Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengubah Risiko Keamanan Siber (Cybersecurity) Menjadi Kesempatan Pertumbuhan Bisnis

3 Mei 2023   20:15 Diperbarui: 3 Mei 2023   20:17 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keamanan siber (cybersecurity)telah menjadi isu penting dalam dunia bisnis saat ini. Serangan dunia maya semakin meningkat dan organisasi harus mampu menjaga keamanan data mereka dan membangun kepercayaan konsumen dan regulator. Namun demikian, organisasi yang mampu membangun posisi terbaik untuk membangun kepercayaan digital dan menjaga keamanan siber mereka akan memiliki kesempatan pertumbuhan bisnis yang signifikan.

Faktanya, iklim saat ini dapat menghadirkan peluang pertumbuhan yang signifikan bagi para pemimpin yang cerdas. Riset McKinsey menunjukkan bahwa organisasi yang memiliki posisi terbaik untuk membangun kepercayaan digital lebih mungkin melihat pertumbuhan tahunan minimal 10 persen dibandingkan organisasi lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lima poin penting yang harus diperhatikan oleh organisasi untuk membangun kepercayaan konsumen dan regulator serta menghasilkan pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam era keamanan siber. Kita akan membahas tentang mengelola risiko keamanan siber, menjaga privasi dan keamanan data, mengimplementasikan kebijakan keamanan siber yang kuat, melatih insan perusahaan (karyawan) dan menciptakan budaya keamanan siber yang baik, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar industri yang relevan.

Kondisi keamanan siber saat ini cukup kompleks dan beragam bagi konsumen, regulator, dan perusahaan. Konsumen khawatir tentang privasi dan keamanan data mereka, serta potensi penipuan dan serangan siber yang dapat merugikan mereka secara finansial atau merusak reputasi mereka.

Regulator memperkenalkan peraturan baru untuk melindungi konsumen dan mengendalikan kegiatan dunia maya, dan juga melakukan tindakan penegakan hukum terhadap organisasi yang melanggar keamanan siber. Sementara itu, perusahaan menghadapi risiko yang semakin besar terhadap serangan siber yang merusak, pencurian data, dan pelanggaran privasi, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial, hukuman, dan kerusakan reputasi.

Namun demikian, perusahaan yang cerdas dapat mengambil keuntungan dari kesadaran yang meningkat tentang risiko keamanan siber untuk membangun kepercayaan dan mengubah risiko menjadi imbalan.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh organisasi untuk meningkatkan keamanan siber dan membangun kepercayaan pertama kali adalah mengembangkan kebijakan keamanan siber yang kuat dan melaksanakannya secara ketat untuk melindungi data dan sistem organisasi. Perusahaan perlu memiliki kebijakan keamanan siber yang kuat dan melaksanakannya secara ketat. Kebijakan ini harus mencakup protokol keamanan seperti penggunaan sandi yang aman, kebijakan privasi, enkripsi data, dan backup rutin.

Langkah kedua adalah melakukan pelatihan keamanan siber kepada insan perusahaan dan membangun kesadaran tentang ancaman keamanan siber. Perusahaan harus memberikan pelatihan keamanan siber kepada seluruh insan perusahaan, termasuk prosedur yang harus diikuti jika ada pelanggaran keamanan siber. Selain itu, perusahaan harus membangun kesadaran tentang ancaman keamanan siber dan pentingnya menjaga keamanan data dan sistem organisasi.

Langkah ketiga adalah proaktif untuk mengidentifikasi, mencegah, dan merespons serangan siber (cyberattack) dan pelanggaran privasi. Perusahaan harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengidentifikasi, mencegah, dan merespons serangan siber dan pelanggaran privasi. Hal ini dapat meliputi penggunaan firewall, antivirus, dan perangkat lunak keamanan lainnya.

Langkah keempat adalah menggunakan teknologi keamanan siber yang canggih, seperti pengenalan biometrik dan enkripsi data, untuk melindungi informasi sensitif. Perusahaan harus menggunakan teknologi keamanan siber yang canggih, seperti pengenalan biometrik dan enkripsi data, untuk melindungi informasi sensitif. Selain itu, organisasi harus mengupdate dan memperbarui sistem keamanan mereka secara teratur.

Langkah terakhir adalah melakukan audit keamanan siber secara teratur untuk memastikan kepatuhan dengan peraturan dan standar industri yang relevan. Perusahaan harus melakukan audit keamanan siber secara teratur untuk memastikan kepatuhan dengan peraturan dan standar industri yang relevan. Audit ini dapat membantu organisasi perusahaan mengidentifikasi kerentanan dalam sistem mereka dan mengambil tindakan untuk mengatasinya sebelum serangan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun