Dahulu, waktu Kakek Merza masih kecil, di perkampungan tempat tinggal keluarga yang berada di kawasan Pecinan Pekanbaru, ada tetangga yang jualan telor asin dari telor bebek serta pindang teh dari telor ayam yang dibuat sendiri di rumah mereka. Selain dijual sendiri dari pintu ke pintu, telor asin dan pindang teh tersebut juga dititipkan di kedai-kedai kopi yang ada di Pecinan dan wilayah lain di Pekanbaru.
Telor asin, rasanya pasti semua tau. Akan tetapi, yang dimaksud dengan pindang teh telor, banyak yang tidak tau. Pindang teh telor dalam Bahasa Mandarin dikenal dengan "Cha Ye Dan" atau dunia internasional mengenalnya sebagai "Chinese Tea Egg". Pindang teh telor Cina ini sering dimakan begitu saja untuk menemani minum teh di pagi atau sore hari . Selain itu juga bisa untuk pelengkap makan Lontong Cap Go Meh atau pun bubur ayam (chicken porridge).
Saat kita berkunjung ke daratan China, maka akan kita temukan pedagang kaki lima yang menjual pindang teh telor Cina sebagai camilan gurih yang dimakan begitu saja. Biasanya pedagang kaki lima di seluruh China menjualnya di pagi hari, meskipun kita juga dapat menemukannya kapan saja di beberapa tempat.
Saat ini, di Pecinan Pekanbaru pun sudah jarang yang menjualnya. Tetangga Kakek Merza yang dulu memproduksi telor asin dan pindang teh telor itu sudah meninggal, dan anaknya tidak ada yang meneruskan usaha orangtuanya. Anaknya banyak yang menjadi orang sukses, bahkan ada yang merantau kembali ke China dan kabarnya jadi orang sukses di sana.
Rumah mereka terletak di belakang, beberapa rumah di arah belakang rumah orangtua Kakek Merza. Rumah mereka dulu rumah kayu yang terletak dalam gang. Tetapi sekarang rumahnya sudah beton kokoh megah. Usaha telor asin dan pindang teh telor telah mengantarkan kesuksesan anak-anaknya. Beberapa anaknya dulu satu sekolah dengan Kakek Merza di Perguruan Katolik Santa Maria Pekanbaru.
Jika Kakek Merza pengen dan kangen makan pindang teh telor Cina tersebut, maka Kakek Merza akan memasaknya sendiri. Biasanya dimasak pada acara mengundang keluarga besar makan di rumah. Proses pemasakan pindang teh telor tersebut cukup memakan waktu yang lama, 3-4 jam. Akan tetapi, walaupun perlu waktu lama, prosesnya tidaklah begitu rumit. Lama waktu memasak adalah saat merebus telor di tahap akhir yang bisa ditinggalkan tanpa kita harus ada di sisi kompor.
Mari kita coba memasak pindang teh telor Cina tersebut di dapur sendiri. Bahan-bahannya semua mudah didapatkan di pasar, yaitu:
1 papan telor ayam (30 butir)
1 cangkir daun teh kering
Aneka rempah (kayu manis, cengkeh, bunga lawang, kapulaga, biji pala, dan jintan)
1 sendok makan garam dan 2 sendok makan gula
Cara membuatnya:
- Masukkan telor yang telah dicuci kulit cangkangnya ke dalam panci yang berisi air hingga semua telor terendam;
- Rebus telor hingga airnya mendidih, lalu matikan api kompor;
- Pindahkan telor ke panci lain yang berisi air suhu ruang;
- Masukkan daun teh kering dan semua rempah serta garam dan gula ke dalam panci berisi telor;
- Hidupkan kembali kompor dengan api kecil, dan biarkan direbus hingga 3 jam;
- Telor akan retak-retak, dan ketika dibuka kulitnya akan terdapat tekstur marmer di bagian putih telor.
Setelah berhenti merebus, biarkan telor tetap berada dalam air rebusan sekitar 1-2 jam hingga dingin. Dan temukan hidangan telor pindang teh Cina yang lezato.
Selain teknik memasak tradisional, ada cara lain untuk memasak pindang teh telor yang digunakan oleh resto-resto top yang menyediakan Chinese Tea Egg (Cha Ye Dan). Bedanya, setelah rebusan pertama, telor dipindahkan ke wadah berisi es, dan biarkan sampai benar-benar dingin saat disentuh.
Setelah telor dingin, ketok-ketok kulit telor dengan ringan. Tujuannya di sini adalah untuk membuat retakan yang cukup agar rasa dasar saus meresap ke dalam telur. Bisa menggunakan sendok kecil untuk mengetok-ketok telor, tapi hati-hati karena jika mengetoknya terlalu keras, Anda mungkin akan memecahkan telurnya karena kuning telurnya masih sangat lunak.
Teh dan rempah beserta garam dan gula direbus sebagai saus. Kemudian, rendam telor yang retak ke dalam rebusan teh dan rempah selama 24 jam di lemari es, pastikan semua telur benar-benar terendam oleh saus. Setelah 24 jam, pindang teh telor siap dikonsumsi. Anda juga bisa merendamnya lebih lama untuk rasa yang lebih kuat. Telor pindang teh Cina ini bisa bertahan selama 3 hingga 4 hari di lemari es.
Ayo, silahkan dicoba. Anda mau pilih cara masak tradisional Cha Ye Dan atau cara resto top Chinese Tea Egg? Jika Anda membelinya, tentu saja pindang teh telor Cina tradisional (Cha Ye Dan) di pedagang kaki lima atau kedai kopi jauh lebih murah dibandingkan Chinese Tea Egg di resto top...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H