Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Terasa Kiamat saat PHK karena Terlena Zona Nyaman

20 Februari 2023   19:00 Diperbarui: 20 Februari 2023   19:27 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Ketika harus pergi (photo diperagaakan oleh Merza Gamal)

Pada saat kita telah memiliki sebuah pekerjaan yang cukup mapan, seringkali membuat kita terlena bahkan terjebak di zona nyaman (comfort zone). Menurut Dictionary Cambridge, comfort zone adalah "situasi di mana Anda merasa nyaman dan Anda tidak perlu melakukan sesuatu yang baru atau sulit".

Zona nyaman menyebabkan seseorang merasa puas dengan kondisi yang ada dan menjadi terlena untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas diri. Kita menolak, "Mengapa, saya harus capek-capek belajar lagi, toh dengan begini, saya sudah dapatkan segalanya". Atau terkadang kita berlindung di balik kata syukur, "Saya sudah merasa cukup, mengapa mesti ngoyo, seakan-akan tidak mensyukuri karunia Tuhan".

Meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri bukan berarti tidak mensyukuri nikmat Tuhan, tetapi itu adalah sebagai upaya atau ikhtiar untuk meningkatkan diri. Bukankah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik dari hari ini? Bukankah juga dalam agama pun diajarkan orang yang hari esok lebih buruk dari hari ini merupakan orang-orang yang merugi?

Bahkan, bukan sekedar enggan untuk meningkatkan kapasitas diri, zona nyaman juga membuat kita hidup tidak terencana. Gaji dan segala tunjangan serta fasilitas yang kita dapat, seringkali habis begitu saja. Setiap bulan tidak tersisa, semua habis untuk konsumsi dan membayar segala tagihan dan cicilan.

Di dalam keterlenaan zona nyaman, tiba-tiba datang sepucuk surat atau seulas pesan yang menyatakan "Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja". Tiba-tiba segala keceriaan hilang berganti dengan ketakutan seolah-olah hari ini, dunia akan berakhir. Kiamat sudah di depan mata. Terbayang segala cicilan yang belum lunas, tabungan yang tidak ada, kemana akan mencari kerja baru. Apalagi dalam kondisi seperti saat ini, dimana-mana PHK dengan alasan kondisi ekonomi ke depan yang belum jelas, dan perusahaan-perusahaan pun ingin lebih dahulu menyelamatkan diri dengan hal yang paling mudah, yaitu PHK karyawan secara besar-besaran.

Sekarang baru sadar, mengapa gaji yang diterima tidak dicadangkan dalam tabungan, mengapa tidak menambah kapasitas diri agar mampu melakukan hal lain di luar pekerjaan yang selama ini telah membuat terlena di zona nyaman. Baru tersadar bahwa sekarang jamannya multitasking.

Bagi, Anda yang belum mengalami nasib menerima surat pemberitahuan PHK, dan masih terlena dengan zona nyaman, ayo bangkit. Zona nyaman sebenarnya menandakan kematian karena artinya kita sudah tidak mau lagi berkembang. Siapkan diri Anda dengan menambah pengetahuan dan keterampilan. Bukan hanya pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan pekerjaan Anda sekarang, tetapi juga pengetahuan dan keterampilan lain yang menambah kapasitas Anda.

Selain itu, jangan lupa menyisikan setiap pendapatan Anda yang tidak diganggu oleh kebutuhan apa pun sebagai tabungan Anda. Anda harus memiliki tabungan minimal 6 kali dari gaji rutin Anda untuk menjaga diri jika terjadi sesuatu dengan pekerjaan Anda saat ini. Tabungan tersebut berfungsi sebagai bumper selama masa transisi Anda saat di PHK hingga Anda bisa mendapatkan pekerjaan kembali atau melakukan sesuatu hal yang menghasilkan dengan memilki usaha.

Pada jaman sekarang, banyak usaha yang tidak harus memiliki modal keuangan yang besar, tetapi lebih dibutuhkan modal keterampilan untuk melakukan sesuatu yang menghasilkan. Sehingga, walaupun PHK menghampiri, tetapi anda selalu siap menghadapinya karena ada punya keterampilan dan alternative.

Jangan pernah terlena dengan zona nyaman, agar ketika terjadi sesuatu pada Anda seperti PHK, Anda tidak merasa dunia akan berakhir. Kiamat masih jauh, dan hanya Tuhan yang mengetahui kapan akan terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun