Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Fokus Penurunan Biaya dan Risiko pada Enterprise Resource Planning (ERP)

24 Februari 2023   13:03 Diperbarui: 24 Februari 2023   13:04 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Pendekatan teknis membersihkan inti enterprise resource planning (file by Merza Gamal)

Langkah Ketiga, Kecilkan intinya

Setelah melakukan penyesuaian inti, hal yang penting dilakukan adalah memulai mengecilkan inti itu sendiri ke fungsi yang paling diperlukan. Penyesuaian tersebut pada dasarnya adalah proses disagregasi yang menghilangkan banyak koneksi rumit yang sering dibangun ke dalam sistem besar. Melalui proses disagregasi tersebut, pengembang dan engineer kemudian dapat mengganti atau meningkatkan fungsionalitas tertentu tanpa memengaruhi bagian lain dari sistem. Proses disagregasi umumnya juga mencakup pembersihan basis kode dan membuatnya lebih mudah dipahami.

Proses disagregasi, sebagaimana disebutkan sebelumnya, tidak perlu menyentuh domain fungsional, seperti akuntansi atau pengendalian, yang menjalankan operasi standar dalam sistem ERP. Fungsi-fungsi yang bisa dikeluarkan dari sistem ERP seperti manajemen gudang, perkiraan permintaan, atau transportasi. Fungsi-fungsi tersebut sering menjadi bagian dari inti yang digabungkan secara ketat tanpa alasan fungsional,

Tekanan bisnis yang meningkat dan penyedia cloud dan ERP meluncurkan software dan layanan baru, membuat perlu pembaruan ERP yang sangat besar dan kompleks. Namun demikian, perusahaan dapat memprioritaskan pemutakhiran yang menciptakan nilai dan mengurangi risiko pemutakhiran dengan tidak mengambil pendekatan produk dan platform. Perusahaan dapat mengelola biaya dengan lebih baik dan meningkatkan hasil dengan cara tersebut.

Terakhir perlu diingat dengan maraknya penggunaan ChatGPT, belum saatnya digunakan untuk menganalisa penyusunan Enterprise Resource Planning karena keakuratannya belum bisa dipertanggungjawabkan. ChatGPT baru mampu melakukan hal repetitif, belum mampu berpikir atau menciptakan sesuatu yang baru. Jika apa yang dibuat oleh ChatGPT dijadikan dasar dalam ERP, maka kemungkinan bukan semakin mengurangi biaya dan memitigasi risiko, tetapi bisa jadi sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun