Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perspektif Women's Day: Kesetaraan Perempuan Dalam Al Quran

10 Maret 2023   14:33 Diperbarui: 10 Maret 2023   14:48 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image-01: Surah Ali Imran ayat 195 (Qs.3:195)

Dari beberapa ayat Al Quran tersebut, dapat kita pahami bahwasanya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana, dan Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan kesetaraan perempuan dengan laki-laki. Allah memuliakan seluruh hamba-Nya yang beriman dan bertakwa kepada-Nya, tanpa memperhatikan perbedaan yang melekat pada masing-masing darinya. Dengan demikian, bisa kita pahami sesungguhnya Islam merupakan agama yang sangat toleran, dan Allah begitu memuliakan hamba-Nya yang bertakwa.

Persoalan terkait ketidaksetaraan gender yang banyak diagungkan oleh sebagian pihak, sebenarnya bukanlah persoalan agama. Hal yang terjadi sesungguhnya adalah persoalan budaya dan penafsiran agama yang kurang tepat, sehingga perempuan menjadi korban. Oleh karena itu pada momen International Women's Day (Hari Perempuan Internasional) 2023 ini, marilah kita lebih bijaksana, dan berhentilah melakukan pendzaliman atas nama agama.

Prinsip-prinsip kesetaraan perempuan dengan laki-laki yang difirmankan Allah dalam Al Quran merupakan manifestasi dari perintah-Nya untuk senantiasa berusaha adil dan berbuat baik kepada sesama makhluk. Dengan demikian, kita tak pantas untuk merasa lebih unggul dengan sesama makhluk-Nya atau pun merasa terungguli.

Seandainya terdapat penafsiran atas Al Quran yang mengandung unsur diskriminasi dan subordinasi terhadap satu pihak, maka tafsir itu layak untuk dikritisi, bukan Al Quran atau ajaran Islam yang salah. Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun