Selain itu, ia juga aktif menulis dan berkontribusi dalam media massa dan jurnal akademik. Beberapa tulisan dan artikelnya telah terbit di media ternama seperti Kompas, Bisnis Indonesia, Republika, dan Harian Nasional. Ia juga tercatat sebagai pengarang beberapa buku terkait ekonomi syariah dan manajemen perubahan, di antaranya adalah "Merancang Change Management & Cultural Transformation", "Aktivitas Ekonomi Syariah", dan "Dinamika Sosial Ekonomi Islami".
Sebagai penutup ChatGPT menyampaikan hal berikut, "Semoga informasi ini membantu memberikan gambaran tentang Merza Gamal. Jika ada pertanyaan lain yang bisa saya bantu, silakan beritahu saya."
Banyak hal yang disampaikan oleh ChatGPT adalah bukan tentang saya, yaitu:
- Saya bukan penulis "Corporate Energy: How to Energize People and Companies.";
- Saya sama sekali tidak mengetahui bahwa Merza Gamal juga tercatat sebagai salah satu dari 100 Inspiring Leaders di Indonesia dalam buku "Leadership+Culture=Result" karya Kurniawan Tasrif, karena saya belum pernah membaca buku tersebut;
- Saya tidak merasa pernah terpilih sebagai salah satu dari 100 Great People Manager in Indonesia oleh Majalah SWA pada tahun 2015, mungkin itu orang lain. Akan tetapi, mengingat nama Merza Gamal belum ada yang menyamai, saya rasa ChatGPT salah kutip;
- Saya memang pernah menjadi pengajar di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, tetapi tidak termasuk Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Parahyangan. Di kedua perguruan tinggi tersebut, saya hanya pernah jadi pembicara dalam seminar dan saya memang alumni dari kedua perguruan tinggi tersebut;
- Saya tidak pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Konsultan Indonesia (ASKONI) periode 2014-2017;
- Dan, terakhir saya belum pernah menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah pada beberapa bank di Indonesia seperti yang disampaikan ChatGPT. Saya hanya pernah selama 15 tahun menjadi pekerja di sebuah Bank Syariah Nasional pada tahun 2000 hinga 2015 setelah saya mengabdi di sebuah bank nasional milik gerakan koperasi Indonesia selama 10 tahun pada tahun 1990-2000.
Meskipun ada sebagian keterangan yang tidak valid, tetapi saya kagum dengan kemampuan ChatGPT mengidentifikasi diri saya sebagai Merza Gamal. Mungkin ke depan ChatGPT akan lebih valid lagi seiring dengan perkembangan waktu.
Nah dengan demikian, apakah ChatGPT bagi Anda merupakan dewa penolong dalam membuat bermacam tugas? Atau, malah menjadi prahara karena telah mengambil alih profesi Anda...???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H