Dalam beberapa tahun terakhir, keberlanjutan telah menjadi perhatian utama bagi konsumen di seluruh dunia. Namun, seringkali terdapat kesenjangan antara niat yang dinyatakan oleh konsumen dan perilaku mereka yang sebenarnya dalam memilih produk berkelanjutan. Akan tetapi, sebuah laporan penelitian baru dari McKinsey dan NielsenIQ telah mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa konsumen sebenarnya membeli produk berkelanjutan. Studi ini melibatkan data penjualan selama lima tahun dari 2017 hingga pertengahan 2022, dengan melibatkan 600.000 SKU dalam 32 kategori CPG (Consumer Packaged Goods).
Penelitian tersebut menyoroti pentingnya memahami kesehatan total, yang mencakup kesehatan pribadi, kesehatan planet, dan tanggung jawab sosial. Para peneliti menemukan bahwa konsumen menggabungkan cara berpikir tentang kesehatan dan kesejahteraan pribadi mereka dengan kesehatan planet ini dan tanggung jawab sosial terhadap orang lain. Pandemi COVID-19 telah mempercepat konvergensi ketiga elemen ini, sehingga menghasilkan kesehatan total yang holistik dalam pikiran konsumen.
Laporan penelitian ini mengungkapkan bahwa klaim keberlanjutan memiliki pengaruh yang signifikan di seluruh kategori produk. Bahkan dalam kategori-kategori dengan pertumbuhan total yang rendah, ada merek dan segmen produk, termasuk produk label pribadi, yang menunjukkan pertumbuhan positif untuk produk dengan klaim keberlanjutan. Para peneliti terkejut dengan fakta bahwa klaim tersebut tidak hanya mempengaruhi merek penantang atau merek kecil, tetapi juga memberikan peluang pertumbuhan bagi produk label pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa peluang keberlanjutan ada di hampir semua segmen, kecuali untuk merek berukuran sedang.
Ketika laporan penelitian ini dirilis, reaksinya jauh melampaui ekspektasi para peneliti. Tidak hanya perusahaan CPG AS yang tertarik, tetapi juga pengecer dan pemangku kepentingan lain yang terlibat dalam ruang keberlanjutan secara lebih luas. Para peneliti melakukan percakapan dengan eksekutif di lima benua, yang menunjukkan kepentingan global terhadap isu keberlanjutan. Hal ini menandakan bahwa keberlanjutan bukan hanya menjadi perhatian produsen, tetapi juga seluruh rantai pasok dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam menjual dan mendistribusikan produk.
Laporan penelitian ini memberikan wawasan yang kuat tentang hubungan antara klaim keberlanjutan dan perilaku pembelian konsumen. Temuan mengejutkan bahwa konsumen benar-benar membeli produk berkelanjutan menunjukkan adanya kesesuaian antara niat dan tindakan konsumen dalam konteks keberlanjutan.
Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya melihat kesehatan total konsumen, yang mencakup kesehatan pribadi, kesehatan planet, dan tanggung jawab sosial. Pandemi COVID-19 telah mempercepat konvergensi ketiga elemen ini, menghasilkan kesehatan total yang holistik dalam pikiran konsumen.
Laporan penelitian ini memberikan wawasan yang kuat tentang hubungan antara klaim keberlanjutan dan perilaku pembelian konsumen. Temuan mengejutkan bahwa konsumen benar-benar membeli produk berkelanjutan menunjukkan adanya kesesuaian antara niat dan tindakan konsumen dalam konteks keberlanjutan.
Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya melihat kesehatan total konsumen, yang mencakup kesehatan pribadi, kesehatan planet, dan tanggung jawab sosial. Pandemi COVID-19 telah mempercepat konvergensi ketiga elemen ini, menghasilkan kesehatan total yang holistik dalam pikiran konsumen.
Reaksi luas terhadap laporan ini menunjukkan bahwa isu keberlanjutan semakin penting dalam konteks bisnis global. Perusahaan CPG, pengecer, dan pemangku kepentingan lainnya terlibat dalam diskusi dan percakapan yang luas tentang keberlanjutan. Hal ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan faktor keberlanjutan dalam strategi bisnis dan rantai pasok produk.
Dalam konteks ini, penelitian juga mengidentifikasi enam jenis klaim ESG yang teridentifikasi pada paket produk: kesejahteraan hewan, kelestarian lingkungan, organic positioning, berbahan dasar tumbuhan, tanggung jawab sosial, dan kemasan berkelanjutan. Klaim-klaim ini memainkan peran penting dalam mempengaruhi preferensi dan pembelian konsumen.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh klaim keberlanjutan pada pembelian konsumen dan adanya jenis klaim ESG yang beragam, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih baik dalam mengadaptasi strategi pemasaran dan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang semakin peduli terhadap isu-isu keberlanjutan.
Dengan demikian, laporan penelitian ini menawarkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku konsumen terkait keberlanjutan, memberikan panduan berharga bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan dan peluang di era keberlanjutan yang terus berkembang. Dalam menghadapi era ini, penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan enam jenis klaim ESG yang teridentifikasi dalam strategi keberlanjutan mereka, untuk menjawab tuntutan konsumen yang semakin peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan tanggung jawab sosial.
Beberapa strategi perusahaan yang bisa dilakukan untuk menghadapi Tantangan dan Peluang di Era Keberlanjutan:
- Membangun Kesadaran dan Kepercayaan Konsumen:Â Melalui klaim keberlanjutan yang jelas dan transparan, perusahaan dapat membangun kesadaran dan kepercayaan konsumen terhadap komitmen mereka terhadap praktik berkelanjutan. Komunikasi yang efektif dan edukasi kepada konsumen tentang manfaat produk berkelanjutan dapat membantu mengubah perilaku konsumen dan mendorong pertumbuhan penjualan.
- Inovasi Berkelanjutan:Â Perusahaan perlu berinovasi untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan, menggunakan bahan baku yang bertanggung jawab, dan mengurangi jejak karbon mereka. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan serta kolaborasi dengan mitra industri dan lembaga penelitian dapat membantu menciptakan solusi inovatif yang memenuhi harapan konsumen dan menjaga keseimbangan dengan keberlanjutan planet.
- Optimalisasi Rantai Pasok Berkelanjutan:Â Keberlanjutan tidak hanya tentang produk, tetapi juga melibatkan seluruh rantai pasok. Perusahaan dapat bekerja sama dengan mitra bisnis untuk mengadopsi praktik berkelanjutan, termasuk sumber daya yang terbarukan, pengurangan limbah, dan pengurangan emisi karbon. Kolaborasi ini dapat membantu mencapai efisiensi yang lebih tinggi, mengurangi dampak lingkungan, dan menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.
- Transisi ke Ekonomi Circular: Memasuki era keberlanjutan, perusahaan perlu beralih dari model ekonomi linier menjadi ekonomi circular. Ini melibatkan penggunaan kembali, daur ulang, dan pemulihan bahan untuk mengurangi limbah dan memperpanjang siklus hidup produk. Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi seperti pengemasan yang dapat didaur ulang, program penggunaan kembali, atau pengembangan produk dengan sirkularitas yang lebih tinggi untuk mendorong praktik bisnis yang lebih berkelanjutan.
- Mengukur dan Melaporkan Kinerja Keberlanjutan:Â Penting bagi perusahaan untuk mengukur dampak keberlanjutan mereka dan melaporkan kemajuan kepada pemangku kepentingan. Penggunaan indikator kinerja utama (KPI) dan pelaporan keberlanjutan yang transparan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area peningkatan, membangun akuntabilitas, dan memperkuat reputasi merek mereka dimata konsumen dan pasar.
Dengan mengadopsi strategi-strategi ini, perusahaan dapat menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era keberlanjutan yang terus berkembang. Dengan berkomitmen pada praktik bisnis berkelanjutan, perusahaan dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan keberlanjutan jangka panjang industri CPG.
Perlu pula dicatat bahwa reaksi luas terhadap laporan ini menunjukkan bahwa isu keberlanjutan semakin penting dalam konteks bisnis global. Perusahaan CPG, pengecer, dan pemangku kepentingan lainnya terlibat dalam diskusi dan percakapan yang luas tentang keberlanjutan. Hal ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya mempertimbangkan faktor keberlanjutan dalam strategi bisnis dan rantai pasok produk.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh klaim keberlanjutan pada pembelian konsumen, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih baik dalam mengadaptasi strategi pemasaran dan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen yang semakin peduli terhadap isu-isu keberlanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H