Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Membuat Sendiri Cha Ye Dan atau Pindang Teh Telor Cina

21 Januari 2023   04:00 Diperbarui: 21 Januari 2023   08:57 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Pindang Teh Telor Cina biasanya juga menjadi pelengkap Lontong Cap Go Meh (by Merza Gamal)

Dahulu, waktu Kakek Merza masih kecil, di perkampungan tempat tinggal keluarga yang berada di kawasan Pecinan Pekanbaru, ada tetangga yang jualan telor asin dari telor bebek serta pindang teh dari telor ayam yang dibuat sendiri di rumah mereka. Selain dijual sendiri dari pintu ke pintu, telor asin dan pindang teh tersebut juga dititipkan di kedai-kedai kopi yang ada di Pecinan dan wilayah lain di Pekanbaru.

Telor asin, rasanya pasti semua tau. Akan tetapi, yang dimaksud dengan pindang teh telor, banyak yang tidak tau. Pindang teh telor dalam Bahasa Mandarin dikenal dengan "Cha Ye Dan" atau dunia internasional mengenalnya sebagai "Chinese Tea Egg". Pindang teh telor Cina ini sering dimakan begitu saja untuk menemani minum teh di pagi atau sore hari . Selain itu juga bisa untuk pelengkap makan Lontong Cap Go Meh atau pun bubur ayam (chicken porridge).

Saat kita berkunjung ke daratan China, maka akan kita temukan pedagang kaki lima yang menjual pindang teh telor Cina sebagai camilan gurih yang dimakan begitu saja. Biasanya pedagang kaki lima di seluruh China menjualnya di pagi hari, meskipun kita juga dapat menemukannya kapan saja di beberapa tempat.

Image: Pindang Teh Telor ala Dapur Kakek Merza (Photo by Merza Gamal)
Image: Pindang Teh Telor ala Dapur Kakek Merza (Photo by Merza Gamal)

Saat ini, di Pecinan Pekanbaru pun sudah jarang yang menjualnya. Tetangga Kakek Merza yang dulu memproduksi telor asin dan pindang teh telor itu sudah meninggal, dan anaknya tidak ada yang meneruskan usaha orangtuanya. Anaknya banyak yang menjadi orang sukses, bahkan ada yang merantau kembali ke China dan kabarnya jadi orang sukses di sana.

Rumah mereka terletak di belakang, beberapa rumah di arah belakang rumah orangtua Kakek Merza. Rumah mereka dulu rumah kayu yang terletak dalam gang. Tetapi sekarang rumahnya sudah beton kokoh megah. Usaha telor asin dan pindang teh telor telah mengantarkan kesuksesan anak-anaknya. Beberapa anaknya dulu satu sekolah dengan Kakek Merza di Perguruan Katolik Santa Maria Pekanbaru.

Image: Pindang Teh Telor Cina sedang dalam proses di Dapur Kakek Merza (Photo by Merza Gamal)
Image: Pindang Teh Telor Cina sedang dalam proses di Dapur Kakek Merza (Photo by Merza Gamal)

Jika Kakek Merza pengen dan kangen makan pindang teh telor Cina tersebut, maka Kakek Merza akan memasaknya sendiri. Biasanya dimasak pada acara mengundang keluarga besar makan di rumah. Proses pemasakan pindang teh telor tersebut cukup memakan waktu yang lama, 3-4 jam. Akan tetapi, walaupun perlu waktu lama, prosesnya tidaklah begitu rumit. Lama waktu memasak adalah saat merebus telor di tahap akhir yang bisa ditinggalkan tanpa kita harus ada di sisi kompor.

Mari kita coba memasak pindang teh telor Cina tersebut di dapur sendiri. Bahan-bahannya semua mudah didapatkan di pasar, yaitu:

1 papan telor ayam (30 butir)

Image: Telor 30 butir (1 papan)
Image: Telor 30 butir (1 papan)

1 cangkir daun teh kering

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun