Aktivitas sehari-hari yang padat sering kali membuat kita merasa stres dan sulit menemukan waktu untuk beristirahat sejenak. Salah satu cara yang efektif untuk meredakan stres atau healing adalah dengan menikmati keindahan alam.
Selama enam bulan terakhir, saya menjadi Advisor dan Konsultan pendamping penyusunan Corporate Culture Transformation di sebuah Bank Pembangunan Daerah di Banjarmasin. Hari-hari saya menjadi banyak di Banjarmasin khususnya dan Kalimantan Selatan umumnya.
Apabila akhir pekan saya tidak pulang ke Jakarta, maka seringkali saya bersantai dan menikmati alam Banjaramasin dan sekitarnya, salah satunya menyusuri Sungai Martapura dan Barito dengan kelotok. Dengan melakukan itu, saya menemukan ketenangan dan kesegaran di tengah-tengah kesibukan pekerjaan di Kalimantan Selatan.
Menyusuri sungai di Banjarmasin bisa dimulai dari pusat kota dan menempuh jalur melewati Pasar Terapung Siring yang menjadi salah satu tempat wisata yang populer di daerah ini. Saya terpesona dengan pemandangan pedagang mengarungi sungai sambil menawarkan berbagai barang dagangan, termasuk buah-buahan segar dan kerajinan tangan khas Kalimantan Selatan.
Kemudian, saya melanjutkan perjalanan ke Pasar Terapung Kuin yang terletak di sepanjang Sungai Barito. Pasar ini terkenal dengan ikan air tawar dan hidangan tradisional Banjar yang lezat, seperti aneka wadai dan soto yang dimakan di atas kelotok.
Setelah menikmati beberapa hidangan, saya melanjutkan perjalanan ke arah Pulau Kembang, hunian komunitas Monyet yang menarik perhatian saya. Saya berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan hutan bakau yang dihuni oleh komunitas monyet yang sudah turun temurun sejak dahulu kala di sini. Tentu tidak lupa, saya pun mengambil beberapa foto.
Perjalanan menyusuri Sungai Barito berikutnya adalah ke Pulau Bakut, pusat konservasi Bekantan yang terkenal. Saya menghabiskan beberapa waktu di sini untuk mengamati Bekantan dan mempelajari lebih lanjut tentang upaya konservasi yang dilakukan di Kalimantan Selatan.