Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gen Z Berbeda dengan Generasi Milenial dalam Dunia Kerja

17 Februari 2023   18:50 Diperbarui: 25 Februari 2023   04:45 1971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gen Z besar saat berbagai krisis terjadi, dan pandemi Covid-19 menghantui dunia. Mereka menjadi lebih banyak di rumah, bersekolah dari rumah, dan melakukan berbagi kegiatan melaui jaringan online. 

Oleh karenanya, Gen Z berharap untuk memperbaiki dunia. Mereka memiliki idealisme untuk membayangkan masa depan yang lebih baik dan keterampilan serta kecerdasan untuk mewujudkannya apakah itu dengan membantu orang miskin, menyelamatkan lingkungan, atau mengakhiri tunawisma.

Menurut Online Optimism, generasi Gen Z memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibandingkan Generasi Milenial. Mungkin banyak yang berpendapat bahwa Milenial tumbuh di sekitar teknologi yang sama. 

Namun sebenarnya berbeda, Milenium memiliki rentang perhatian mereka sedikit lebih lama, sekitar 12 detik dari Gen Z karena mereka tidak selalu memiliki akses luas ke teknologi pada anak usia dini seperti yang dimiliki Gen Z.

Gen Z tumbuh pada lingkungan yang sangat merangsang dengan teknologi yang terus-menerus menjadi bagian dari pendidikan mereka. Oleh karena itu, Gen Z menjadi terbiasa untuk selalu melihat sesuatu yang baru, baik itu iklan produk baru atau teknologi baru. 

Gen Z tumbuh di Era Digital dan terus-menerus diperkenalkan pada hal-hal baru, sehingga sudah menjadi kebiasaan untuk memiliki banyak perangkat digital dalam satu rumah tangga.

Smartphone, computer, peralatan rumah, hingga sistem permainan berbasis digital adalah menjadi hal yang tradisional dalam kehidupan mereka. 

Gen Z dengan banyak perangkat, menjadi terbiasa melakukan banyak tugas dan berpindah antar aktivitas dengan kecepatan tinggi. 

Gen Z tumbuh dengan informasi apa pun yang mereka butuhkan tepat di ujung jari mereka. Aksesibilitas sepeti itu akhirnya menyebabkan individu Gen Z mengembangkan rentang perhatian yang lebih pendek.

Survei Milenial 2016 yang dilakukan oleh Deloitte menemukan 16,8 persen Milenial menilai peluang karir dengan keseimbangan kehidupan kerja yang baik, diikuti oleh 13,4 persen yang mencari peluang untuk maju dan 11 persen mencari fleksibilitas; misalnya, kerja jarak jauh dan jam kerja fleksibel.

Generasi Milenial ingin bersenang-senang dan mendapatkan bayaran untuk melakukannya. Para Milenium suka melihat dampak yang mereka berikan pada perusahaan dengan angka dan evaluasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun