Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Mengajarkan Nilai-nilai Pancasila kepada Anak Sejak Dini

31 Mei 2023   21:02 Diperbarui: 31 Mei 2023   21:18 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam rangka membangun generasi yang memiliki karakter dan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa, mengajarkan nilai-nilai Pancasila pada anak tidak dapat dipandang remeh. Dengan memulai pembelajaran sejak usia dini dan melibatkan berbagai aspek kehidupan anak, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi landasan yang kuat dalam membentuk pribadi anak sebagai warga negara Indonesia yang baik dan bertanggung jawab.

Namun, dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila pada anak, orangtua seringkali menghadapi beberapa kesulitan. Salah satunya adalah tantangan dalam menjelaskan konsep-konsep abstrak kepada anak-anak yang belum memiliki pemahaman yang matang. 

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menjelaskan makna gotong royong dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan kebersihan di lingkungan sekitar atau membantu tetangga yang membutuhkan.

Selain itu, orangtua juga perlu menjadi contoh teladan bagi anak dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka, jadi jika orang tua mempraktikkan nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, dan persatuan, anak akan lebih mudah menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai tersebut.

Selama proses pengajaran, penting juga bagi orangtua untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan berbagi pandangan tentang nilai-nilai Pancasila. Dengan cara ini, anak akan merasa dihargai dan terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga pemahaman dan penerimaan mereka terhadap Pancasila akan lebih kuat.

Selain itu, pendidikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya berhenti di ruang kelas atau di rumah. Melibatkan anak dalam kegiatan sosial dan kegiatan di masyarakat juga dapat memperdalam pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila. Misalnya, melibatkan anak dalam kegiatan sosial seperti penggalangan dana untuk korban bencana, atau mengunjungi tempat ibadah berbeda agama untuk mempelajari keberagaman dan saling menghormati.

Dalam era digital saat ini, orangtua juga perlu memperhatikan pengaruh media sosial dan teknologi terhadap pemahaman anak tentang nilai-nilai Pancasila. Membimbing anak dalam menggunakan teknologi secara bijak, mengawasi konten yang mereka konsumsi, dan mendorong mereka untuk mengonsumsi konten yang mendukung nilai-nilai Pancasila, merupakan langkah-langkah penting dalam membentuk karakter mereka.

Dengan komitmen yang konsisten dan pendekatan yang holistik, mengajarkan nilai-nilai Pancasila pada anak dapat menjadi upaya yang efektif dalam membentuk generasi yang memiliki identitas nasional yang kuat, sikap inklusif terhadap perbedaan, serta rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. 

Melalui pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, anak-anak dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang memiliki integritas, toleransi, dan semangat untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun