Awal tahun 2022, buku Kakek Merza berjudul "Merancang Change Management & Cultural Transformation" terbit saat Pandemi Covid-19 baru menjadi isu di Indonesia. Buku yang berisi tentang "Langkah praktis mendiagnosa organisasi, menyusun visi-misi, dan shared values untuk membangun corporate culture" telah banyak dipesan sebelum buku itu terbit. Oleh karena itu dalam waktu tidak sampai dua pekan, cetakan pertama pun habis.
Kemudian, dilakukan pencetakan ulang atas buku tersebut untuk memenuhi permintaan orang-orang dan pihak-pihak yang belum kebagian. Namun, ketika pencetakan kedua buku tersebut selesai, tiba-tiba Covid-19 yang tadinya dianggap isu di Indonesia merebak dan pemerintah pun menetapkan kondisi PSBB yang membuat hampir semua kantor tutup kecuali kantor pelayanan publik yang beroperasi terbatas.
Akibat pandemi Covid-19 yang merebak dan pemberlakuan PSBB, para pemesan buku pun sebagian besar mengurungkan niatnya mengambil buku yang telah dicetak ulang tersebut. Padahal, Kakek Merza juga sudah memepersiapkan penerbitan buku selanjutnya yang merupakan implementasi dari buku yang baru terbit tersebut.
Jika buku "Merancang Change Management & Cultural Tranformation" merupakan langkah-langkah praktis dalam penyusunan strategi, maka buku lanjutannya merupakan pelaksanaan internalisasi share values dan implementasi corporate culture yang berisikan petunjuk praktis Membangun Master Program Pembudayaan, Panduan Perilaku, dan Sistem Kinerja Organisasi Berkelanjutan.
Buku lanjutan tersebut sedianya adalah ditujukan untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 (IR 4.0). Namun, akibat pandemi, hal-hal terkait dengan IR 4.0 yang diperkirakan baru mulai berpengaruh pada tahun 2023 mengalami percepatan pada tahun 2020. Percepatan itu antara lain, para pekerja menjadi bekerja dari rumah, dan rapat-rapat serta acara-acara yang tadi tatap muka langsung menjadi kegiatan on line melalui video call dan zoom meeting.
Oleh karena itu, isu tantangan IR 4.0 pun menjadi terkalahkan dengan isu kesiapan menghadapi tatanan baru pasca pandemi Covid-19. Dengan demikian, buku lanjutan yang mau saya terbitkan pun harus mengalami revisi besar untuk menyesuaikan kondisi yang berubah.
Buku yang telah terbit sebelumnya, memberikan pengetahuan tentang apa itu Change Management dan Cultural Transformation serta kapan perlu dilakukannya. Buku tersebut membahas bagaimana melakukan perubahan dan mengetahui langka-langkah yang harus dilakukan, kemudian bagaimana melakukan diagnosis dan perubahan cultural. Hasil diagnosa akan menjadi dasar untuk menyusun perubahan visi-misi, dan share values perusahaan, serta merancang bangunan transformasi kultural dan pelaksanaannya yang harus sesuai dengan tahapan-tahapan dalam sebuah transformasi.
Buku Change Management dan Cultural Transformation tersebut banyak mengambil referensi utama dari buku-buku yang ditulis oleh pakar perubahan dan telah digunakan oleh banyak organisasi tingkat dunia yang berhasil bertahan dan terus berkembang di tengah kondisi unpredictable saat ini.