Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Berpuasa Sunah di Bulan Syawal sebagai Continuous Improvement setelah Ramadan

23 April 2023   19:02 Diperbarui: 23 April 2023   19:03 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Mari kita bersiap-siap dan tidak terlena setelah merayakan kemenangan Idul Fitri. (by Merza Gamal)

Selama bulan Syawal, manfaatkan kesempatan ini untuk berbagi dengan sesama, baik itu dalam bentuk bantuan kepada yang membutuhkan atau memberikan maaf kepada mereka yang pernah berbuat salah kepada Anda. Ini adalah waktu yang baik untuk meningkatkan kebaikan dan keberkahan dalam hidup Anda.

Jadi, mari kita bersiap-siap dan tidak terlena setelah merayakan kemenangan Idul Fitri. Puasa sunah 6 hari bulan Syawal adalah amalan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan keberkahan dalam hidup kita. Semoga kita dapat menjalankannya dengan baik dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Image: Mari kita bersiap-siap dan tidak terlena setelah merayakan kemenangan Idul Fitri. (by Merza Gamal)
Image: Mari kita bersiap-siap dan tidak terlena setelah merayakan kemenangan Idul Fitri. (by Merza Gamal)

Selain menjadi penggenap puasa 30 hari di bulan Ramadan, puasa 6 hari di bulan Syawal juga dapat dianggap sebagai bagian dari upaya continuous improvement (perbaikan berkelanjutan) dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim yang berusaha menjadi Mukmin Sejati sepanjang masa.

Selama bulan Ramadan, umat Muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, merenungkan Al-Quran, berdzikir, dan berfokus pada pengendalian diri serta pembangunan akhlak yang baik. Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dapat dijadikan sebagai kesempatan untuk menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari setelah Ramadan berakhir, sehingga kita dapat terus memperbaiki diri dan menjadi Mukmin Sejati.

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah dan keutamaan, di mana kita cenderung lebih fokus pada ibadah dan meningkatkan hubungan kita dengan Allah SWT. Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dapat membantu kita melanjutkan momentum spiritual yang telah kita bangun selama Ramadan, sehingga kita tetap bersemangat dalam menjalani ibadah sepanjang tahun.

Selama Ramadan, kita mungkin telah membentuk kebiasaan baik seperti meningkatkan kualitas shalat, menghindari maksiat, dan meningkatkan amalan-amalan lainnya. Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dapat membantu kita menjaga kebiasaan baik ini, sehingga kita terus memperbaiki diri dan menjadi lebih baik dalam menjalani ajaran agama kita.

Puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dapat menjadi sarana untuk menghadirkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari kita. Dengan menjalankan puasa ini sebagai bagian dari upaya continuous improvement dalam menjadi Mukmin Sejati, kita dapat merasakan manfaat spiritual, moral, dan sosial dari ibadah ini dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Dengan demikian, puasa sunah 6 hari di bulan Syawal dapat dianggap sebagai bagian dari upaya continuous improvement dalam menjadi Mukmin Sejati sepanjang masa, dengan melanjutkan nilai-nilai yang diperoleh selama Ramadan, menjaga momentum spiritual, menjaga kebiasaan baik, dan menghadirkan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita semua dapat terus berusaha meningkatkan diri sebagai seorang Muslim yang taqwa dan beribadah dengan konsisten.

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun