Alasan lain yang menyebabkan Gen Z "enggan" mengemudi sendiri adalah karena tingginya biaya mengemudi, meliputi harga asuransi mobil yang meroket, meningkat hampir 14 persen antara tahun 2022 dan 2023. Di samping, harga mobil bekas dan baru juga melonjak dalam beberapa tahun terakhir akibat kombinasi gangguan rantai pasokan dan inflasi yang tinggi.
Menurut salah satu Jajak Pendapat Pew, banyak dari Gen Z yang lebih cenderung berbicara tentang perlunya aksi iklim daripada anggota generasi sebelumnya.Â
Kesadaran penyelamatan iklim tersebut membuat mereka lebih sedikit menggunakan kendaraan pribadi.Â
Sebagian Gen Z Â yang telah memiliki SIM pun banyak yang tidak selalu menggunakan mobil pribadi kemana pun pergi karena tingginya biaya asuransi dan ketersediaan angkutan umum di kota-kota besar saat ini. Â Mereka mendukung lebih banyak transportasi umum karena alasan lingkungan.
Saat ini Gen Z juga memiliki opsi untuk menggunakan E-skuter, e-sepeda, dan ride-sharing yang tidak tersedia untuk generasi sebelumnya.Â
Hal yang terutama dari semua itu adalah Gen Z memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai hal secara online, bergaul dengan teman, mengikuti kelas, bermain game. Hal tersebut dulu hanya tersedia secara pribadi.
Apakah perubahan dalam berkendara dan mengemudi di kalangan Gen Z ini akan bertahan lama?Â
Hal tersebut akan sangat bergantung pada apakah Gen Z bertindak berdasarkan preferensi yang melekat, atau hanya menunda tonggak penting kehidupan yang sering memacu orang membeli mobil, seperti karena menikah, memiliki anak, atau pindah dari pusat kota. Â
Menurut Prof. Noreen McDonald, seorang profesor perencanaan kota di University of North Carolina - Chapel Hill mengatakan bahwa fase-fase kehidupan tersebut "secara konsisten semakin lambat."Â
Gen Z lebih cenderung tinggal di rumah lebih lama, lebih mungkin untuk mengejar pendidikan tinggi dan kecil kemungkinannya untuk menikah di usia 20-an.
Kaum Milenial, terutama yang lahir setelah tahun 1986, melewati fase yang hampir sama dengan Gen Z. Sekitar satu dekade (2010-2019) yang lalu, banyak artikel surat kabar dan makalah penelitian mencatat bahwa generasi milenial menghindari mobil, sehingga beberapa peneliti menjuluki generasi milenial sebagai generasi "tidak bisa ke mana-mana".