Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memenuhi Ibadah Qurban dan Mengurangi Bermewah-mewah

25 Juni 2023   12:42 Diperbarui: 25 Juni 2023   12:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks yang lebih luas, kesadaran akan pentingnya mengurangi bermewah-mewah dan memprioritaskan ibadah sosial juga dapat membawa perubahan sosial yang lebih besar dalam masyarakat. Dengan mengurangi konsumerisme yang berlebihan, kita bisa mengurangi kesenjangan sosial, memperkuat keadilan, dan menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sumber gambar:Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar:Dokumentasi Merza Gamal

Sebagai kesimpulan, ibadah qurban tidak hanya mengajarkan kita tentang pengorbanan dan kedekatan dengan Allah, tetapi juga tentang kepedulian sosial dan rasa kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, baik di dunia maupun akhirat. Dengan mengurangi bermewah-mewah dan mengalihkan sumber daya kita untuk ibadah qurban, kita memperkuat nilai-nilai sosial yang lebih mulia dan membangun fondasi yang kokoh bagi kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan. Kita menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif dalam masyarakat, dengan fokus pada keadilan, kesetaraan, dan solidaritas.

Dalam proses ini, kita juga mengasah sifat-sifat terpuji seperti belas kasihan, kepedulian, dan kemurahan hati. Kita belajar untuk melihat kebutuhan orang lain, dan dengan sukarela membantu mereka yang membutuhkan. Kita menghilangkan sifat pelit dan keegoisan, serta mengembangkan sikap penuh rasa kasih sayang dan perhatian terhadap sesama.

Selain itu, mengurangi bermewah-mewah dalam pengeluaran kita juga memiliki dampak positif pada lingkungan. Dengan menghindari sikap konsumerisme berlebihan, kita mengurangi pemakaian sumber daya alam yang berlebihan, mengurangi pemborosan, dan melindungi keberlanjutan lingkungan hidup. Dalam ibadah qurban, kita juga diajarkan untuk memperhatikan kesejahteraan hewan dan memperlakukan mereka dengan kebaikan.

Dengan demikian, mengurangi bermewah-mewah dalam hal-hal yang sifatnya duniawi dan mengalihkan sumber daya kita untuk ibadah qurban bukanlah sekadar tindakan individu, tetapi juga merupakan bagian dari perubahan sosial yang lebih luas. Kita menjadi teladan bagi orang lain, mengajak mereka untuk berpikir lebih luas tentang tanggung jawab sosial dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Di sinilah esensi ibadah qurban menjadi jembatan yang menghubungkan dunia spiritual dan sosial. Dengan memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, kita dapat menjalankan ibadah qurban dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, serta menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membawa kita menuju perubahan sosial yang lebih baik, di mana kita menjadi masyarakat yang peduli, berbagi, dan saling mendukung dalam menjalani kehidupan di dunia dan mencari ridha Allah di akhirat.

Semoga semangat ibadah qurban ini membawa dampak positif dalam diri kita dan masyarakat luas, mendorong perubahan sosial yang lebih adil, berkelanjutan, dan penuh kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun