Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Manajemen Kinerja yang Tangguh Saat VUCA

10 Januari 2023   20:02 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:04 1465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk mengatasi masalah tersebut, organisasi secara radikal mendesain ulang proses untuk menghubungkan penetapan tujuan organisasi dengan insan perusahaan. Dengan demikian, organisasi dan insan perusahaan dapat memenuhi sasaran kinerja secara lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan semula.

Strategi Ketiga, Transparansi dialog dua arah dengan insan perusahaan

Strategi organisasi merupakan kebutuhan utama agar proses kerja membuahkan hasil. Organisasi dapat memobilisasi insan perusahaan mereka dengan memastikan transparansi terhadap prioritas di seluruh perusahaan dan terhubung dengan tujuan, diwujudkan melalui dialog dua arah antara pimpinan dengan insan perusahaan.

Dialog dua arah yang terbuka akan memungkinkan setiap insan mampu menerjemahkan prioritas strategis menjadi tujuan individu, rencana tindakan, dan panggilan penilaian yang lebih terinformasi, sehingga bisa menyesuaikannya dari waktu ke waktu. Untuk itu, dibutuhkan perubahan evaluasi kinerja dari irama tahunan atau semesteran menjadi serangkaian dialog informal yang berkelanjutan untuk mengkomunikasikan perubahan secara proaktif. Dialog-dialog tersebut harus mencakup bagaimana pekerjaan dilakukan untuk mempromosikan perilaku tangguh seperti kemampuan beradaptasi dan inklusivitas.

Untuk membantu insan perusahaan melihat peluang untuk pengembangan dan kemajuan mereka sendiri dibutuhkan visibilitas ke arah perubahan perusahaan. Kesempatan untuk berkembang yang kurang merupakan salah satu alasan utama tingginya tingkat turnover insan perusahaan. Dengan adanya transparansi sebagai komponen utama meritokrasi, maka akan mengurangi resistensi insan perushaan. Bagaimanapun, sumber daya manusia tetap menjadi sumber daya yang berharga dan langka.

Manajemen kinerja (performance management) merupakan tantangan abadi bagi semua organisasi. Melalui manajemen kinerja yang tangguh, margin kesalahan dapat menyusut dalam waktu yang bergejolak di masa VUCA ini.

Menerapkan ketiga strategi tersebut di atas membutuhkan dedikasi yang tinggi. Para pemimpin dapat memilih untuk menguji coba proses baru tersebut sebelum diluncurkan ke perusahaan yang lebih luas. Investasi dalam manajemen kinerja yang tangguh akan menguntungkan organisasi mana pun, baik di tengah turbulensi maupun saat suasana bisnis seperti biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun