiap aktivitas dan sejauh mana teknologi dapat mengotomatisasinya. Dengan kemajuan Generative AI, potensi otomasi teknis meningkat dari sekitar 50 persen menjadi 60-70 persen dari total jam kerja.
Tidak hanya itu, Generative AI juga memungkinkan teknologi untuk menyamai dan bahkan melampaui kemampuan manusia dalam berbagai aspek. Misalnya, sebelumnya diprediksi bahwa kemampuan pemahaman bahasa alami seperti manusia akan dicapai pada tahun 2027, tetapi dengan Generative AI, kemampuan tersebut mungkin dapat dicapai lebih awal, yaitu pada tahun 2023.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa adopsi teknologi otomasi cenderung lambat. Meskipun potensi otomasi meningkat, waktu yang diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam solusi kerja individu dan biaya yang terlibat masih mempengaruhi kecepatan adopsi. Namun, perkembangan Generative AI mempercepat skenario adopsi dengan memampukan kemampuan teknologi yang lebih tinggi.
Namun, perlu diingat bahwa adopsi otomasi tidak terjadi secara serentak di seluruh dunia. Negara-negara dengan tingkat upah lebih rendah, seperti Cina, India, dan Meksiko, memperkirakan adopsi otomasi akan terjadi lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara maju. Ini disebabkan karena perbandingan biaya antara teknologi otomasi dan upah manusia yang lebih murah di negara-negara tersebut.
Secara keseluruhan, teknologi terus memengaruhi cara kerja kita. Generative AI membuka potensi baru dalam otomatisasi dan meningkatkan kemampuan teknologi. Namun, adopsi teknologi otomasi masih membutuhkan waktu dan tergantung pada banyak faktor.
Bagaimanapun, keberadaan Generative AI memberikan peluang bagi kita untuk mengubah cara kerja kita. Misalnya, dalam pekerjaan mengajar bahasa dan sastra Inggris, kemampuan bahasa alami Generative AI dapat digunakan untuk membantu guru dalam mempersiapkan ujian dan mengevaluasi pekerjaan siswa. Hal ini dapat membebaskan waktu guru untuk fokus pada kegiatan lain yang lebih interaktif, seperti membimbing diskusi kelas atau memberikan bantuan tambahan kepada siswa.
Skenario adopsi otomasi yang diprediksi oleh McKinsey menunjukkan bahwa sekitar 50 persen dari aktivitas kerja saat ini dapat diotomatisasi antara tahun 2030 dan 2060. Meskipun adopsi teknologi terjadi dengan kecepatan yang berbeda di berbagai negara, perkembangan Generative AI dapat mempercepat proses ini.
Jadi, meskipun teknologi terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk mengubah pekerjaan kita, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana memanfaatkannya secara bijaksana dan mempertimbangkan dampaknya terhadap tenaga kerja. Generative AI dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam mempercepat otomasi dan meningkatkan produktivitas, tetapi juga harus dipertimbangkan dengan hati-hati dalam memastikan keseimbangan antara efisiensi dan kebutuhan manusia.
Dalam menghadapi masa depan yang diwarnai oleh perkembangan teknologi, penting bagi kita untuk terus beradaptasi dan memperbarui keterampilan kita agar tetap relevan di pasar kerja yang terus berubah. Dengan pemahaman yang baik tentang teknologi dan kemampuan manusia yang tak tergantikan, kita dapat mengambil manfaat dari inovasi ini dan menciptakan masa depan kerja yang produktif dan inklusif.
Sebagai penutup, penting bagi kita untuk mengadopsi pendekatan yang seimbang dalam menghadapi perubahan yang dibawa oleh Generative AI dan otomasi teknis. Sementara teknologi ini menawarkan peluang dan efisiensi yang besar, kita juga harus mempertimbangkan dampaknya pada aspek sosial, ekonomi, dan manusia.
Penting untuk mengembangkan kebijakan yang tepat untuk mengelola perubahan ini, termasuk melindungi pekerja yang mungkin terkena dampak negatif dan memastikan adanya peluang pengembangan keterampilan baru. Kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan di mana Generative AI dan otomasi teknis dapat memberikan manfaat yang luas bagi semua orang.
Di tengah tantangan dan peluang yang dihadapi, mari kita beradaptasi dan mengambil peran aktif dalam menggabungkan teknologi dengan nilai-nilai manusia. Dengan cara ini, kita dapat mencapai masa depan yang cerah, di mana teknologi dan tenaga kerja manusia bekerja bersama untuk menciptakan inovasi, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI