Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengenal Tanda-tanda Kelelahan Pekerja Sebelum Burnout Syndrome

18 Januari 2023   19:50 Diperbarui: 26 Januari 2023   18:30 991
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita mengalami burnout. (sumber: tirachardz/ Freepik via kompas.com) 

Burnout syndrome termasuk dalam "11th Revision of the International Classification of Diseases (ICD-11)" sebagai fenomena pekerjaan, tetapi tidak diklasifikasikan sebagai kondisi medis. 

Burnout didefinisikan dalam ICD-11 sebagai berikut: "Burnout adalah sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola."

Burnout syndrome yang terjadi di tempat kerja tidak selalu terlihat jelas, bahkan seringkali tidak terdeteksi. 

Oleh karena itu, sebagai seorang eksekutif atau manajer, sering-seringlah melakukan percakapan dengan anggota tim khususnya dan insan perusahaan umumnya. 

Sebagai pimpinan, Anda harus mendengarkan dengan saksama apa dan bagaimana insan perusahaan berkomunikasi. Perhatikan gejala fisik insan perusahaan ketika mereka kelelahan di tempat kerja.

Setiap insan perusahaan (termasuk manajer) bisa mengalami kejenuhan secara berbeda. Pemimpin terbaik akan menyadari bahwa pengalaman dan keadaan pribadi mereka mungkin sangat berbeda dengan bawahan langsung mereka. 

Oleh karena itu, langkah pertama dalam mengenali tanda-tanda kelelahan adalah memahami bahwa penampilan dan suara kelelahan yang berbeda untuk setiap orang.

Ketika Anda bertemu dengan anggota tim, pandang wajah mereka dengan saksama. Hal-hal yang perlu Anda perhatikan yang menunjukan "wajah" kelelahan adalah sebagai berikut:

Image: Perhatikan gejala fisik insan perusahaan ketika mereka kelelahan di tempat kerja. (by Merza Gamal)
Image: Perhatikan gejala fisik insan perusahaan ketika mereka kelelahan di tempat kerja. (by Merza Gamal)
  • terlihat lelah atau menarik diri;
  • secara konsisten memiliki wajah yang berbeda dari biasanya;
  • mengisolasi diri ketika menghadapi banyak tugas;
  • terlihat lebih sering marah atau frustrasi (dan tidak berusaha menyembunyikannya).

Sementara itu, hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk meredahkan kelelahan anggota tim Anda, antara lain dengan beberapa tindakan sebagai berikut:

  • menanggapi dengan perasaan sabar dan tulus;
  • melembutkan perasaan mereka dengan kata-kata yang menenangkan;
  • menunjukkan empati dengan berbagi stres, kecemasan atau perjuangan yang mereka alami;
  • mereferensi keadaan atau kesulitan yang sedang mereka alami dengan "menyeimbangkan" atau "memprioritaskan" serta bekerjasama dengan psikolog perusahaan yang ada di divisi human capital.

Mengetahui kondisi yang dirasakan dan dialami oleh anggota tim Anda, berarti mengetahui bagaimana mereka bereaksi dan merespons pada saat stres. 

Seorang manajer atau pemimpin yang baik tidak akan menonton dari samping dan menunggu sampai kelelahan memengaruhi kinerja tim atau organisasi.

Manajer dan juga para eksekutif perusahaan, perlu menyadari kondisi insan perusahaan saat permasalahan timbul. Apabila menunggu sampai produktivitas atau keuangan menderita, maka hal-hal yang akan terjadi adalah:

  • Akan jauh lebih sulit untuk mengubah efek dari kelelahan insan perusahaan ketika kelelahan tersebut meningkat.
  • Pertayaan yang perlu diperhatikan, "Jika anggota tim Anda sedang berjuang atau menderita, tetapi itu tidak memengaruhi hasil keuangan organisasi Anda, apakah Anda masih peduli?"

Image: Akan jauh lebih sulit untuk mengubah efek dari kelelahan insan perusahaan ketika kelelahan tersebut meningkat (by Merza Gamal)
Image: Akan jauh lebih sulit untuk mengubah efek dari kelelahan insan perusahaan ketika kelelahan tersebut meningkat (by Merza Gamal)

Sebenarnya di lapangan, sebagian besar manajer tidak secara terang-terangan mengabaikan tanda-tanda kelelahan anggota tim mereka. Akan tetapi, mereka mungkin tidak tahu cara mengidentifikasinya. 

Dan, anggota tim juga tidak mengetahui bahwa pimpinan mereka memang tidak mengetahui kelelahan mereka. Oleh karena itu, maka pemimpin atau manajer sangat penting untuk melakukan percakapan individu dengan anggota tim mereka.

Sebagai seorang manajer, meskipun tidak nyaman, Anda harus memperhatikan dan menanggapi anggota tim Anda yang mengatakan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak dari Anda dalam sebuah percakapan. 

Sisihkan waktu dan ruang untuk terus dan sering melakukan percakapan tersebut. Anda dan tim Anda dapat menyusun rencana untuk maju bersama.

Apakah anggota tim Anda berjuang untuk bertahan dan menghasilkan pekerjaan berkualitas atau merupakan pekerja yang bersemangat dan memiliki engagement tinggi yang bekerja ekstra? 

Setiap insan perusahaan membutuhkan kesempatan untuk berbagi pemikiran, pendapat, dan perjuangan mereka dengan bebas. Selain itu, mereka bisa menyentuh basis dengan manajer mereka untuk melakukan hal-hal tersebut.

Dengan melakukan percakapan yang intens dengan anggota tim, maka insan perusahaan dan organisasi Anda akan menjadi lebih baik, sehingga perusahaan mampu berkompetisi pada pasar yang semakin kompetitif di masa-masa sulit yang penuh ketidakpastian seperti saat ini.

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun