Dalam rangka peringatan Hari Internasional Anti Islamophobia 2023, Pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan PRESS STATEMENT yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara, Antony J. Blinken yang menyampaikan bahwa setiap orang, di mana saja berhak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan, beragama, dan berkeyakinan, termasuk kebebasan untuk berpindah keyakinan atau tidak berkeyakinan. Di samping itu, setiap orang juga memiliki kebebasan, baik secara individu maupun bersama-sama dengan orang lain, di depan umum atau pribadi, untuk mewujudkan keyakinan itu dalam ibadah, ketaatan, pengamalan, dan pengajaran.
Pada hari peringatan Hari Internasional Anti Islamophobia 2023 tersebut, Pemerintah AS meminta perhatian kepada seluruh dunia bahwa banyak orang yang dilecehkan, ditahan, dipenjara, atau bahkan dibunuh karena mengidentifikasi, mempraktikkan, masuk Islam atau dianggap sebagai Muslim. Kecurigaan institusional terhadap Muslim dan mereka yang dianggap Muslim telah meningkat ke proporsi epidemi.
Untuk itu, Amerika Serikat akan terus mengadvokasi kemampuan individu untuk hidup sesuai dengan perintah hati nurani mereka dan berbicara atas nama mereka yang telah ditolak kemampuannya untuk melakukannya. Saat umat Islam di seluruh dunia bersiap untuk bulan suci Ramadan, saat berpuasa dan merawat komunitas, meminta masyarakat yang beraada di Amerika Serikat dan di luar negeri, bekerja untuk memerangi kebencian terhadap Islam.
Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres dalam twit-nya menyampaikan bahwa diskriminasi melemahkan kita semua. Kita harus bangkit melawannya. Beliau mengajak pada hari ini dan setiap hari, kita harus melawan kekuatan perpecahan dengan menegaskan kembali kemanusiaan kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H