Kakek Merza sudah mengenal Kompasiana sejak awal munculnya di tahun 2008. Namun, baru aktif menulis di tahun 2011 hingga 2015. Lalu karena berbagai kesibukan dan kemalasan menulis, sempat jarang menulis, dan hanya menulis tentang traveling di sebuah media online. Lalu pada saat pandemi Covid-2020, minat menulis Kakek Merza menggebu-gebu kembali. Dan akhirnya hampir setiap hari menulis dan juga memuatnya di Kompasiana.
Pada tahun 2020 tersebut Kakek Merza banyak menulis tentang Change Management dan Cultural Transformation menghadapi era baru akibat pandemi yang tiba-tiba datang dan berimbas mempercepat Revolusi Industri (IR 4.0). Dan tanpa diduga, tulisan-tulisan tersebut selalu menjadi Artikel Pilihan, bahkan sering menjadi Artikel Utama.
Pada waktu itu Kakek Merza, masih hanya sekedar menulis, posting, dan tinggalkan. Belum ikut bersosialisasi dengan Kompasianer yang keren-keren dan pintar-pintar. Karena niat menulis dan posting hanya sekedar menyalurkan minat menulis dan berbagi ilmu dan pengetahuan yang dimiliki dengan harapan bisa menjadi penambah wawasan pembaca, seperti Kakek Merza menambah wawasan dengan membaca banyak artikel dari Kompasiana, di antaranya.
Pada awal 2022, secara tak sengaja Kakek Merza membuka pemberitahuan K-Reward. Ketika dibaca dengan seksama ternyata ada persyaratan untuk bisa mendapatan K-Reward. Namun Kakek Merza tidak begitu mempedulikannya, karena memang tidak ada niat menulis untuk mendapatkan uang.
Akan tetapi, setelah membaca tentang K-Reward tersebut, Kakek Merza mulai memperhatikan bahwa ada orang-orang yang setia memberikan rating pada artikel Kakek Merza. Bahkan ada yang selalu memberikan komen, walau tidak pernah Kakek Merza balas. Mereka adalah Bapak Mochamad Syafei dengan "Dahsyat" nya dan Mande Roselina Tjiptadinata soulmate-nya Apak Tjiptadinata yang selalu menginspirasi. Namun, Kakek Merza tidak pernah membalasnya, tetapi mereka tetap memberikan komen dengan tulus dan ikhlas.
Dari situlah, Kakek Merza merasa ada sesuatu yang perlu disadari setelah 14 tahun jadi Kompasianer, tetapi tidak pernah bergaul di dunia Kompasiana. Akhirnya Kakek Merza mulai aktif ikut memberikan rating dan menyapa melalui kolom komentar. Dan dalam waktu yang tidak lama, Kakek Merza pun mendapatkan banyak sahabat dan saudara di Kompasiana.
Selain itu, melihat para Kompasianer multitalenta dan banyak yang merupakan multipakar dengan melahap semua artikel pilihan dengan mampu menerangkan secara baik dan memberikan saran dan solusi yang luar biasa terhadap setiap topik pilihan. Kakek Merza pun terkagum-kagum dan ingin mengikuti jejak mereka.
Namun kerena ilmu Kakek Merza tidak setinggi ilmu mereka dan pengalaman tidak sebanyak pengalaman mereka, maka Kakek Merza pun tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan oleh para Kompasianer Multipakar tersebut.
Tak terasa, Ramadhan 1443H/2022M tiba, dan Kompasiana pun menyediakan event dan kategori khusus Ramadhan. Dan, Kakek Merza pun ikut aktif menulis berbagai kisah, kegiatan, dan "dakwah" terkait kegiatan Ramadhan dan keislaman. Nah, di sinilah masalah mulai timbul. Selama 14 tahun mengikuti Kompasiana, tak pernah sekalipun dapat surat cinta dari Admin/Redaksi Yang Terhormat apalagi sampai di "Oops".
Kakek Merza mendapatkan "Oops" untuk 3 artikel dalam 2 hari dan dari level centang "biru" turun jadi "hijau". Dan, artikel Kakek Merza pun mulai jarang yang jadi "AU". Artikel Kakek Merza yang memuat hadis-hadis dan ayat Al Quran melebihi 20% dari keseluruhan isi artikel dianggap copy paste dan plagiasi. Dan beberapa minggu kemudian, akun Kakek Merza pun di "gembok" karena dianggap menjadi plagiat atas tulisan sendiri. Â Â