Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Renungan Ramadhan (11): Jangan Pesimis Allah Mengampunkan Dosa Berat

2 April 2023   15:42 Diperbarui: 2 April 2023   15:48 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Renungan Ramadhan bersama Kakek Merza (11)

Saat ini kita berada pada fase 10 hari kedua Ramadhan yang merupakan saatnya pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya oleh Allah SWT. Namun, ada sebagian Muslim yang merasa dirinya berdosa besar dan pesimis Allah akan mengampunkan dosa-dosanya. Sebagai sesama muslim, kita harus saling mendukung dan menguatkan. Jika ada sebagian muslim yang merasa dirinya berdosa besar dan pesimis Allah akan mengampunkan dosa-dosanya, kita dapat melakukan beberapa hal berikut:

  1. Ingatkan bahwa Allah Maha Pengampun. Kita dapat mengingatkan mereka bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun dan tidak pernah menolak taubat dari hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus. Kita dapat mengajak mereka untuk merenungkan ayat-ayat Al Quran yang menunjukkan kasih sayang dan kebesaran Allah SWT.
  2. Dorong untuk Bertaubat dan Berbuat Baik. Kita dapat mendorong mereka untuk bertaubat dan berbuat baik, serta terus meningkatkan amal ibadahnya. Kita dapat memberikan dukungan dan motivasi untuk terus berjuang dalam memperbaiki diri.
  3. Bantu Mencari Solusi. Kita dapat membantu mencari solusi untuk mengatasi permasalahan yang dialami, seperti dengan membimbing dan memberikan saran yang konstruktif. Kita juga dapat memperkenalkan mereka pada ulama atau ustaz yang dapat memberikan bimbingan dan nasihat.
  4. Jangan Menilai dan Menghakimi. Kita harus menghindari sikap menilai dan menghakimi, serta bersikap empati dan memahami perasaan mereka. Kita dapat mendengarkan keluhannya dan memberikan dukungan moral tanpa menilai dan menghakimi.
  5. Doakan Kebaikan untuk Mereka. Terakhir, kita dapat mendoakan kebaikan untuk mereka dan meminta Allah SWT agar senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan dalam menghadapi permasalahan yang dialami.

Akan tetapi, ketika kita mengajak mereka dan mereka tetap pesimis, maka sampaikanlah bahwa sebagai manusia, kita memang tidak mampu memahami sepenuhnya kebesaran Allah SWT dan rahasia di balik hikmahNya. Namun, sebagai muslim, kita percaya bahwa Allah SWT adalah Maha Pengampun dan beliau memiliki sifat kasih sayang dan rahmat yang luas terhadap hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus.

Ada beberapa ayat Al-Quran yang menunjukkan sifat pengampunan Allah SWT, antara lain:

"Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar (39): 53)

"Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?" (At Taubah (09):114)

"Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan atau menganiaya dirinya sendiri, kemudian ia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' (04): 110)

"Dan Allah menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan kembali bumi yang telah mati dengan hujan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (ayat-ayat Allah)." (QS. An-Nahl (16): 65)

Bukti konkret dari pengampunan Allah SWT juga terdapat dalam kisah-kisah dalam Al-Quran dan Hadis, seperti kisah Nabi Adam AS yang diampuni dosanya setelah ia bertaubat dengan tulus, kisah Nabi Yusuf AS yang memaafkan saudara-saudaranya yang telah menganiaya dirinya, dan kisah Nabi Muhammad SAW yang banyak memaafkan bahkan kepada musuh-musuhnya.

Ajaklah saudara-saudara kita untuk melakukan taubat yang tulus dan disertai dengan niat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Dengan demikian, Allah SWT pasti akan mengampuni dosa-dosa hambaNya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.

Dengan bersikap empati dan saling mendukung, kita dapat membantu sebagian muslim yang merasa dirinya berdosa besar dan pesimis Allah akan mengampunkan dosa-dosanya untuk tetap semangat dan berjuang dalam memperbaiki diri. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan kekuatan bagi kita semua.

Selain mengajak sanak saudara kita, ada beberapa hal lain yang bisa menjadi tambahan terkait dengan menjemput maghfirah Allah di 10 hari kedua Ramadhan, yaitu:

  1. Meningkatkan Keikhlasan dalam Beribadah. Saat menjalankan ibadah di 10 hari kedua Ramadhan, sangat penting untuk meningkatkan keikhlasan dalam beribadah. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan riya atau niat beribadah hanya untuk mendapatkan pujian dari orang lain. Sebab, ibadah yang dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas akan lebih mudah diterima oleh Allah SWT.
  2. Berlomba-lomba dalam Kebaikan. Di 10 hari kedua Ramadhan, dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, baik itu dengan memberikan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, atau melakukan amalan kebaikan lainnya. Hal ini akan membuat diri kita semakin dekat dengan Allah SWT dan dapat membuka pintu maghfirah dari-Nya.
  3. Membaca Al Quran dengan Tadabbur. Selain memperbanyak membaca Al-Quran, sangat penting juga untuk membaca Al-Quran dengan tadabbur atau merenungkan maknanya. Dengan begitu, kita dapat memperdalam pemahaman kita terhadap ajaran Islam dan semakin dekat dengan Allah SWT.
  4. Menjaga Hubungan dengan Sesama. Saat menjalankan ibadah di 10 hari kedua Ramadhan, kita juga harus menjaga hubungan dengan sesama muslim dan orang lain. Kita harus menghindari perbuatan yang merugikan orang lain dan senantiasa bersikap baik dan toleran terhadap sesama.
  5. Memperbanyak Istighfar. Istighfar atau memohon ampunan kepada Allah SWT juga sangat penting dilakukan di 10 hari kedua Ramadhan. Dengan memperbanyak istighfar, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, diharapkan kita dapat menjemput maghfirah Allah di 10 hari kedua Ramadhan dan semakin dekat dengan-Nya. Semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan menjadi hamba yang dicintai Allah SWT.

Semoga kita semua dapat terus semangat dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini dan mendapatkan maghfirah serta ridha dari Allah SWT. Wassalam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun