Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Gen Z Membawa Semangat Baru ke Puncak Kepemimpinan Bisnis

30 Juni 2023   10:51 Diperbarui: 30 Juni 2023   10:53 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: File Merza Gamal

Dalam era yang semakin terhubung dan kompleks ini, Gen Z telah melangkah maju dengan ambisi yang membara untuk mencapai puncak kepemimpinan di dunia bisnis. Meskipun sering diremehkan oleh orang dewasa, Gen Z membawa semangat, karakteristik, dan daya juang yang unik ke meja kerja. Bagaimana sifat-sifat dan karakteristik ini mempengaruhi perjalanan mereka dalam dunia kerja?

Gen Z, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, seringkali dilihat sebagai generasi yang lebih ambisius, sadar sosial, dan berorientasi pada penelitian. Menurut survei LinkedIn, 73% dari mereka memiliki keinginan kuat untuk sukses, 72% ingin mencapai keamanan finansial, dan 74% bersemangat untuk mempelajari keterampilan baru. Mereka juga bersedia berinvestasi waktu di akhir pekan untuk mencapai tujuan mereka.

Sifat kepemimpinan dan daya juang Gen Z menjadi aset berharga di dunia kerja. Mereka tumbuh di era teknologi dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang penggunaan teknologi. Sebuah studi oleh perusahaan perekrutan iCIMS menemukan bahwa lebih dari setengah (54%) dari mereka melakukan penyelidikan terhadap calon bos mereka di media sosial sebelum wawancara, mencari tanda-tanda budaya tempat kerja yang tidak dapat mereka rasakan dalam jangka panjang. Ini menunjukkan sikap proaktif dan keinginan untuk memastikan kesesuaian nilai dan visi mereka dengan perusahaan.

Generasi Z juga membawa perubahan dalam paradigma kepemimpinan tradisional. Mereka menempatkan nilai pada transparansi, keaslian, dan inklusivitas. Survei oleh perusahaan pemasaran LinkedIn menemukan bahwa Gen Z lebih fokus pada karir dan industri mereka di platform tersebut dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka menghargai peluang pengembangan keterampilan yang berkelanjutan di perusahaan, dan kekurangan kesempatan tersebut dapat menjadi alasan yang sah bagi mereka untuk mencari peluang di tempat lain.

Bahkan dalam menghadapi tantangan, Gen Z terus menunjukkan ketangguhan dan daya juang mereka. Mereka menghadapi lingkungan kerja yang terhubung dan kompleks dengan semangat inovasi. Mereka mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Sebuah penelitian oleh Pew Research Center menemukan bahwa Gen Z memiliki pola pikir kewirausahaan yang kuat dan lebih cenderung tertarik pada topik seperti keuangan, investasi, dan bisnis.

Dalam era yang semakin terhubung dan kompleks ini, Gen Z telah melangkah maju dengan ambisi yang membara untuk mencapai puncak kepemimpinan di dunia bisnis. Meskipun belum banyak CEO muda yang berasal dari generasi ini, perubahan paradigma dan persyaratan baru telah membuka peluang menarik. Mereka membawa semangat dan perspektif yang segar, mengubah cara kita melihat kepemimpinan.

Sumber gambar: File Merza Gamal
Sumber gambar: File Merza Gamal

Gen Z, yang melek teknologi dan berorientasi pada penelitian, memahami bahwa pandangan tradisional tentang pengalaman dan pendidikan mungkin tidak lagi menjadi penentu utama kesuksesan di masa depan yang dipenuhi dengan kecanggihan AI generatif dan metaverse. Untuk sukses sebagai CEO Generasi Z, mereka merasa perlu menguasai topik-topik baru yang relevan, seperti teknologi dan isu-isu ESG (Lingkungan, Sosial, Tata Kelola).

Namun demikian, Gen Z membawa semangat, karakteristik, dan daya juang yang sering diremehkan oleh orang dewasa ke dunia kerja. Dengan semangat inovasi, keinginan untuk belajar, dan ketangguhan dalam menghadapi perubahan, mereka siap menghadapi tantangan yang ada di depan. Sebagai pemimpin masa depan, mereka menghadirkan perspektif segar dan energi yang dapat mendorong perubahan positif dalam organisasi.

Survei dan penelitian telah mengungkapkan keinginan Gen Z untuk memiliki pengembangan keterampilan yang berkelanjutan, transparansi dalam budaya kerja, dan nilai-nilai yang didorong oleh tujuan. Mereka menginginkan perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan mereka secara holistik, bukan hanya dalam pekerjaan yang sedang mereka lakukan saat ini.

Dalam menghadapi era yang dipenuhi dengan teknologi yang terus berkembang dan isu-isu sosial yang kompleks, Gen Z memiliki kemampuan untuk menavigasi lingkungan yang dinamis. Mereka memahami pentingnya isu-isu ESG (Environment, Social, Governance) dan berusaha untuk terlibat dalam perubahan positif di dunia.

Jadi, jangan remehkan Gen Z dalam dunia kerja. Mereka siap mengubah paradigma kepemimpinan, menghadapi tantangan dengan semangat juang, dan membawa perubahan yang positif dalam organisasi. Bisnis yang mampu mengakomodasi ambisi dan nilai-nilai mereka akan meraih keuntungan dari potensi dan kontribusi yang luar biasa yang dibawa oleh Generasi Z ke puncak kepemimpinan bisnis.

Bagi generasi sebelumnya, saat ini, penting untuk ikut memperbaiki apa yang kurang dalam attitude Gen Z dan memberikan dukungan serta bimbingan yang tepat. Sebagai generasi yang telah berpengalaman dalam dunia kerja, generasi sebelumnya memiliki kesempatan untuk membimbing dan mengarahkan Gen Z menuju kesuksesan.

Alih-alih menghujat atau meremehkan mereka, generasi sebelumnya seharusnya melihat potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh Gen Z sebagai aset yang berharga bagi perusahaan atau organisasi. Dengan mengakui kecerdasan, semangat inovasi, dan pemahaman teknologi yang dimiliki oleh Gen Z, generasi sebelumnya dapat memanfaatkan sumber daya ini untuk menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi dalam dunia kerja.

Melalui pendekatan yang positif dan inklusif, generasi sebelumnya dapat memberikan dorongan dan pengarahan kepada Gen Z. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan wawasan yang mereka miliki, generasi sebelumnya dapat membantu Gen Z dalam mengembangkan sikap kerja yang profesional, kemampuan interpersonal yang kuat, serta pemahaman tentang dinamika organisasi.

Jadi, bukannya menyalahkan atau meremehkan Gen Z, marilah generasi sebelumnya melihat peran mereka sebagai mentor dan fasilitator dalam mengoptimalkan potensi dan kontribusi yang dibawa oleh Gen Z. Dengan sikap terbuka dan kolaboratif, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan memaksimalkan keahlian dari setiap generasi untuk mencapai kesuksesan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun