Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Banyak Kompasianer Multipakar Pertanda Majunya Indonesia

14 Februari 2023   09:02 Diperbarui: 14 Februari 2023   10:02 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Akibat penggembokkan tersebut, sebuah bank membatalkan dealnya dengan Kakek Merza (Photo Screen Kompasiana)

Kakek Merza sudah mengenal Kompasiana sejak awal munculnya di tahun 2008. Namun, baru aktif menulis di tahun 2011 hingga 2015. Lalu karena berbagai kesibukan dan kemalasan menulis, sempat jarang menulis, dan hanya menulis tentang traveling di sebuah media online. Lalu pada saat pandemi Covid-2020, minat menulis Kakek Merza menggebu-gebu kembali. Dan akhirnya hampir setiap hari menulis dan juga memuatnya di Kompasiana.

Pada tahun 2020 tersebut Kakek Merza banyak menulis tentang Change Management dan Cultural Transformation menghadapi era baru akibat pandemi yang tiba-tiba datang dan berimbas mempercepat Revolusi Industri (IR 4.0). Dan tanpa diduga, tulisan-tulisan tersebut selalu menjadi Artikel Pilihan, bahkan sering menjadi Artikel Utama.

Pada waktu itu Kakek Merza, masih hanya sekedar menulis, posting, dan tinggalkan. Belum ikut bersosialisasi dengan Kompasianer yang keren-keren dan pintar-pintar. Karena niat menulis dan posting hanya sekedar menyalurkan minat menulis dan berbagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki dengan harapan bisa menjadi penambah wawasan pembaca, seperti Kakek Merza menambah wawasan dengan membaca banyak artikel dari Kompasiana, di antaranya.

Pada awal 2022, secara tak sengaja Kakek Merza membuka pemberitahuan K-Reward. Ketika dibaca dengan seksama ternyata ada persyaratan untuk bisa mendapatan K-Reward. Namun Kakek Merza tidak begitu mempedulikannya, karena memang tidak ada niat menulis untuk mendapatkan uang.

Akan tetapi, setelah membaca tentang K-Reward tersebut, Kakek Merza mulai memperhatikan bahwa ada orang-orang yang setia memberikan rating pada artikel Kakek Merza. Bahkan ada yang selalu memberikan komen, walau tidak pernah Kakek Merza balas. Mereka adalah Bapak Mochamad Syafei dengan "Dahsyat" nya dan Mande Roselina Tjiptadinata soulmate-nya Apak Tjiptadinata yang selalu menginspirasi. Namun, Kakek Merza tidak pernah membalasnya, tetapi mereka tetap memberikan komen dengan tulus dan ikhlas.

Dari situlah, Kakek Merza merasa ada sesuatu yang perlu disadari setelah 14 tahun jadi Kompasianer, tetapi tidak pernah bergaul di dunia Kompasiana. Akhirnya Kakek Merza mulai aktif ikut memberikan rating dan menyapa melalui kolom komentar. Dan dalam waktu yang tidak lama, Kakek Merza pun mendapatkan banyak sahabat dan saudara di Kompasiana.

Selain itu, melihat para Kompasianer multitalenta dan banyak yang merupakan multipakar dengan melahap semua artikel pilihan dengan mampu menerangkan secara baik dan memberikan saran dan solusi yang luar biasa terhadap setiap topik pilihan. Kakek Merza pun terkagum-kagum dan ingin mengikuti jejak mereka.

Namun kerena ilmu Kakek Merza tidak setinggi ilmu mereka dan pengalaman tidak sebanyak pengalaman mereka, maka Kakek Merza pun tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan oleh para Kompasianer Multipakar tersebut.

Tak terasa, Ramadhan 1443H/2022M tiba, dan Kompasiana pun menyediakan event dan kategori khusus Ramadhan. Dan, Kakek Merza pun ikut aktif menulis berbagai kisah, kegiatan, dan "dakwah" terkait kegiatan Ramadhan dan keislaman. Nah, di sinilah masalah mulai timbul. Selama 14 tahun mengikuti Kompasiana, tak pernah sekalipun dapat surat cinta dari Admin/Redaksi Yang Terhormat apalagi sampai di "Oops".

Kakek Merza mendapatkan "Oops" untuk 3 artikel dalam 2 hari dan dari level centang "biru" turun jadi "hijau". Dan, artikel Kakek Merza pun mulai jarang yang jadi "AU". Artikel Kakek Merza yang memuat hadis-hadis dan ayat Al Quran melebihi 20% dari keseluruhan isi artikel dianggap copy paste dan plagiasi. Dan beberapa minggu kemudian, akun Kakek Merza pun di "gembok" karena dianggap menjadi plagiat atas tulisan sendiri.   

Image: Artikel Kakek Merza sehari sebelum akun digembok setelah hampir 14 tahun jadi Kompasianer yang baik (by Merza Gamal)
Image: Artikel Kakek Merza sehari sebelum akun digembok setelah hampir 14 tahun jadi Kompasianer yang baik (by Merza Gamal)

Lalu, Kakek Merza pun membuat akun baru atas usul Engkong Felix dan Apak Tjiptadinata agar tetap bisa berkontribusi dan sharing ilmu serta pengetahuan yang dimiliki. Lagi pula, jika Kakek Merza tidak membuat akun baru,dan membiarkan akun lama yang tergembok sendiri, maka cap sebagai plagiator benar-benar akan menempel di nama baik Kakek Merza. Akibat penggembokkan tersebut, sebuah bank yang sudah deal meminta Kakek Merza jadi pendamping dalam melakukan internalisasi Transformasi Corporate Culture membatalkan deal tersebut.

Image: Akibat penggembokkan tersebut, sebuah bank membatalkan dealnya dengan Kakek Merza (Photo Screen Kompasiana)
Image: Akibat penggembokkan tersebut, sebuah bank membatalkan dealnya dengan Kakek Merza (Photo Screen Kompasiana)

Kembali kepada yang Kakek Merza sampaikan sebelumnya, bahwa banyak Kompasianer multitalenta dan multipakar di Kompasiana. Hal ini merupakan suatu hal yang luar biasa, yang menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia yang tidak hanya menguasai satu bidang dan pakar dalam berbagai hal. Dengan demikian sudah seharusnya Indonesia jauh lebih maju dari negara-negara tetangga di ASEAN dan di Asia Pacific, karena di negara-negara tersebut jarang orang yang punya multitalenta apalagi multipakar.

Kita bisa lihat, apa pun Topil (Topik Pilihan) yang disodorkan Admin/Redaksi dilahap oleh para Kompasianer Multipakar. Mau masalah politik, masalah hukum, masalah parenting, masalah ekonomi, masalah SDM, peristiwa olahraga dan kriminal, bahkan masalah kesehatan lengkap dengan segala saran yang tidak kalah dengan para dokter dan Ahli Kesehatan.

Kakek Merza yang kebetulan ikut membangun sebuah rumah sakit dengan 360 tempat tidur dengan klinik lengkap di dalamnya (selama 3 tahun) hingga pra operasional berjalan lancar, tidak pernah berani menulis tentang kesehatan apalagi sampai memberikan saran tentang penanganan penyakit. Misalnya ada Kompasianer yang membahas tentang diabetes, walau bukan dokter atau tenaga kesehatan, dan dengan pede bisa memberikan advis-advis bagaikan kita bertemu langsung dengan dokter. Kakek Merza hanya pede menulis jika masih berkaitan dengan dunia perbankan dan manajemen yang Kakek Merza geluti lebih dari 35 tahun.

Ada pula yang berani membahas tentang dunia kerja korporasi, walaupun sehari-hari bertugas sebagai guru. Dengan mahirnya menerangkan quite quitting, walaupun setelah Kakek Merza baca pengertian beliau tentang quite quitting berbeda dengan makna sesungguhnya. Namun hebatnya, tulisan-tulisan itu masuk dalam jajaran AU.

Apalagi jika tema Topil adalah berkaitan dengan parenting, politik, hukum lebih banyak lagi pakar yang sehari-hari tidak bekerja atau menangani bidang-bidang tersebut. Sekali lagi, sungguh Kakek Merza terkagum-kagum dibuatnya. Begitu banyak Kompasianer Multipakar di Kompasiana, dan ini adalah pertanda harapan cerah Indonesia di masa depan.

Indonesia pasti akan jauh lebih maju karena begitu banyak multipakar di negeri ini. Dan, semoga Kompasiana menjadi media untuk mewadahi sekaligus sebagai pendorong kemajuan negeri tercinta Indonesia, dan mampu mendobrak ketinggalan dari negara-negara tetangga seperti Singapore, Malaysia, Vietnam, bahkan Korea, dan Jepang, serta China.

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun