Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akselerator Teknologi Baru Mendorong Bisnis Platform Minoritas

10 Februari 2023   06:35 Diperbarui: 10 Februari 2023   06:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akselerator teknologi baru telah membuat bermacam kreativitas dan inovasi mengalir dari berbagai arah. Teknologi telah mendorong orang-orang melakukan bisnis dengan membuat platform yang tidak umum dan menjangkau kaum minoritas yang selama ini terabaikan.

Sebuah contoh sukses dari podcast McKinsey di awal Februari 2023 yang mengisahkan seorang wanita bernama Isabel Rafferty Zavala mengembangkan startupnya, diawali dengan sedikit cemas. Isabel memiliki banyak hal yang dipertaruhkan sebagai pendiri dan CEO Canela Media, platform streaming khusus untuk penonton Hispanik dan Latin.

Di awal membuat platform tersebut, Isabel tahu ini akan menjadi usaha yang jauh lebih besar dan berisiko. Beruntungnya risiko itu dia ambil bersama suaminya, Michael Rafferty, yang saat ini menjadi COO Canela.

Canela didirikan pada tahun 2019 dan merupakan salah satu dari sedikit perusahaan minoritas dan milik perempuan yang mendapatkan pendanaan VC (Venture Capital) untuk mengembangkan perusahaan. Mereka termasuk beruntung karena ditemukan oleh InNYC, sebuah program dari kantor McKinsey di New York yang bertujuan untuk mempercepat inovasi inklusif dalam teknologi perusahaan startup. (di Indonesia semacam Lembaga Pendamping UMKM).

Ekonomi menjadi lebih kuat ketika peluang pertumbuhan diciptakan untuk semua orang. Namun di Amerika saja diskriminasi masih sering terjadi, misalnya pada wanita dan orang kulit berwarna yang terus menghadapi hambatan, seperti kurangnya dana dan akses ke jaringan profesional. Namun mereka sebagai pendiri usaha terus maju, seringkali tanpa dukungan, memikul beban emosional, operasional, dan keuangan yang cukup besar.

InNYC baru-baru ini menyelenggarakan "hari lapangan kohort" perdananya. Pada even tersebut sembilan finalis mempresentasikan platform teknologi yang siap untuk membuat perbedaan di komunitas mereka. Kemudian, tiga di antaranya (semuanya didirikan oleh wanita kulit berwarna) terus menerima sumber daya perusahaan khusus selama 12 minggu. Mereka merupakan startup, yaitu: Canela (yang telah dibahas sebelumnya), Goalsetter (aplikasi tabungan, investasi, dan pendidikan keuangan untuk keluarga), dan Landit (platform pengembangan karier yang ditujukan untuk meningkatkan keragaman).

Terlepas dari produk dan kesuksesan inovatif mereka, para startup dari golongan minoritas tersebut kesulitan mendapatkan sponsor perusahaan, membuat kesepakatan, membangun jaringan, dan banyak lagi. Hal tersebut, benar-benar menunjukkan betapa banyak faktor seperti ras dan jenis kelamin yang memengaruhi lapangan permainan dengan cara yang sulit dipahami. Jadi, mereka tidak hanya mengerjakan berbagai macam tantangan bisnis, tetapi juga melalui pasang surut emosional yang nyata."

Canela diluncurkan tidak lama sebelum pandemi Covid-19. Masa-masa yang penuh gejolak untuk platform streaming, saat jumlah penonton melonjak, tetapi pengiklan ragu untuk membelanjakannya. Isabel dan Michael melewati tantangan-tantangan tersebut, beralih dari terlibat langsung dalam pekerjaan menjadi mengembangkan departemen mereka dan memikirkan orientasi SDM; dari hanya sembilan karyawan sekarang sudah menjadi 110.

Lain lagi kisah Lisa Skeete Tatum, Pendiri dan CEO Landit, platform pembinaan dan jalur karier yang dipersonalisasi untuk meningkatkan kesuksesan wanita dan kelompok yang beragam. Lisa mendapatkan kontrak dengan perusahaan Fortune 50, perusahaan SDM global, dan sebagai organisasi yang lebih kecil Lisa membutuhkan pedoman untuk penskalaan.

Sebagai startup, Landit mencoba mencari cara agar berhasil menavigasi dan memenuhi permintaan utama yang mereka alami. Setelah mengikuti InNYC, dia menemukan bahwa dalam tiga minggu singkatnya dalam program tersebut, semuanya berubah. Dia mendapatkan akses cepat ke para ahli yang menciptakan pengungkit ekspansi seperti penetapan harga; mengidentifikasi kebutuhan masa depan pelanggan untuk tempat kerja yang berubah melalui studi kasus; memperkuat dampak komunikasinya dengan pelanggan melalui peningkatan kejelasan dampak bisnisnya; dan mempercepat kerja timnya dengan melibatkan mereka semua untuk sesi strategi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun