Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menyadari Dampak Perubahan Iklim dan Ledakan Polusi Sampah Plastik

7 Juni 2023   21:02 Diperbarui: 14 Juni 2023   17:00 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemanasan global diprediksi dapat menyebabkan gelombang panas yang intensi di Asia Tenggara.(SHUTTERSTOCK/nexus 7 via kompas.com)

Individu-individu juga dapat mengambil langkah-langkah kecil dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti mengurangi penggunaan listrik, menghindari pemborosan energi, dan mendukung produk-produk ramah lingkungan.

Tidak kalah pentingnya adalah mengatasi ledakan polusi sampah plastik yang menjadi ancaman serius bagi ekosistem laut dan kesehatan manusia. Melalui pembahasan di forum internasional, kesadaran akan dampak negatif sampah plastik terus meningkat. 

Jutaan ton sampah plastik mencemari lautan setiap tahunnya, merusak ekosistem dan mengancam kehidupan laut.

Selain itu, mikroplastik yang terurai menjadi partikel-partikel kecil dapat masuk ke rantai makanan dan berpotensi mencapai manusia melalui konsumsi makanan laut yang terkontaminasi. 

Efek jangka panjang dari paparan terhadap mikroplastik pada manusia masih dalam penelitian, tetapi ditemukan bukti awal bahwa mikroplastik dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia, termasuk gangguan hormonal, masalah pencernaan, dan potensi kerusakan organ.

Untuk mengatasi polusi sampah plastik, partisipasi masyarakat sangat penting. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti sedotan, kantong plastik, dan botol air, adalah langkah awal yang dapat diambil setiap individu. 

Menggantinya dengan alternatif yang ramah lingkungan, seperti sedotan stainless steel, kantong belanja kain, atau botol air yang dapat diisi ulang, dapat membantu mengurangi limbah plastik yang dihasilkan. 

Selain itu, mendukung inisiatif daur ulang dan pengelolaan sampah yang efektif, serta mengedukasi orang lain tentang bahaya polusi plastik, juga dapat membantu memerangi masalah ini.

Kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim dan ledakan polusi sampah plastik bukanlah satu-satunya hal yang diperlukan. Dibutuhkan tindakan kolektif dan komitmen dari pemerintah, perusahaan, dan lembaga internasional untuk mengimplementasikan kebijakan yang mendukung transisi ke ekonomi berkelanjutan dan mengurangi polusi sampah plastik.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tetapi, kesadaran dan partisipasi aktif dari masyarakat menjadi pendorong utama untuk perubahan positif dalam upaya perlindungan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun