Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Internet of Behaviour dan Customer Behaviour dalam Pemasaran Produk Kekinian

3 Mei 2023   08:59 Diperbarui: 3 Mei 2023   09:04 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa contoh kasus nyata perusahaan yang sukses memanfaatkan IoB dalam pemasaran produk dengan etika, di antaranya:

  1. Amazon: Perusahaan ini menggunakan data konsumen yang dihasilkan oleh Internet of Things (IoT) dan aktivitas online untuk mempersonalisasi pengalaman belanja konsumen dan menampilkan produk yang lebih relevan bagi mereka. Amazon juga menggunakan data konsumen untuk memperbaiki layanan pelanggan dan menawarkan rekomendasi produk yang lebih baik.
  2. Disney: Perusahaan ini menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) untuk melacak perilaku pengunjung di taman hiburan mereka. Data yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman pengunjung dengan menawarkan rekomendasi atraksi dan restoran yang sesuai dengan minat dan preferensi mereka.
  3. Sephora: Perusahaan kosmetik ini menggunakan data konsumen untuk memberikan saran kecantikan yang lebih tepat dan menampilkan produk yang sesuai dengan jenis kulit, warna rambut, dan preferensi pembeli. Data konsumen yang dihasilkan dari aplikasi Sephora kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna.

Dalam semua kasus ini, perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan IoB dengan etika dan mempertimbangkan privasi konsumen serta mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku. Mereka juga membangun kepercayaan dan citra positif di kalangan konsumen dengan menampilkan transparansi dalam penggunaan data dan memberikan nilai tambah kepada konsumen.

Dalam menghadapi era digital yang semakin maju, IoB menjadi hal yang penting dalam pemasaran produk dan strategi bisnis perusahaan. Namun, perusahaan harus memastikan bahwa penggunaan data konsumen yang dihasilkan oleh IoB dilakukan dengan etika dan mematuhi semua peraturan dan hukum yang berlaku. Dengan menerapkan prinsip-prinsip etika dan strategi-strategi untuk membangun kepercayaan konsumen dan citra positif perusahaan, IoB dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam mengoptimalkan pemasaran produk dan meningkatkan kepuasan konsumen.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memperhatikan dan memahami penggunaan IoB dengan benar agar dapat meningkatkan kepercayaan dan mempertahankan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan di tengah tingkat kompetisi yang semakin berat dan ketidakpastian yang semakin tinggi saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun