Tim Dokter memvonis pasangan hidup saya menyitas kanker stadium III D menjelang stadium IV dan secara medis kemungkinan usianya tinggal 3-6 bulan dan harus dilakukan tindakan mastektomi (pengangkatan payudara) untuk berpacu dengan pertumbuhan sel ganas. Apakah Operasi Mastektomi adalah akhir perjuangan hidup pasangan saya dalam berjuang melawan ganasnya kanker...???
Setelah tiga hari operasi dilakukan tim dokter kembali melakukan pemeriksaan terhadap hasil operasi istri saya. Sore itu saya pun bertemu dokter kembali, dan menyatakan bahwa hasil operasi semua baik, dan istri saya besok sudah bisa pulang ke rumah dari perkiraan seminggu istri saya baru bisa keluar rumah sakit. Dan seminggu kemudian harus kembali ke rumah sakit untuk mengganti kantong penampung cairan yang keluar dari area payudara yang baru diangkat dalam operasi yang lalu.
Setelah 2 kali penggantian kantong penampung cairan. Istri saya pun kembali menjalani serangkaian pemeriksaan. Dari serangkaian pemeriksaan tersebut, ternyata ditemukan bahwa ada sel kanker dalam kelenjar getah bening di tubuh istri saya. Ya, Allah, apalagi yang harus kami lakukan untuk itu...???
Untuk menghambat penyebaran sel kanker tersebut, istri saya harus menjalani kemoterapi selama 6 bulan setiap 3 pekan sekali. Artinya istri saya akan menjalankan proses kemoterapi sebanyak 8 kali dalam waktu enam bulan. Saya betul-betul memasrahkan diri kepada Allah Sang Maha Kuasa atas makhlukNya dan segala isi alam semesta.
Kemudian istri saya akan ditangani oleh tim dokter yang akan menangani kemoterapi untuk istri saya yang terdiri dari berbagai disiplin kedokteran. Ada dokter internist, dokter jantung, dokter darah, hingga ke dokter gizi. Dari hasil pemeriksaan, kembali saya mendengarkan dari dokter yang menjadi lead proses kemo yang berbeda dengan lead untuk operasi istri saya, bahwa sel kanker yang ada dalam tubuh istri saya sangat ganas dan saya harus tabah dalam menghadapi semua ini.
Proses kemo pun dimulai di awal Oktober 2014. Istri saya berusaha bercerita banyak tentang penyakitnya kepada si bungsu agar dia tidak kaget pada saat rambut istri saya rontok dan kulitnya menghitam seperti yang dialami para penyitas kanker yang menjalani kemoterapi. Akan tetapi. Di luar dugaan si bungsu saya malah balik menghibur Bundanya, bahwa Bundanya akan tetap cantik, apalagi Bunda berkerudung sehingga orang lain juga tidak akan melihat Bunda botak kepalanya. Si bungsu  berkata bahwa penyanyi Sinead O'Connor yang botak malah cantik dan banyak penggemarnya.
Sejak tahu ibunya kanker dan akan dioperasi beberapa bulan sebelumnya, si bungsu yang biasanya manja berubah menjadi mandiri dan selalu dekat dengan Bundanya. Seperti seorang dewasa yang menjaga Bundanya dan siap untuk melakukan segala sesuatunya untuk Bundanya.
Sejak Bundanya ketahuan menyitas kanker, anak-anak pulang sekolah tidak lagi dijemput oleh Bundanya, tetapi dijemput oleh sopir. Sejak habis operasi, istri saya menjadi cepat lelah dan tidak diperkenankan mengangkat sendiri benda apa pun dengan tangannya, agar tidak terjadi pembengkakan di dada dan tangannya. Sehingga, kamipun menggaji seorang pengasuh untuk mendampingi istri saya, terutama pada jam kerja di mana saya dan anak-anak tidak di rumah.