Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memperkenalkan dan Melestarikan Randai Kuansing pada Momen Hari Tari Internasional

1 Mei 2023   13:50 Diperbarui: 1 Mei 2023   14:01 1922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tarian adalah seni yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat penting bagi suatu daerah. Salah satu tarian tradisional yang populer di Provinsi Riau adalah Randai Kuansing. Randai Kuansing adalah seni pertunjukan yang memadukan berbagai unsur seperti cerita, dialog, musik, dan tarian joget. Seni pertunjukan ini berasal dari daerah Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau dan memiliki keunikan serta keindahan yang sangat khas.


Pertunjukan Randai Kuansing ini penuh dengan keceriaan dan suasana yang hidup. Para penampilnya dibatasi dalam sebuah lingkaran yang menyatu dengan penonton saat mereka menari bersama. Di Kuantan Singingi, pertunjukan Randai biasanya diadakan di setiap desa, dengan setiap desa memiliki tim sendiri yang terdiri dari sekitar 20 hingga 30 anggota.

Siapa saja bisa bergabung dengan tim Randai, dan anggota disebut "anak Randai," sedangkan pemimpinnya disebut "induk Randai." Induk Randai bertanggung jawab untuk mengarahkan dan melatih anak-anak Randai serta menjadi seorang ahli dalam bercerita. Ada juga "ketua Randai" yang mengelola aspek administratif dari tim.

Di masa lalu, budaya Islam sangat berpengaruh di masyarakat Kuantan Singingi, sehingga hanya laki-laki yang diizinkan untuk tampil dalam Randai. Jika karakter perempuan diperlukan, penampil laki-laki akan mengambil peran tersebut. Hal ini dilakukan untuk melindungi martabat wanita karena pertunjukan biasanya diadakan pada malam hari.

Pertunjukan Randai dapat disaksikan pada berbagai acara publik, seperti pernikahan, upacara sunatan, perayaan syukuran, dan selamatan. Durasi pertunjukan bervariasi tergantung pada alur cerita, namun biasanya berlangsung selama tiga hingga empat jam. Para penampil menggunakan kostum yang mencerminkan peran masing-masing, dan saat ini kebanyakan tim Randai memiliki seragam mereka sendiri.

Joged, atau menari, adalah unsur penting dari pertunjukan Randai. Ini melambangkan kebersamaan, terutama setelah lingkaran yang dibentuk oleh para penampil menyatu dengan penonton. Melalui kekuatan Randai, pertunjukan mampu menyatukan nilai-nilai kebersamaan dan hiburan.

Pakaian yang digunakan oleh para pemain Randai Kuansing pun memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting. Awalnya, para pemain bisa menggunakan pakaian biasa. Namun saat ini, setiap kelompok umumnya telah memiliki seragam untuk penampilan. Para pemain Randai Kuansing juga menggunakan pakaian sesuai dengan perannya masing-masing atau disesuaikan dengan tokoh yang dimainkannya.

Image by Merza Gamal
Image by Merza Gamal

Hari Tari Internasional yang dirayakan setiap tanggal 29 April merupakan momen yang tepat untuk mengingatkan kita tentang pentingnya melestarikan aneka seni tari yang ada di Indonesia, termasuk di antaranya adalah seni tari Randai Kuansing.

Randai Kuansing merupakan salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang pantas dilestarikan. Seni tari ini menggabungkan elemen-elemen seperti kisah (narasi), dialog, musik (instrumen dan vokal), dan tarian joget dalam satu pertunjukan yang menarik. Randai Kuansing memiliki nuansa ceria, gembira, dan suka cita, dan sering dipentaskan pada acara-acara seperti pesta pernikahan, khitanan, syukuran, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun