Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

International Women's Day 2023: Kesetaraan, Alpha Female, Ibu Rumah Tangga

8 Maret 2023   22:07 Diperbarui: 9 Maret 2023   00:54 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 8 Maret merupakan Hari Perempuan Internasional (International Women's Day) yang ditetapkan oleh PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) sejak tahun 1975. Sejarah Hari Perempuan Internasional berawal dari peristiwa pada tahun 1908, dimana sebanyak 15.000 wanita di New York City mengajukan tiga tuntutan, yakni upah kerja yang lebih baik, hak untuk memilih dan jam kerja yang singkat dan layak.

Dua tahun kemudian, pada 1910, aktivitas hak perempuan Clara Zetkin mengajukan sebuah gagasan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional. Dia menyarankan setiap negara merayakan satu hari dalam setahun untuk mendukung aksi tuntutan perempuan. Gagasan tersebut disetujui oleh Konferensi Perempuan dari 17 negara yang beranggotakan total 100 perempuan. Hari Perempuan Internasional dilakukan tahun 1911 di Austria, Jerman, Denmark dan Swiss sebelum diresmikan PBB tahun 1975.

Peringatan Hari Perempuan Internasional merupakan bentuk perayaan terhadap prestasi wanita tanpa memandang asal, etnis, bahasa, budaya, dan ekonomi serta pandangan politik. Tema PBB untuk Hari Perempuan Internasional tahun ini adalah "DigitALL: Innovation and technology for gender equality" (Inovasi dan teknologi untuk kesetaraan gender). Tema ini selaras dengan tema prioritas Sesi ke-67 The Commission on the Status of Women (Komisi Status Perempuan) mendatang, "Inovasi dan perubahan teknologi, dan pendidikan di era digital untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan para gadis".

Tema kampanye peringatan Hari Perempuan Internasional 2023 adalah: #EmbraceEquity (Merangkul Kesetaraan). Kampanye ini dimaksudkan untuk merangkul kesetaraan dengan menempa keharmonisan dan persatuan, serta membantu mendorong kesuksesan. Kesetaraan merupakan tujuannya, dan pemerataan adalah sarana untuk mencapainya.

Perempuan secara historis masih kurang terwakili di dunia kerja di berbagai belahan dunia, bahkan di Amerika Serikat yang katanya merupakan negara paling maju menjadi masalah yang berlanjut bahkan hingga hari ini. Kesetaraan merupakan tindakan untuk memastikan bahwa proses dan program tidak memihak, adil dan memberikan hasil yang mungkin sama untuk setiap individu. Masalah akses, peluang, dan kemajuan jauh melampaui cara kita bekerja.

Image: International Women's Day 2023: Kesetaraan, Alpha Female, Ibu Rumah Tangga (PHoto by Merza Gamal)
Image: International Women's Day 2023: Kesetaraan, Alpha Female, Ibu Rumah Tangga (PHoto by Merza Gamal)

Inisiatif kesetaraan yang berhasil harus mampu membangun keadilan dan perlakuan yang sama ke dalam struktur organisasi. Keberhasilan memerlukan desain untuk menciptakan, memelihara, dan melindungi kesetaraan di seluruh tingkatan organisasi berupa kerangka kerja yang mendukung penyaringan talent yang adil, perekrutan, standar tempat kerja, dan sebagainya.

Sering terjadi kesalahpahaman umum bahwa lingkungan di mana keberagaman dan kesetaraan adalah prioritas secara alami menghasilkan inklusi. Pengertian dari inklusi adalah sejauh mana seseorang merasakan rasa memiliki dan nilai dalam pengaturan organisasi tertentu. Perbedaan penting yang perlu dipahami di antara tim yang paling beragam sekalipun, bahwa perasaan inklusi tidak selalu ada. Misalnya, perempuan mungkin terwakili dengan baik di tingkat manajemen senior, tetapi masih belum merasa diikutsertakan karena norma gender yang sudah berlangsung lama, perbedaan gaji untuk level yang sama dengan laki-laki, dan faktor-faktor lainnya yang belum dapat diterima secara universal.

Tuntutan kesetaraan perempuan melahirkan sosok alpha female yang mendeskripsikan tentang seorang perempuan yang memiliki karakter yang kuat, dominan dan tegas. Biasanya para perempuan-perempuan alfa tersebut memiliki pemikiran dan tindakan yang dapat memengaruhi orang lain.

Alpha female adalah istilah untuk menggambarkan seorang perempuan yang memiliki ambisi dan jiwa kepemimpinan. Sosok karakter alpha female pada sebagian kalangan perempuan menjadi sesuatu yang paling diidam-idamkan karena memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, pesona yang menarik, dan independen. Alpha female bukan tipe karakter perempuan yang mudah didikte, apalagi dipengaruhi oleh perkataan orang lain terhadap dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun