Tempe, tahu, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan adalah beberapa contoh makanan nabati khas Indonesia yang kaya akan nutrisi dan bisa menjadi alternatif sehat bagi mereka yang ingin beralih ke gaya hidup vegan.
Namun, jika Anda mempertimbangkan untuk menjadi seorang vegan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mulailah dengan bertahap, beralih menjadi seorang vegan sekaligus mungkin terasa sulit bagi kebanyakan orang dan mungkin bisa menimbulkan shock bagi tubuh pada sebagian orang.
 Oleh karena itu, mulailah dengan memperkenalkan makanan nabati ke dalam diet Anda secara bertahap. Coba tambahkan lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian ke dalam makanan Anda dan kurangi asupan daging.
Setelah Anda memutuskan menjadi vegan, pilihlah makanan yang tepat. Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Anda.Â
Makanan nabati yang kaya protein termasuk kacang-kacangan, seperti kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah, serta biji-bijian seperti kacang polong (chickpeas), biji selasih, biji wijen (sebagai pengganti chia seeds, biji berminyak yang mengandung asam lemak esensial Omega-3 ).
Jangan lupa juga untuk mengonsumsi sumber-sumber vitamin dan mineral seperti sayuran berdaun hijau, kentang manis, dan buah-buahan.Â
Beberapa nutrisi mungkin sulit didapatkan dari makanan nabati saja. Oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan suplemen seperti vitamin B12, omega-3, dan vitamin D.
Menjadi seorang vegan tidak berarti makanan Anda menjadi monoton. Ada banyak resep vegan yang lezat dan mudah dibuat. Coba eksperimen dengan bahan-bahan baru dan temukan makanan vegan favorit Anda.
Menjadi seorang vegan memiliki manfaat kesehatan yang signifikan, apalagi bagi yang memang ada permasalahan dalam kesehatannya. Beberapa manfaat menjadi vegan adalah:
1. Menurunkan risiko penyakit jantung
Diet vegan yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan telah terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung.