Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Pertumbuhan Produktivitas yang Menurun

12 Maret 2023   11:29 Diperbarui: 12 Maret 2023   11:52 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permintaan agregat yang lebih rendah pada gilirannya akan menyebabkan pasokan lebih stagnan. Kondisi tersebut terjadi karena hanya sedikit insentif bagi perusahaan untuk berinovasi, berinvestasi, dan mengambil risiko. Oleh karena itu, untuk mempercepat produktivitas, pemimpin bisnis, pembuat kebijakan, dan individu harus berkomitmen pada transisi digital. Mereka harus mampu mengelola perubahan sosial dan ekonomi yang dibawa oleh digitalisasi, termasuk dampaknya terhadap perpindahan pekerjaan.

Perlu kita ingat, bahwa inti dari teknologi sebenarnya adalah untuk membantu kita menyelesaikan sesuatu dengan lebih cepat dan dengan sedikit usaha. Namun dalam perjalanan waktu yang terjadi adalah memberi lebih banyak kepada konsumen dengan lebih sedikit yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan sosial. Banyak orang yang berasumsi bahwa peningkatan inovasi teknologi berarti peningkatan produktivitas. Memang kondisi tersebut sempat terjadi pada 1990-an, ketika revolusi teknologi informasi dan komunikasi memicu ledakan produktivitas.

Teknologi terus berkembang tetapi pertumbuhan produktivitas tetap lamban. Kondisi itulah yang terjadi saat ini. Menurut analisis McKinsey Global Institute, keterputusan ini disebabkan oleh tiga gelombang yang jatuh setelah krisis keuangan tahun 2008, yaitu sebagi berikut:

  • Gelombang Pertama adalah memudarnya ledakan produktivitas tahun 1990-an;
  • Gelombang Kedua merupakan dampak lanjutan dari krisis keuangan, termasuk lemahnya permintaan dan ketidakpastian;
  • Gelombang ketiga adalah digitalisasi, yang mengharuskan transformasi model operasi dan bisnis.

Pertumbuhan produktivitas pada dua gelombang pertama menurun sekitar satu poin persentase. Gelombang ketiga menjanjikan peningkatan produktivitas, tetapi disertai dengan hambatan adopsi, biaya transisi, dan kelambatan yang terkait dengan kebutuhan untuk mencapai kesiapan teknologi dan bisnis.

McKinsey Global Institute ke depan memperkirakan pertumbuhan, yang sebagian besar akan datang dari peluang digital yang muncul. Akan tetapi, pertumbuhan tersebut akan membutuhkan fokus ganda untuk mendorong pertumbuhan permintaan dan difusi digital, selain pendekatan sisi penawaran tradisional. Pertumbuhan juga bergantung pada sumber daya manusia. Hal tersebut menuntut insan yang memiliki keterampilan dan pelatihan yang tepat untuk menerapkan digitalisasi, Artificial Intelligence, dan teknologi baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun