Tema kampanye peringatan International Women's Day (Hari Perempuan Internasional) 2023 adalah: #EmbraceEquity (Merangkul Kesetaraan). Kampanye ini dimaksudkan untuk merangkul kesetaraan dengan menempa keharmonisan dan persatuan, serta membantu mendorong kesuksesan. Kesetaraan merupakan tujuannya, dan pemerataan adalah sarana untuk mencapainya.
Kesetaraan perempuan melahirkan sosok alpha female (perempuan alfa) yang mendeskripsikan tentang seorang perempuan yang memiliki karakter yang kuat, dominan dan tegas. Biasanya para perempuan alfa memiliki pemikiran dan tindakan yang dapat memengaruhi orang lain.
Al Quran sebagai kitab suci umat Islam, sebenarnya menyampaikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki sebagai sesama manusia yang merupakan makhlukNya yang paling mulia. Namun, tidak sedikit yang beranggapan, bahwa Islam merendahkan derajat perempuan.
Ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw pada saat jaman jahiliyah, dimana derajat perempuan direndahkan. Dan, Islam dengan kitab suci Al Quran mendobrak kondisi perendahan derajat perempuan tersebut. Hal tersebut dibuktikan selama kejayaan peradaban Islam di abad ke 7 hingga 14 Masehi.
Banyak ayat-ayat Al Quran yang menyatakan kesetaraan perempuan dengan laki-laki, seperti dalam surah Ali Imran ayat 195 (QS.3:195): (lihat Image-01)
Firman Allah dalam QS.3:195 tersebut menunjukkan bahwa segala daya upaya (ikhtiar) selalu Allah berikan keberhasilan, dengan tanpa memandang gender baik laki-laki atau perempuan. Ayat ini secara gamblang menyampaikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki dan tidak ada penghalang untuk mengeksplorasi potensi mereka masing-masing. Allah juga memberikan kemudahan yang sama pada laki-laki maupun perempuan untuk meraih prestasi. Ayat-ayat lain yang mengandung prinsip tersebut di antaranya terdapat pada surat An-Nisa' (4) ayat 124, Surat An-Nahl (16) ayat 97, dan Surat Ghafir (40) ayat 40.
Demikian pula dalam surah Al Azhab ayat 35 (QS.33:35), Allah telah menyiapkan ampunan-Nya atas dosa-dosa pada hambaNya tanpa memandang laki-laki atau pun perempuan dan menyiapkan pahala yang agung yaitu Surga: (lihat Image-02)
Dalam QS 33:35 tersebut, Allah menyandingkan kata 'muslimat' dengan 'muslimin' dan 'mukminat" dengan 'mukminin' dan seterusnya sebagai penghormatan dan kesetaraan bagi kaum perempuan.
Dari beberapa ayat Al Quran tersebut, dapat kita pahami bahwasanya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana, dan Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki. Allah memuliakan seluruh hamba-Nya yang beriman dan bertakwa kepada-Nya, tanpa memperhatikan perbedaan yang melekat pada masing-masing darinya. Dengan demikian, bisa kita pahami sesungguhnya Islam merupakan agama yang sangat toleran, dan Allah begitu memuliakan hamba-Nya yang bertakwa.
Persoalan terkait ketidaksetaraan gender yang banyak diagungkan oleh sebagian pihak, sebenarnya bukanlah persoalan agama. Hal yang terjadi sesungguhnya adalah persoalan budaya dan penafsiran agama yang kurang tepat, sehingga perempuan menjadi korban. Oleh karena itu pada momen International Women's Day (Hari Perempuan Internasional) 2023 ini, marilah kita lebih bijaksana, dan berhentilah melakukan pendzaliman atas nama agama.
Prinsip-prinsip kesetaraan perempuan dengan laki-laki yang difirmankan Allah dalam Al Quran merupakan manifestasi dari perintah-Nya untuk senantiasa berusaha adil dan berbuat baik kepada sesama makhluk. Dengan demikian, kita tak pantas untuk merasa lebih unggul dengan sesama makhluk-Nya atau pun merasa terungguli.
Seandainya terdapat penafsiran atas Al Quran yang mengandung unsur diskriminasi dan subordinasi terhadap satu pihak, maka tafsir itu layak untuk dikritisi, bukan Al Quran atau ajaran Islam yang salah. Wallahu a'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
