Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dampak yang Dirasakan Sepekan Setelah Keruntuhan Silicon Valley Bank

18 Maret 2023   09:06 Diperbarui: 20 Maret 2023   16:01 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak yang Dirasakan Sepekan setelah Keruntuhan Silicon Valley Bank (Sumber photo: Reuters)

Pada hari Jumat sore, 11 Maret 2023 waktu Amerika Serikat (Sabtu pagi, 12 Maret waktu Indonesia) regulator perbankan California telah menutup SVB (Silicon Valley Bank) Financial Group yang merupakan pemberi pinjaman yang berfokus pada startup.

Banyak pendapat, baik oleh para pakar, pemerhati, maupun media masa tentang tutupnya SVB. Ada beberapa faktor yang menyebabkan SVB mengalami kesulitan sehingga harus ditutup. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi tutupnya SVB, antara lain dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Risiko kredit: Sebagai bank yang memberikan kredit kepada banyak startup, SVB mungkin telah mengambil risiko kredit yang terlalu besar, dan ketika beberapa perusahaan startup gagal membayar pinjaman mereka, SVB mungkin mengalami kerugian besar.
  • Tekanan kompetitif: Dalam beberapa tahun terakhir, banyak bank besar telah memasuki pasar yang sama dengan SVB dan menawarkan layanan yang sama kepada perusahaan startup. Tekanan kompetitif ini bisa jadi menyebabkan SVB kehilangan sebagian besar pangsa pasarnya dan akhirnya mengalami kesulitan keuangan.
  • Kondisi ekonomi: Kondisi ekonomi yang tidak stabil serta resesi yang berkepanjangan sejak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan, termasuk SVB.
  • Manajemen yang buruk: Seperti semua bisnis, manajemen yang buruk dapat memengaruhi kinerja dan keberlangsungan bank. Jika manajemen SVB tidak dapat mengelola risiko dengan efektif atau membuat keputusan yang buruk, hal ini dapat menyebabkan kerugian dan kebangkrutan jika kerugian itu semakin besar dan tidak dapt ditanggulangi.

Namun demikian, belum ada konfirmasi resmi tentang alasan di balik penutupan SVB, dan masih banyak spekulasi di media masa tentang faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi keruntuhan SVB.

Dampak yang Dirasakan Sepekan setelah Keruntuhan Silicon Valley Bank (Sumber photo: Reuters)
Dampak yang Dirasakan Sepekan setelah Keruntuhan Silicon Valley Bank (Sumber photo: Reuters)

Peristiwa keruntuhan SVB cukup signifikan dalam industri perbankan dan teknologi keuangan. Meskipun SVB bukan bank besar seperti JPMorgan atau Goldman Sachs, namun SVB merupakan salah satu bank paling terkenal dan penting dalam menyediakan layanan keuangan untuk perusahaan-perusahaan teknologi di Silicon Valley dan industri startup di seluruh dunia.

Keruntuhan SVB dapat berdampak pada industri startup dan teknologi keuangan, karena SVB memiliki banyak nasabah yang terdiri dari perusahaan teknologi dan startup. 

Selain itu, penutupan bank ini juga dapat memicu ketidakpercayaan investor terhadap lembaga keuangan lainnya, dan memicu efek domino pada industri keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan cepat dan tepat dari regulator dan pemerintah untuk mengatasi situasi ini.

Dalam hal ini, janji Presiden Joe Biden pada tanggal 13 Maret lalu untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanan sistem perbankan AS setelah keruntuhan SVB dan Signature Bank perlu dipantau untuk melihat apakah tindakan yang diperlukan telah dilakukan atau tidak. Saat ini, masih sulit untuk menentukan apakah ada pihak yang terdampak langsung dari keruntuhan SVB dan apakah janji Biden telah terpenuhi.

Pemerintah AS telah berupaya untuk menenangkan pasar dengan mengumumkan bahwa mereka siap untuk memberikan dukungan kepada perbankan dan sektor keuangan lainnya jika diperlukan. 

Selain itu, ada kemungkinan bahwa pemerintah Amerika Serikat akan melakukan investigasi untuk memastikan bahwa tidak ada praktik ilegal atau manipulatif yang terjadi sebelum keruntuhan SVB. Pemerintah AS dan juga otoritas keuangan lainnya di seluruh dunia tampaknya terus memantau situasi dampak keruntuhan SVB dan berusaha untuk mengambil tindakan yang tepat untuk meminimalkan dampak negatifnya.

Dampak langsung dari penutupan Silicon Valley Bank menyebabkan ribuan perusahaan dan startup yang mengandalkan SVB untuk layanan perbankannya terpaksa mencari alternatif. 

Hal ini menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan di industri teknologi, khususnya di Silicon Valley, yang telah menjadi pusat inovasi dan pertumbuhan startup.

Selain itu, penutupan SVB juga dapat berdampak pada perekonomian global, terutama bagi perusahaan dan investor yang terlibat dalam ekosistem teknologi. 

Sebagai bank yang berfokus pada industri teknologi, SVB memiliki portofolio nasabah yang sangat luas, termasuk perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham dan perusahaan rintisan (startup) yang belum go public. Karena itu, penutupan SVB dapat berdampak pada likuiditas dan stabilitas pasar saham, serta mengganggu potensi investasi di industri teknologi.

Penutupan SVB juga memicu kekhawatiran tentang stabilitas sistem perbankan di Amerika Serikat dan global. Hal ini terlihat dari penurunan nilai saham di sektor perbankan di Amerika dan Eropa pada minggu pertama setelah penutupan SVB. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda adanya dampak sistemik yang lebih besar pada sistem perbankan secara keseluruhan.

Keruntuhan SVB kemungkinan besar tidak memiliki dampak langsung pada perbankan di Asia Pasifik atau Afrika. Namun, karena SVB adalah bank yang fokus pada layanan perbankan untuk industri teknologi di Silicon Valley dan sekitarnya, beberapa perusahaan teknologi di Asia dan Afrika yang memiliki hubungan dengan SVB mungkin terpengaruh secara tidak langsung. 

Selain itu, jika terjadi kepanikan pasar yang lebih luas akibat keruntuhan bank seperti SVB, maka pasar keuangan global dapat mengalami penurunan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perbankan di seluruh dunia, termasuk di Asia Pasifik dan Afrika.

Pengaruh penutupan SVB secara spesifik belum dirasakan di Indonesia. Namun demikian, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa penutupan SVB bisa mempengaruhi ekosistem startup di Indonesia secara tidak langsung, terutama jika terdapat keterkaitan bisnis dan investasi antara startup di Indonesia dengan Silicon Valley Bank.

Seperti kita ketahui, bahwa Silicon Valley Bank merupakan salah satu bank yang fokus pada memberikan layanan perbankan bagi perusahaan teknologi dan startup, termasuk di Indonesia. 

Menurut berbagai sumber, sejumlah startup di Indonesia menggunakan jasa perbankan SVB untuk menampung dana investasi dari investor asing, melakukan transaksi lintas negara, atau melakukan kegiatan bisnis lainnya. 

Dengan demikian, kemungkinan ada dampak yang dirasakan oleh startup tersebut. Namun, dampak ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan situasi masing-masing startup.

Oleh karena itu, jika ada startup di Indonesia yang terdampak oleh keruntuhan SVB, maka bisa saja hal itu berdampak pada perekonomian Indonesia. Namun, dampaknya mungkin tidak langsung terlihat secara signifikan karena Indonesia memiliki pasar yang cukup besar dan berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Meskipun begitu, jika ada banyak startup yang bergantung pada dana dari SVB yang mengalami kesulitan, hal itu dapat saja mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di sektor startup di Indonesia.

Sebelum penutupan SVB, beberapa startup Indonesia yang diketahui memiliki hubungan keuangan dengan SVB antara lain Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, Ruangguru, dan banyak lainnya. Hubungan keuangan tersebut terkait dengan pendanaan atau investasi dari SVB kepada startup-startup tersebut.

Semoga dampak keruntuhan SVB tidak seberat dan sepanjang keruntuhan beberapa bank pada krisis keuangan tahun 2008 yang disebabkan oleh bubble hipotek subprime. 

Meskipun keruntuhan SVB telah menimbulkan dampak yang signifikan pada beberapa pihak, termasuk startup dan investor di seluruh dunia, namun tidak sebesar dampak krisis keuangan tahun 2008 yang menyebar ke seluruh dunia dan mempengaruhi banyak sektor ekonomi.

Namun demikian, keruntuhan SVB juga memperlihatkan betapa pentingnya regulasi yang ketat dalam sektor keuangan dan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap risiko yang diambil oleh institusi keuangan, terutama dalam hal mengelola dana yang dipercayakan oleh para nasabahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun