Sudah menjadi tradisi di berbagai kota besar di Indonesia, menyambut malam pergantian tahun terjadi keramaian di pusat-pusat kota. Dan Sebagian merayakan dengan pesta barbeque di halaman rumah atau di taman sekaligus sebagai silahturahmi antara keluarga besar atau sebuah komunitas.
Agak berbeda dengan yang terjadi di seputaran Kawasan Komersial Bintaro Sektor 9, dimana di sekitarnya terdapat Masjid Raya Bintaro Jaya dan Gereja Imanuel Bintaro Jaya yang letaknya hampir bergandengan. Di sini sudah ada keramaian dari saat adzan azhar berkumandang, ribuan anak muda berbondong-bondong ke Masjid Raya Bintaro Jaya untuk menyambut pergantian tahun, dan sebagian lainnya ke Gereja Imanuel Bintaro Jaya.
Di Masjid Raya Bintaro Jaya, kegiatan menyambut pergantian tahun 2022 ke tahun baru 2023 ditaja oleh Remaja Masjid Bintaro Jaya (Remisya) dan didukung sepenuhnya oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Bintaro Jaya.
Acara dimulai sehabis shalat azhar dengan talkshow seputaran kegiatan remaja hingga waktu shalat maghrib yang diisi oleh beberapa top influencer. Setelah maghrib hingga waktu isya dilanjutkan dengan pengajian seputaran dunia anak muda yang dipandu oleh MC-MC muda kondang.
Setelah isya acara malam pergantian tahun diliput secara siaran langsung oleh sebuah TV Swasta (TV One) dengan acara bertajuk Indonesia bertasbih. Acara ini diisi oleh Habib Geys Assegaf dan Ustadz Abdul Somad (UAS) hingga menjelang pergantian tahun dan dilanjutkan dengan doa bersama. Puncaknya adalah melakukan shalat malam (tahajud) bersama disertai muhasabah hingga menjelang waktu subuh. Dan, acara diakhiri dengan Kajian Ba'da Subuh hingga waktu syuruk (matahari terbit), kemudian ditutup dengan masing-masing melaksanakan shalat sunah syuruk (duha) Â sebelum meninggalkan masjid.
Acara malam pergantian tahun tersebut tentu tanpa pesta barbeque, apalagi pesta kembang api. Namun, antusias warga, dan terutama anak-anak muda cukup tinggi, tidak kalah dengan keramaian yang ada di Bintaro Xchange (salah satu mall terbesar di Jadetabek). Hadir pada acara tadi malam lebih dari 3000 warga Bintaro Jaya.
Kegiatan malam pergantian tahun ini benar-benar ditunggu karena sudah dua tahun sejak pandemi Covid-19 tidak dilaksanakan. Kegiatan mengalihkan hura-hura malam pergantian tahun ini dimulai pada tahun 1998. Pada saat itu sedang terjadi krisis moneter yang ikut melanda Indonesia. Pada saat yang bersamaan, malam pergantian tahun 1997-1998 bertepatan dengan awal bulan Ramadhan, sehingga pemerintah pada saat itu melarang keramaian di malam tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, keramiaan yang biasanya terjadi di taman-taman dan jalanan di sekitar Bintaro pindah ke Masjid Raya.
Kemudian pada tahun 1999 hingga tahun 2000, malam pergantian tahun masih dalam suasana Ramadhan, Dan pada pergantian tahun 2001 bertepatan dengan suasana Idul Fitri. Setelah itu di tahun 2002, meskipun malam pergantian tahun bukan lagi dalam suasana  Ramadhan atau Idul Fitri, DKM melaksanakan acara malam pergantian tahun dengan dzikir bersama. Kegiatan ini semakin meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun 2010 semakin banyak anak muda yang berinisiatif menyelenggarakan berbagai kegiatan saat malam pergantian tahun di Masjid Raya Bintaro Jaya.
Jika sebelumnya, keramaian malam pergantian tahun baru di sekitar Masjid Raya Bintaro Jaya hanyalah karena parkiran jemaat Gereja Imanuel Bintaro Jaya yang melakukan misa menjelang malam pergantian tahun, maka sejak itu keramaian di sekitar itu juga dipenuhi oleh warga Bintaro yang Muslim. Dengan demikian tidak heran, jika dua dekade terakhir, setiap malam pergantian tahun, parkiran di Komplek Pertokoan Bintaro Sektor 9 dan jalanan di sekitar Kawasan Komersial penuh hingga pagi menjelang. Dan jangan heran yang parkir di sana bukan hanya mobil-mobil biasa, tetapi berbagai merk mobil mewah juga parkir di sana, seperti Mercy, Land Cruiser, Lexus, Ferrari, dan lainnya.